PWMU.CO – Pimpinan Cabang Nasyiah Gresik Kota Baru (GKB) menggelar Musycab Bersama dengan Hizbul Wathan (HW) dan Tapak Suci, Ahad lalu (2/10). Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Taufiqullah A. Ahmady yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa ideologi organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah harus terjaga dari cemaran ideologi lain.
Menurut dia, penajaman ideologi itu diperlukan agar gerakan Muhammadiyah tetap murni. Tidak tercampur aduk dengan ideologi lain yang tak selaras dengan ideologi Muhammadiyah.
“Ideologi kader harus dipertajam. Agar tidak ada lagi yang namanya HW, Nasyiah, atau Tapak Suci yang berasa ideologi organisasi lain,” tegas Taufiqullah A. Ahmady.
(Baca: Ini Amanat Haedar Nashir untuk Nasyiatul Aisyiyah dan Sekolah Ini Luncurkan Tapak Suci Day untuk Bentuk Karakter Siswa)
Selain Ketua PDM Gresik, acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid. Dalam sambutannya dia mengajak para kader Muhammadiyah bangkit untuk menggerakkan Persyarikatan di lingkungan GKB.
“Kepada kader-kader yang masih sembunyi. Kepada kader-kader yang belum aktif. Keluarlah! Mari bangkit dan gerakkan Persyarikatan di lingkungan GKB melalui wadah Ortom Nasyiah, Hizbul Wathan, dan Tapak Suci,” serunya.
Menurut Nadjib Hamid, banyaknya ibu-ibu muda yang bekerja di tempat pengasuhan anak adalah wadah yang tepat sebagai alternatif strategi untuk pengkaderan. “Kita kader bayi-bayinya. Tentu otomatis orang tuanya juga akan terkader.” (Baca: Kesulitan Merawat Anak, Serahkan pada Nasyi’ah)
Nadjib juga berharap, Tapak Suci dan HW semakin berkembang. Sehingga pengkaderan Muhammadiyah di GKB bisa terus berjalan.
“Bila perlu Tapak Suci mendirikan padepokan dan HW bisa mendirikan bumi perkemahan. Ini sebagai ladang dakwah kita. Selamat berjuang!” pungkasnya. (ilmi)