PWMU.CO – Bangga jadi bagian Kalbu Merindu Jemari Berseru disampaikan Rizma An Nazira, Jumat (28/8/20) setelah bait sajaknya dimuat dalam antologi karya sastra.
Siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 06 (Matsmunam) Banyutengah Panceng Gresik ini mengatakan ini menjadi motivasi dan semangat dalam menulis.
Remaja kelahiran Gresik 14 tahun silam ini mengaku sajaknya yang masuk dalam antologi dalam buku berjudul Kalbu Merindu Jemari Berseru adalah karya perdananya yang dibukukan. Dua sajaknya bertema kerinduan dalam buku itu berjudul Bisikan Rindu Sang Nabastala dan Asmaraloka Senja.
Zira, sapaan akrabnya, mengaku menulis adalah passion-nya. “Menulislah selagi engkau mampu. Nama mu tak akan pernah hilang dari sejarah walaupun usiamu telah ditelan waktu. Jika kau bukan anak raja, bukan pula anak ulama, maka jadilah penulis.”
“Dulu saya sangat ingin sekali bisa menjadi bagian penulis buku antologi, tapi tekad dan situasinya belum sepenuhnya mendukung. Dengan berbekal berani mencoba, akhirnya sekarang mimpi itu bisa terwujud,” ujarnya.
Dengan kesabaran serta ketelatenan, lanjutnya, akhirnya bisa melihat sajaknya dicetak dan diterbitkan menjadi buku antologi dengan penulis lain.
Syarat Rajin Membaca
Zira mengungkapkan syarat mutlak untuk bisa menjadi penulis adalah rajin membaca. Jika menulis maka nikmatilah sebagai profesi yang mengasyikan. Maka menulis bukanlah beban yang menjenuhkan, melainkan sebuah pekerjaan yang enjoy dan menggembirakan.
“Dengan menulis, kita bisa dikenal dan ide-ide kita bisa diperbincangkan. Karena dengan menulis kita bisa hidup dan berbuat baik untuk kehidupan. Melalui menyumbangkan ide dan gagasan kita hingga bisa dinikmati para pembaca,” jelasnya.
Tentunya, sambung dia, ini juga tak lepas dari doa, usaha serta dukungan dari orang-orang sekitar. Semoga, harapnya, karyanya bisa diterima dan diapresiasi.
Dia memaparkan sangat bangga bisa bergabung bersama penulis-penulis lainya. Pastinya, katanya, banyak inspirasi dan pengalaman baru yang didapat dan mampu memberikan semangat.
Anak Pintar dan Kreatif
Kepala Matsmunam Anshori mengungkapkan Zira adalah anak yang pintar, kreatif, dan menyimpan banyak potensi. Secara akademik dia mampu bersaing dengan teman-temannya. Dibuktikan hasil nilai rapot selalu meraih peringkat tiga besar di kelasnya.
“Tidak hanya itu, dia juga memiliki kelebihan dalam kemampuan beretorika (berbicara di depan orang). Hal ini dibuktikan dalam beberapa kesempatan, ia berhasil meraih juara lomba pidato bahasa Indonesia, terutama bahasa Arab,” katanya.
Dia menjelaskan Zira juga aktif di kepengurusan Pimpinan Ranting IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) Matsmunam. Meskipun hanya sebagai ketua bidang KDI, sambungnya, dia mampu mewarnai dari kepengurusan organisasi pelajar Muhammadiyah ini. Ini dibuktikan dengan program dan kegiatan organisasi ini banyak muncul dari ide kreatifnya.
“Apalagi sekarang dengan berkontribusi dalam penulisan sebuah karya buku, maka lengkaplah kebanggaan saya, selaku Kepala Matsmunam memiliki anak didik yang demikian. Ditambah, setahun sebelumnya, saat masih duduk di kelas VIII pernah memberikan materi penulisan secara sederhana untuk menjadi kontributor junior bagi PWMU.CO,” katanya. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.