ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Maret 20, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Sandal Hilang Galau, Kaki Hilang Santuy

Selasa 1 September 2020 | 10:02
4 min read
86
SHARES
269
VIEWS
ADVERTISEMENT
Sandal Hilang Galau Kaki Hilang Santuy, adalah kisah berhikmah untuk menyemangati hati kita yang sedang galau diterpa masalah.
Sandal Hilang Galau Kaki Hilang Santuy. (lustrasi freepik.com)

Sandal Hilang Galau Kaki Hilang Santuy, adalah kisah berhikmah untuk menyemangati hati kita yang sedang galau diterpa masalah.

PWMU.CO – Seorang jamaah masjid sedang gundah hatinya—galau bahasa milenialnya. Wajahnya tersungut kecut. Tergambar perasaan kecewa dan tertekan pada dirinya. Apa gerangan yang membuatnya begitu terpukul? Ternyata sangat sepele; sandalnya hilang! Padahal sebelum peristiwa itu terjadi, dia tidak pernah merasakan penderitaan batin seperti ketika sandalnya hilang itu.

Namun, tiba-tiba dia tertegun sesaat. Dilihatnya seorang yang berwajah berseri-seri, memancarkan kebahagiaan dari hatinya. Ia lebih santai—santuy kata anak gaul sekarang. Padahal orang itu telah kehilangan kakinya, yang mengharuskannya memakai kursi roda.

Apa yang dilihat itu menyentak kesadarannya. ”Oh, musibah yang diderita pemakai kursi roda itu lebih berat dari pada musibah sandal hilang yang kualami. Namun, mengapa aku justru lebih menderita, sedangkan orang itu kelihatan bahagia?”

Jalaluddin Rakhmat mendefinisikan musibah sebagai realitas objektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, kata objektif diartikan mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.

Kecelakaan, jatuh sakit, kehilangan harta, ditinggal mati keluarga dekat, atau tertimpa bencana alam adalah kenyataan yang tak terhindarkan. Secara objektif kita mengatakan bahwa hal-hal seperti itu adalah benar-benar musibah.

Pertanyaannya, apakah setiap musibah harus menjadikan kita menderita?

Jika musibah adalah realitas objektif, maka penderitaan adalah realitas subjektif. Dalam KBBI daring, subjektif bermakna mengenai atau menurut pandangan (perasaan) sendiri. Dengan definisi seperti ini, maka tidak semua bencana menyebabkan penderitaan. Tergantung bagaimana individu secara subjektif menerima musibah itu.

Menderita tidaknya kita atas musibah tergantung bagaimana kita memahami musibah itu dalam perspektif spiritual. Musibah menjadi penderitaan jika kita tak mampu menampungnya dengan hati seluas samudera; seperti dalam kisah berhikmah di bawah ini.

Kelapangan Hati

Seorang pemuda sedang gundah gulana. Galau. Sebuah persoalan hidup sedang ia hadapi. Kusut, cemberut, gelisah, tegang, dan resah adalah gambaran wajah yang ia idap. Seolah dunia mau kiamat!

Tak kuasa menanggung terlalu lama gelisah yang memuncak itu sendirian, ia mencoba berkonsultasi dengan seorang kiai yang terkenal arif. Ditumpahkannya segela tetek-bengek persoalan hidup yang ia alami. Ia berharap sang kiai bisa menjadi tempat curahan hati sekaligus memberi solusi.

“Sudah, sudah semua kau tumpahkan persoalan hidupmu?” kata sang kiai.

“Ya, Pak Kiai.”

“Tolong ambilkan sesendok garam dan segelas air di dapur!” pinta sang kiai pada pemuda itu.

“Tuangkan sesendok garam dalam segelas air dan aduk sampai larut!” perintah sang kiai.

“Coba, kau icipi air dalam gelas itu,” pinta kiai lagi. “Bagaimana rasanya?”

“Asin sekali,” jawan pemuda tadi.

“Oke, sekarang ambil lagi sesendok garam dan ikuti aku!” perintah kiai.

Rupanya sang kiai mengajak pemuda itu ke belakang rumah. Diajaknya pemuda itu mendekati sebuah danau yang masih terjaga kebersihannya itu.

“Tolong tuangkan sesendok garam itu ke dalamnya. Aduk!” pinta kiai.

“Sekarang rasakan, bagaimana airnya!” tanya kiai.

“Tawar,” jawab pemuda.

“Begitulah ibaratnya hidup dan problemnya. Sebenarnya problem hidup itu hanyalah sesendok garam; seberat apapun problem itu.”

“Masalahnya, bagaimana hati kita menerima problem hidup.”

“Apakah hati kita hanya sebatas gelas atau seluas danau.”

“Jika hati kita hanya sebatas gelas, maka problem hidup yang kita hadapi seakan-akan berat sekali. Bandingkan jika problem hidup itu kita tampung dengan hati seluas danau.”

“Oh begitu ya Pak Kiai,” kata sang pemuda mencoba memahami filsafat yang barus saja diajarkan sang kiai.

Membaca—juga menulis—kisah berhikmah ini memang lebih mudah dari pada praktiknya. Tapi semoga bermanfaat! (*)

Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Beda Musibah dan Penderitaan.Cara Menghadapi MusibahMohammad Nurfatoni
SendShare34Tweet22Share

Related Posts

Di Pelatihan Ini Ada Ajakan Sedekah Jari

Sabtu 4 Maret 2023 | 07:30
78

Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni memberikan materi pelatihan Ayo Menulis. (Cakra Yudha/PWMU.CO) Di Pelatihan Ini...

Workshop Jurnalistik Smamga Surabaya: Menulis Mengabadikan Kita

Minggu 26 Februari 2023 | 06:28
197

Mohammad Nurfatoni bersama peserta Workshop Jurnalistik Smamga 2023, di Gedung Smamga, Sabtu 24 Februari 2023....

Berita yang Baik Bisa Menghadirkan Pembaca dalam Peristiwa

Jumat 24 Februari 2023 | 21:16
165

Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni menyampaikan materi penulisan Berita di SD Mudipat Surabaya, Jumat (24/2/2023)...

Nama-Nama tanpa Jenis Kelamin yang Bikin Diklat Ini Gerr-gerran

Sabtu 28 Januari 2023 | 22:13
1.7k

Mohammad Nurfatoni ketika menyampaikan materi pada Diklat Jurnalistik SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Sabtu (28/1/2023) di...

Salah Kaprah dalam Penulisan Karisma, Nakhoda, dan Elite

Selasa 3 Januari 2023 | 07:42
194

Mohammad Nurfatoni: Salah Kaprah dalam Penulisan Karisma, Nakhoda, dan Elite (sketsa foto oleh Atho' Khoironi/PWMU.CO)...

Guru TK Aisyiyah Punya Tugas Membuka Jendela Dunia

Sabtu 22 Oktober 2022 | 13:42
500

Pelatihan Jurnalistik untuk Guru Aisyiyah di ABA I Kota Probolinggo, Sabtu (22/10/2022). Dari kiri Wakil...

Menghidupkan ‘Tombol On’ di MIM Mentaras

Jumat 30 September 2022 | 13:28
551

Mohammad Nurfatoni (kedua dari kiri) Kepala MIM Mentaras Sukarni (berdiri tengah), dan Pressa Surya Perdana...

Tiga wow di SMAM 5 Dukun Gresik, Koleksi Tanamannya Sudah Ber-QR Code

Rabu 28 September 2022 | 14:08
1.2k

Dari kiri; Waka Kesiswaaan Zainul Arifin, Pressa Surya Perdana, dan Mohammad Nurfatoni saat memasuki gerbang...

Hakim (Tak) Agung

Sabtu 24 September 2022 | 08:02
265

“Manusia dengan segala sifat mulia yang dimilikinya masih menyimpan unsur-unsur primitif dalam tubuhnya yang diwarisi...

Jurnalisme Filantropi yang Menggerakkan

Jumat 23 September 2022 | 00:33
371

Mohammad Nurfatoni dalam Pelatihan Jurnalistik Filantropi Lazismu Gresik, Sabtu (17/9/2022) (Tim Media Lazismu Gresik) PWMU.CO –...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Acara Outbound Berakhir Tangisan

    33157 shares
    Share 13263 Tweet 8289
  • Siswa Klub Ekonomi Smamsatu Juara Accounting Skill Competition

    51429 shares
    Share 20572 Tweet 12857
  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    8396 shares
    Share 3358 Tweet 2099
  • Ketua MPID PWM Jatim Siap Dipenjara

    1827 shares
    Share 731 Tweet 457
  • Ka’bah dan Awan 3D di Poster Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1421 shares
    Share 568 Tweet 355
  • Kesempatan Langka Bunda Saksikan Film Karya Anak SD Mugeb di Bioskop

    556 shares
    Share 222 Tweet 139
  • Suami-Istri Pimpin Muhammadiyah-Aisyiyah Kabupaten Tulungagung

    474 shares
    Share 190 Tweet 119
  • Anies Baswedan Puji Puisi Kiai Dawam Sholeh

    466 shares
    Share 186 Tweet 117
  • Tampil Apik di Musyab, Tim Musikalisasi Puisi Spemdalas Dinilai 99

    439 shares
    Share 176 Tweet 110
  • King Queen of Library SD Mugeb Kunjungi Perpustakaan Spemdalas

    584 shares
    Share 234 Tweet 146

Berita Terkini

  • Muhammadiyah Meraih Penghargaan Penanganan Covid-19Senin 20 Maret 2023 | 14:59
  • LDK PP Muhammadiyah Serah Terima JabatanSenin 20 Maret 2023 | 14:30
  • FAI Unmuh Jember Jalin Kerja Sama dengan 5 Universitas MalaysiaSenin 20 Maret 2023 | 14:04
  • Kepala SMAM Porong
    Kepala SMAM Porong Dilantik, Diminta Terapkan IniSenin 20 Maret 2023 | 14:01
  • Sukses, Sinergi Bazar Tarhib Ramadhan Berlian School-SmamioSenin 20 Maret 2023 | 14:01
  • Kiat Menulis Buku yang MenginspirasiSenin 20 Maret 2023 | 13:27
  • Kajian Jelang Ramadhan PDA Kota ProbolinggoSenin 20 Maret 2023 | 12:57
  • Wakil Ketua PDM Gresik Tanggapi Terpilihnya Ketua Baru PCM GKBSenin 20 Maret 2023 | 12:41
  • Siswa SDMM Praktik Memerah Susu, Rasanya seperti Bermain SquishySenin 20 Maret 2023 | 11:50
  • Profil Singkat Anggota PCM GKB Gresik Hasil Musycab Ke-5Senin 20 Maret 2023 | 11:13

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!