Bahaya Doa Minta Kaya

Ilustrasi bahaya doa minta kaya.
Ilustrasi bahaya doa minta kaya.

Bahaya Doa Minta Kaya tulisan Ali Murtadlo, jurnalis di Surabaya.

PWMU.CO-Anda ngefans kepada ceramah-ceramah Gus Baha’? Anda pasti tidak melewatkan episode video yang satu  ini. Suatu hari kiai muda NU yang bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin ini didatangi seorang wanita muda. Ia minta doa khusus agar keluarganya kaya, suaminya cepat dapat promosi agar gajinya tambah besar.

Gu Baha’ ganti tanya. Jika sudah kaya untuk apa? ”Agar punya rumah sendiri Gus. Tidak numpang di rumah mertua,” kata wanita itu.

”Bagus. Setelah itu?” Gus Baha’ tanya lagi.

”Untuk beli mobil, Gus,” jawab wanita muda itu.

”Setelah itu?” tanya kiai yang ceramahnya banyak menggunakan bahasa Jawa ini. Karena wanita ini tak segera menjawab, Gus Baha’ bantu menjawab.  ”Tahu tidak Bu, kalau sebuah keluarga sudah kaya. Setelah punya rumah, punya mobil, berikutnya yang dievaluasi suami adalah isterinya.”

”Kalau dulu, ketika masih miskin, dia tidak mempermasalahkan itu. Karena masih berjuang dengan kehidupannya,”sambungnya.

Tapi, lanjut kiai yang dipanggil Ustad Adi Hidayat sebagai Manusia Qur’an ini, begitu kaya, dia sudah mulai banding-bandingkan. Dia sudah sering ke mal, pergaulannya sudah meningkat, sudah sering melihat wanita cantik. ”Nah, begitu Bu, kalau rumah tangga sudah kaya. Maukah ibu dievaluasi oleh suami,” kata ulama berusia 50 tahun ini.

Selingkuh

Apa reaksi wanita itu saat tahu bahaya doa minta kaya? Dia langsung menggeleng dan berkata, ”Kalau gitu gak jadi, Gus. Tidak usah didoakan,” kata Gus Baha’ menirukan wanita itu sambil tertawa.

Di Jawa Pos ada peringatan khusus tentang itu. Terutama yang sering saya dengar adalah ketika teman-teman pemasaran koran bertemu dengan agen. Biasanya saat halal bihalal.

”Bapak-bapak, saya ingatkan ya. Ini berdasar pengalaman yang sudah-sudah. Jika pelanggan para agen ini masih di bawah 100, biasanya pembayarannya malah rajin. Punya 500 pelanggan, masih rajin. Tapi setelah seribu mengapa justru kadang tersendat,” kata pimpinan pemasaran yang biasanya memberikan pengantar acara.

Ya, mengapa pembayarannya justru tersendat setelah pelanggannya  besar? Jawabnya adalah ini. Sudah berani kredit mobil. Tak masalah dengan kredit mobil. Tapi ada efeknya setelah punya mobil. Sudah ada yang  berani selingkuh.

”Akibatnya bisa ditebak, uang yang sudah ditata untuk rumah tangga, sekolah anak-anak, cicilan mobil, ada tambahan uang selingkuh yang besarnya tak pernah bisa diduga,” katanya.

Karena itu, ada sesi khusus untuk selalu mengingatkan. Hati-hati kalau sudah kehidupannya meningkat. Kata Gus Baha’: isteri pun dievaluasi.

Anda termasuk yang terkena evaluasi Gus Baha’? Segera taubat, senyampang masih ada waktu, dan belum keburu tertangkap. Salam!

Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version