PWMU.CO– Budi Santoso (53), Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Kota Probolinggo meninggal dunia, Ahad (13/9/2020) pagi.
Meski jasadnya telah dikubur di pemakaman keluarga di Kelurahan Jrebeng Lor, Kota Probolinggo, jasa almarhum tidak akan terlupakan.
”Kami seperti kehilangan 100 orang di Muhammadiyah dengan kepergian Pak Budi,” ujar Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Probolinggo Masfu’.
Ungkapan Ketua PDM itu tidak berlebihan karena aktivitas dia selama ini banyak dijumpai di hampir semua kegiatan Muhammadiyah. Berbagai program pengembangan sekolah dan kegiatan sosial di Kota Probolinggo, ada keterlibatan Budi Santoso.
”Dalam kamus Pak Budi, tidak ada kata menolak untuk Muhammadiyah. Dijadikan apa saja, Pak Budi gak menolak, mulai membuat proposal, mencari dana, mengumpulkan bahan bangunan, semua dilaksanakan sampai tuntas,” ujar Koordinator Majelis Dikdasmen PDM, Hanafi.
Terakhir beberapa hari sebelum jatuh sakit dan masuk RSUD dr Mohamad Saleh, 10 September lalu, Budi masih membantu pengembangan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Taqwa.
”Terkait pengembangan fisik MI Taqwa, kami bersama Pak Budi mendekati pemilik gudang di utara Masjid Taqwa, Bu Hajjah Zainab agar mau melepas tanahnya, hingga deal,” kata Kepala MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo itu.
Pengembangan Sekolah
Budi juga terlibat memperjuangkan status MI Taqwa menjadi MI Muhammadiyah 2. ”Statusnya sedang diproses di Kemenag Kota Probolinggo,” kata Hanapi.
”Pak Budi sebagai Sekretaris Muhammadiyah Covid Command Center (MCCC) Kota Probolinggo aktif menggalang dana untuk penanggulangan Covid-19. Bersama Lazismu, tersalur 3.500 paket sembako. Pak Budi juga terlibat pembagian 300 sembako dari Sahabat Ambyar,” kata Ketua Lazismu, Beny Indraya.
Sosok Budi, kata Beny, selalu terlihat di hampir proyek pembangunan (fisik) di persyarikatan. ”Beliau itu terlihat mulai proposal, pelaksana, hingga mencari dana,” katanya.
“Pak Budi banyak terlihat dalam pembangunan gedung baru TK ABA 4 di Jrebeng Wetan, juga pengembangan SD Muhammadiyah Plus sekaligus masjidnya,” ujar Lukman Sukamto dari PCM Kedopok.
Sebagai pendidik (guru), Budi pernah menjadi guru dan Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo. Ia kemudian menjadi guru negeri di SMK Negeri 1 Kota Probolinggo. Kami warga Muhammadiyah bersaksi, Panjenengan orang baik, Pak Budi. (*)
Penulis Ikhsan Mahmudi Editor Sugeng Purwanto