Siswa SDMM Bikin Game Balap Mobil. Dia sekaligus dia berhasil mempresentasikannya hasil belajar coding-nya itu. Saatnya jadi produsen teknologi!
PWMU.CO – Siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Dipta Maulana Harda, berhasil membuat game dan mempresentasikannya dalam acara Code With Me dari kelasdigitalku.com, Sabtu (29/8/2020).
Siswa yang bercita-cita jadi programmer ini membuka kelas secara daring di hadapan 10 peserta lain. Dipta mempresentasikan game hasil karyanya. “Saya memberitahukan ke teman-teman yang lain cara untuk membuat game mobil balap dengan menggunakan Scratch,” ujarnya pada PWMU.CO lewat WhatsApp, (6/9/2020).
Putra pertama pasangan Firmandika Harda dan Widyastuti ini mengaku belajar coding lewat Scratch sejak bulan Juni 2020. Meski baru tiga bulan belajar Dipta merasa percaya diri untuk menjadi pemateri untuk game yang dia buat.
“Selama beberapa bulan ini saya belajar coding untuk mengisi waktu luang selama masa belajar di rumah,” katanya.
Berawal dari kegemarannya main game, Dipta penasaran dan akhirnya memulai belajar membuat game sendiri.
“Karena suka bermain game, jadi penasaran ingin membuat game sendiri”, ujar siswa kelahiran Bandung ini, menyebutkan alasan dia belajar program Scratch.
Mengenai pengalamannya menjadi pemateri Dipta mengaku grogi. “Karena ini pengalaman pertama saya jadi pemateri. Saya sedikti grogi dalam menyampaikan apalagi coding yang harus saya sampaikan cukup panjang”, katanya yang sekarang duduk di kelas VI Mas Mansyur.
Selain dia belajar coding di kelaskudigital.com yang bermarkas di Surabaya, Dipta merasa terbantu dengan materi coding yang iya dapatkan dari SDMM.
“Sangat membantu belajar coding yang di sekolah. Jadi saya belajar coding-nya jadi lebih mudah,” katanya senang.
Mudah Dipahami
Tentang materi yang disampaikan, Dipta memberi gambaran, “Materinya adalah membuat game mobil balap yang harus menghindar dari rintangan. Setiap mobil yang berhasil menghindar dari rintangan nanti dapat koin,” katanya Dipa yang masa kecilnya sekolah di Inggris.
Salah satu peserta pelatihannya, Heni Prasertorini, mengatakan, Dipta menjelaskan prosedur pembuatan game dengan runtut. “Teman-teman yang lain jadi tertarik membuat game juga,” ujarnya.
Penulis Zaki Abdul Wahid. Editor Mohammad Nurfatoni.