Saatnya Putar Balik sebelum Mati tulisan Ali Murtadlo, jurnalis di Surabaya.
PWMU.CO-Ustadz Ir Misbahul Huda MBA sering menggunakan istilah ini. Putar balik. Dia mengatakan itu untuk mengingatkan bahwa masing-masing diri kitalah yang tahu kapan saat terbaik untuk putar balik.
”Jangan sampai kebablasan sampai meninggal kita masih belum sempat berputar balik. Lebih cepat untuk U-turn lebih baik. Kesempatan untuk menyiapkan bekal terbaik menghadapNya masih ada,” kata ustad alumnus cumlaude Teknik Elektro UGM yang sering tampil di TVRI Surabaya dan Radio SS ini.
Putar balik juga dikisahkan oleh Dahlan Iskan di DI’sway pagi tadi. Saat mengisahkan almarhum Prof Budi “Elvis” Warsono yang meninggal karena covid, teman nyanyinya, Tony Casino, dari band legendaris Surabaya Casino, terkesan dengan guru besar FK Unair yang setiap tampil nyanyi selalu macak dan menyanyikan lagu-lagu Elvis Presley ini. ”Meski sudah profesor, beliau tetap berjambang dan berambut ala Elvis,” katanya.
Tony yang kini 74 tahun, atau dua tahun lebih muda dibanding Prof Budi, mengaku sudah tidak menyanyi lagi. Lagunya seperti Burung dalam Sangkar yang dialbumkan. ”Sekarang saya belajar ngaji. Sudah umur segini belum bisa baca Quran, malu sama cucu-cucu,” katanya.
Rambu-Rambu
Contoh putar balik lainnya Ferry Is Mirza. Senior saya di JP ini bahkan sangat ekstrem dalam melakukan U-turn. Mulai pekerjaannya, amal jariyahnya sehari-hari, termasuk dakwah bil qalamnya, dia dedikasikan untuk ibadah.
Seusai pensiun dari JP, menekuni biro travel haji dan umrah bersama isterinya. Tiap dinihari, Mas Ferry paling istiqomah membangunkan kita untuk tahajud dan sahur puasa sunnah.
Setiap Jumat, dia juga sangat rajin mengajak teman-temannya untuk bersedekah Jumat Barakah, membagikan nasi gratis untuk fakir miskin. Lalu, sebagai jurnalis, dia masih konsisten menulis Renungan Pagi tiap hari. Temanya religi. Meski membahas isu umum seperti Omni Bus Law dia tetap kaitkan sisi religinya.
Mantan bosnya, Dahlan Iskan, juga mengamati putar balik Mas Ferry. ”Bung Ferry seperti sudah lahir kembali. Lahir baru. Brand new. Penampilannya, berpakaiannya, ibadahnya, dakwahnya, amal jariyahnya, semua menggambarkan keustadzannya,” kata DI dalam Kata Pengantar buku Ultah Mas Ferry ke 65. Dari Aktivis Jadi Jurnalis. ”Inilah periode terhebat dalam perjalanan hidup Bung Ferry,” lanjutnya.
Mantan Wali Kota Batu Edy Rumpoko mengomentari positif putar baliknya dengan istilah Ferry telah berhijrah. Sedang Mas Dhimam Abror, mantan Pemred JP, mengistilahkannya dengan metamorfose baru ke level yang lebih tinggi.
Sudah siap-siap putar balik? Jangan sampai kebablasan. Lihat rambu-rambunya: rambut memutih, badan tidak tegak lagi, kulit mulai tak licin, sudah sering lupa menyebut nama teman, atau Anda punya rambu tersendiri yang lebih spesifik.
Saatnya putar balik sebelum kedahuluan pemilik diri kita keburu mengakhiri masa kontraknya. Sekarang juga. Jangan ditunda. Salam!
Editor Sugeng Purwanto