H Misbah, mubaligh energik itu berpulang. Dia dikenal sebagai mubaligh yang cerdas dan humoris. Sebagaian besar hdupnya diabdikan sebagai guru.
PWMU.CO – Drs H Misbah MAg wafat saat dalam perawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, akibat sakit gagal ginjal, Rabu (9/9/2020) pukul 21.00 WIB.
Jenazah dimakamkan di Gresik Kamis (10/9/2020) pagi ini setelah dishalatkan di Masjid Faqih Usman Universitas Muhammadiyah Gresik.
Pak Misbah—sapaan karbanya—dikenal sebagai pribadi yang sangat sederhana. Dia energik sekali. Dalam beraktivitas dakwah, dia tidak pernah mengeluh.
Selain itu almarhum dikenal sebagai sosok humoris. Ceramah-ceramahnya memukau. Dan satu lagi: dia adalah mubaligh yang cerdas.
Santri KH Abdurrahman Syamsuri
Pak Misbah lahir 65 tahun yang lalu di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Setelah lulus Madrasah Ibtidaiyah Muhamamdyah 1 Gumneo, dia nyatri ke Pesantren Karangasem Paciran.
Selama enam tahun dia digembleng oleh KH Abdurrahman Syamsuri. Saat di pesantren, Misbah sudah dikenal pandai berceramah oleh kawan-kawannya. Karena itu dia sering mendapat jadwal mengisi pengajian di berbagai tempat.
Selama di pesantren itu Misbah remaja aktif di organisasi pesantren dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Setamat dari Pesantren Karangasem Paciran, Misbah melanjutkan ke IAIN—kini UIN—Sunan Ampel Surabaya.
Setelah di IPM, Misbah melanjutkan sebagai aktivis Pemuda Muhammadiyah. Dia pernah menjadi salah satu anggota Pimpinan Daerah Pemudah Muhammadiyah Lamongan. Saat itulah dia melebarkan sayap dakwah hampir ke seluruh pelosok Kabupaten Lamongan.
Pada saat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan diketuai KH Abdul Fatah, Misbah menjabat sebagai Ketua Majelis Wakaf/Kehartabendaan (1990-1995) dan Anggota Majelis Tabligh (1995-2000).
Guru Sejati
Pak Misbah adalah guru sejati. Dia pernah mengajar di almamaternya, Pondok Pesantren Karangasem Paciran. Dia juga guru di SMA Muhammadiyah 1 Babat. Sebaga pegawai negeri sipil (PNS) dia mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Babat.
Selain itu, Pak Misbah pernah menjadi dosen STAI Muhammadyah Paciran, STIT Muhamamdyah Lamongan, dan Universitas Muhammadiyah Gresik.
Setelah pensiun dari PNS, Misbah tetap melakukan kegiatan dakwah di berbagai pelosok Lamongan dan Gresik. Pak Misbah yang menikahi Laily Nikmah—sesama alumni di Pondkok Pesantren Karangasem—ini dikaruniai dua putri. Yakni Hikmah Nishfi Maulidiyah dan Azizah Nurul Fajriah. Dari dua putrinya itu dia dianugerahi empat cucu.
Selamat jalan Pak Misbah. Semoga husnul khatimah dan amal ibadahnya d terima di sisi Allah SWT. (*)
Penulis Fathurohim Syuhadi. Editor Mohammad Nurfatoni.