Mau Lapor Profesor, Malah Mandikan Jenazah Prof Malik Fadjar. Itulah kenangan terakhir Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
PWMU.CO – Prof Dr Abdul Mu’ti punya pengalaman terakhir yang menyentuh dengan Prof Abdul Malik Fadjar MSc.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini baru saja melakukan pengukuhan profesor alias guru besar pada 2 September lalu. Sebagai sopan santun, Mu’ti ingin melapor ke Prof Malik.
“Saya sudah minta waktu sowan. Namun, belum bisa bertemu beliau. Saya matur lewat putrinya, agar bisa disampaikan (soal gelar profesor yang diraihnya),” kata Mu’ti di rumah duka di Tebet, Jakarta Selatan, kemarin (8/9/2020).
Mu’ti menjadi penyambut pelayat bersama Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Muhadjir Effendy, mendampingi Nyonya Malik Fadjar.
Ratusan pelayat membanjir di rumah duka maupun di TMP Kalibata. Termasuk para pejabat dan mantan pejabat.
Di antaranya MenPANRB Tjahjo Kumolo, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Din Syamsuddin, Jusuf Kalla, Jimly Asshidiqie, Nasaruddin Umar, Hatta Rajasa, Da’i Bachtiar, Akbar Tandjung, Muhammad Nuh, Wardiman Djojonegoro, dan Rektor UMM Fauzan.
Ratusan jamaah menyalatkannya di Masjid Al Ittihad, seusai Dhuhur, dengan menjaga jarak shaf shalat. Sebelumnya para pelayat secara bergantian menyalatkan di rumah duka sejak Senin malam.
Lega Dapat Komentar
Niat melaporkan capaian profesor Mu’ti ini belum kesampaian diucapkan langsung, Prof Malik Fadjar sudah berpulang pada Senin, (7/9/2020) pukul 19.00 WIB di Rumah Sakit Mayapada Jakarta.
Abdul Mu’ti jelas kaget. “Tapi akhirnya saya menangi memandikan jenazah beliau,” kata dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini. Sungguh terharu Mu’ti atas kenangan perpisahan bersama Prof Malik itu.
Namun, Abdul Mu’ti sempat pendapat komentar yang melegakan dari almarhum. “Saat dilapori putrinya, komentar Prof Malik mengatakan: ‘Ya, memang pinter anak itu.’,” ujarnya. (*)
Penuis Rohman Budijanto. Editor Mohammad Nurfatoni.