PWMU.CO – Susah sinyal, guru SMA Muhammadiyah 8 Cerme Gresik melakukan pembelajaran luar jaringan (luring) ke rumah siswa dengan menjaga ketat protokol kesehatan
Waka Urusan Kurikulum SMA Muhammadiyah 8 Gresik Yuyun Minarti SE mengatakan
Pembelajaran secara luring ini dikhususkan untuk siswa yang kesulitan sinyal, tidak memiliki HP (handphone), dan tak ada jaringan internet.
Mereka akan disambangi guru untuk belajar di rumah sisiwa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Sedangkan siswa yang tidak ada kendala internet, mereka tetap daring,” ungkapnya, Senin (7/9/20).
Dia menjelaskan sejumlah siswa mengeluhkan tidak adanya sinyal atau berada di wilayah yang tidak terjangkau internet. Untuk itu, lanjutnya, sekolah mengambil langkah dengan melakukan pembelajaran secara luring.
Pembelajaran secara luring ini, sambungnya, dilakukan dengan cara sambang atau kunjungan ke rumah siswa. Untuk efisiensi, dibentuk kelompok belajar dengan jumlah siswa terbatas, yakni maksimal lima siswa per wilayah.
Dijadwal Sepekan Sekali
Yuyun mengungkapkan metode luring dijadwal setiap satu pekan sekali. Selama 60 menit, guru yang bertugas tidak hanya mengisi dengan kegiatan belajar mengajar (KBM), tetapi juga memberikan motivasi kepada siswa agar tetap semangat dan disiplin dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Pada pembelajaran luring disampaikan juga tugas untuk dikerjakan di rumah selama sepekan,” katanya.
Dia menjelaskan seperti terlihat di salah satu rumah di Dusun Gluran RT 004 RW 02 Desa Gluran Ploso, Kecamatan Benjeng. Empat siswa Alvin Nur, Slamet Erwin, Aditya Ferdiansah, dan Afiar Angger mengikuti kelas luring. Seperti layaknya di kelas, mereka antusias mendengarkan penjelasan guru ekonomi yang sambang ke rumah.
Yuyun menyebutkan pihak sekolah telah menyiapkan skenario pembelajaran lain yaitu pembelajaran tatap muka. Tetapi semua itu menunggu diperbolehkannya oleh pihak terkait.
“Skenario berikutnya tetap kita siapkan ketika pembelajaran tatap muka diperbolehkan, sekolah sudah siap. Program sterilisasi lingkungan sekolah dengan desinfektan juga telah dilaksanakan. Jadi sudah disiapkan untuk semua jenjang,” jelasnya.
Saat melakukan luring ke rumah wali siswa guru ekonomi Dwi Kristanto SPd memaparkan pembelajaran mendapat respon bagus dari wali murid. Namun memang lebih terbatas dan jumlah siswanya tidak dapat mencangkup semuanya.
“Namun ini, juga jadi upaya sekolah untuk memaksimalkan pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Sekaligus untuk menjalin komunikasi dengan siswa dan wali murid,” tandasnya.
Penulis Chintia Rizki. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.