PWMU.CO – Coding menjadi favorit siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik selama masa pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pasalnya, mereka bisa berkreasi membuat game, animasi, atau cerita dengan coding.
Guru mata pelajaran Komputer Zaki Abdul Wahid ST MPd mengatakan, saat belajar via Zoom, siswa sibuk mempraktikkan tantangan membuat program komputer atau coding melalui laptop dan gawainya masing-masing. “Pembelajaran materi komputer di SDMM mengalami perkembangan mulai dari materi berbasis office, desain, hingga coding,” ungkapnya, Kamis (27/8/20).
Meski tergolong materi baru, kata Zaki, coding perlu disampaikan ke siswa sejak dini. Coding mengajarkan tentang sederet perintah atau kode pemrograman yang beralur. “Dari deretan kode ini dapat menjalankan suatu perintah atau program. Program tersebut bisa berupa game, animasi, atau bahkan cerita,” tutur Zaki.
Belajar coding di SDMM, lanjutnya, dimulai untuk siswa kelas III. “Siswa belajar coding dengan berbagai perangkat dan software seperti Scratch Jr, Scratch, dan juga Kidlo Coding,” ujarnya.
Menurutnya, aplikasi Scratch mudah digunakan. Jika deretan coding itu salah prosedur, maka tidak menjadikan hang atau crash komputer. “Siswa tinggal mencoba lagi dengan percobaan try and error. Selain mudah, juga menarik karena seperti menyusun puzzle yang berwarna,” jelas lulusan PascasarjanaTeknologi Pendidikan Unesa tersebut.
Lelaki kelahiran Riyadh Saudi Arabiyah itu berharap, siswa SDMM dapat belajar logika pemrograman sejak dini, juga berpikir kritis dengan deretan algoritma yang diberikan oleh aplikasi yang digunakan. “Selain itu harapannya siswa akan terus berpikir bagaimana membuat sesuatu bisa bergerak seperti animasi atau berjalan dengan ada rintangan seperti game,” tambahnya.
Dari sini, kata dia, siswa akan memahami, game berawal dengan membuat suatu karya, lalu dapat dinikmati. “Kemudian siswa akan belajar learning by doing dan akan ada kepuasan tersendiri jika game atau program tersebut dapat dimainkan atau dijalankan bersama temannya,” ungkap Penanggung Jawab Laboratorium Komputer tersebut.
Manfaat Coding
Zaki mengaku awalnya siswa kesulitan mengikuti materi coding. “Tapi mereka berusaha mengikuti langkah demi langkah dengan sabar akhirnya bisa mengikuti. Bahkan dapat mengembangkannya dengan banyak sekali model baru,” ungkapnya senang.
Menurutnya, anak-anak senang karena bisa membuat game-game edukatif. “Tidak sekadar bisa bermain game,” ujarnya.
Dengan belajar coding program cratch atau Scratch Junior ini, kata Zaki, siswa sudah dapat menjalankan proyek game. Seperti menerbangkan tokoh kucing dalam Scratch, dengan mengontrolnya pada tombol tanda panah pada keyboard.
“Lalu terjadi pada pertemuan pertama hingga tokoh itu mengumpulkan banyak umpan yang harus ditangkap agar mendapatkan skor yang juga diatur dengan program,” jelasnya.
Zaki menambahkan, bisa juga menerbangkan roket yang harus menghindar agar tidak bertabrakan dengan planet. “Siswa menjalankan ini bisa dari laptop atau perangkat gawai/handphone yang mereka miliki,” ujarnya.
Kepada PWMU.CO, siswi kelas V Al Kindi Viola Atalie Susilo mengaku senang bisa belajar coding. “Pelajaran ini ada tantangan-tantangan baru dalam mengasah otak. Tapi saya malah menikmati tantangan-tantangan masalah yang diberikan dengan mengotak-atik program sehingga ketemu hasilnya,” ujarnya.
Ketua Kelas V Al Kindi Geokenar Fairuz Rachman juga mengaku suka terhadap pemrograman komputer melalui scratch ini. “Saya suka pelajaran scratch ini karena tantangannya ada. Juga sangat menyenangkan bisa membuat game yang baik,” ucapnya. (*)
Penulis M Fadloli Aziz. Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.