Setan Berjalan di Aliran Darah ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian Setan Berjalan di Aliran Darah ini berangkat dari hadits riwayat Muslim:
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ مَعَ إِحْدَى نِسَائِهِ فَمَرَّ بِهِ رَجُلٌ فَدَعَاهُ فَجَاءَ فَقَالَ يَا فُلَانُ هَذِهِ زَوْجَتِي فُلَانَةُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ كُنْتُ أَظُنُّ بِهِ فَلَمْ أَكُنْ أَظُنُّ بِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنْ الْإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ
Dari Anas bahwa pada suatu ketika Nabi SAW sedang berdua dengan salah seorang istri beliau. Kebetulan lewat ke dekat beliau seorang laki-laki. Orang itu dipanggil oleh Nabi, maka dia datang menemui beliau.
Lalu Nabi berkata kepadanya; ‘Hai, Fulan! Ini istriku, si Fulanah.’ Orang itu menjawab; ‘Ya, Rasulullah! Aku tidak menduga-duga dengan Anda.’ Beliau bersabda: ‘Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh manusia melalui aliran darah.’
Definisi Setan
Setan dari kata syathana yasythunu syathanan yang berarti menentang atau menyalahi. Setan berbentuk kata sifat bagi yang suka menentang atau suka menyimpang.
Dengan demikian setan bisa terdiri apa saja yang menjadi penyebab terjadinya penyimpangan atau penentangan, khususnya dalam hal ini adalah menetang atau menyimpang dari nilai kebenaran.
Begitu halusnya setan sehingga seringkali tanpa terasa seseorang telah terpengaruh dengannya. Itulah sebabnya kita diperintahkan untuk selalu membaca ta’awwudz atau a’udzu billahi minasysyathanirrajim, aku berlindung kepada Allah dari tipu daya setan yang terkutuk.
Setan Menyelinap ke Aliran Darah
Sebagaimana hadits di atas, setan dapat menyelinap ke dalam tubuh seseorang melalui aliran darah. Dan hal ini juga disebutkan dalam surat an-Naas, surat terakhir dalam al-Quran.
Bahwa kita diperintahkan untuk berlindung kepada Allah, tuhannya manusia, tajanya manusia, sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan yang menyelinap, yang membisikkan ke dalam dada manusia yaitu dari golongan jin dan manusia.
Tentu yang dapat menyelinap melalui aliran darah adalah dari golongan jin, karena jin termasuk makhluk yang tercipta dari api yang dapat berubah bentuk, termasuk mengecil sedemikian rupa.
Kemudian melalui aliran darah sampai ke dada manusia untuk membisikkan hal-hal yang penuh dengan kejahatan dan kemaksiatan. Oleh karena itu kita wajib waspada dan selalu memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan jin.
Terutama saat shalat, setan akan berusaha menyelinap baik di sela-sela shaf maupun merasuk ke dalam jiwa untuk membisikkan dan mengajak melamunkan sesuatu.
Shalat yang sedang dikerjakannya segera tuntas tanpa memberikan bekas ketawadhuan, khusyuk dan khudluk kepada Allah SWT. Sehingga shalat berapa kali pun tidak mengubah sifat buruknya yang masih melekat dalam dirinya. Na’udzubillah min syarri dzalik.
Berapa banyak orang yang telah mengerjakan shalat, akan tetapi tidak mampu mengubah diri menjadi lebih baik. Hampir menunjukkan tidak ada dampak positif antara ia telah shalat dan tidaknya.
Inilah yang perlu mendapatkan perhatian kita agar senantiasa berusaha menjaga kualitas shalat. Dan tidak luput semua ini juga karena peran setan yang selalu menggoda dan kita pun tergoda karenanya.
Waspada Tipuan Setan
Dalam hadits di atas diceritakan, saat itu di antara istri Rasulullah—sebagaimana dalam riwayat yang lain yaitu Shafiyyah binti Huyay—sedang mendatangi Rasulullah yang sedang iktikaf di masjid di suatu malam.
Saat kembali dan berjalan beriringan dengan Rasulullah ada seorang lelaki dari kaum Anshar yang melihat. Lalu Rasulullah memanggil lelaki itu. Beliau menyampaikan bahwa wanita itu adalah istrinya.
Lelaki dari kaum Anshar tersebut mengatakan bahwa ia tidak tahu kalau itu adalah istri Easulullah. Dan setelah itu Rasulullah bersabda bahwa setan itu dapat berjalan di aliran darah manusia.
Setan bekerja untuk menggelincirkan anak cucu Adam tidak mengenal lelah. Ia akan selalu mengintai dan mencari titik lemah yang kemudian dimanfaatkannya sedemikian rupa.
Maka waspadalah terhadap amalan yang kita justru senang menjalankannya, bahkan tanpa beban. Jangan-jangan di baliknya merupakan amalan yang tidak diridhai-Nya. Dan amalan yang berat dilaksanakan itulah yang harus diperjuangakan dengan potensi kekuatan iman, karena di dalamnya tarikan setan sangat kuat.
Hanya dengan memohon makunah atau pertolongan Allah sehingga kita dapat menjalankan ketaatan yang benar kepada Allah SWT.
Dalam banyak ayat al-Quran kita diajarkan untuk selalu memohon perlindungan kepada Allah dari bahaya godaan setan ini. Karena setan adalah di antara makhluk Allah yang Dia kuasai.
Maka dengan memohon perlindungan kepada Allah setan tidak akan berdaya. Kecuali manusia itu yang mohon pertolongan kepada setan, maka setan akan kesenangan dan kegirangan. Seperti dijelaskan dalam surat al-Jin 6:
وَأَنَّهُۥ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ ٱلْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ ٱلْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.
Artikel ini adalah versi online Buletin Jumat Hanif Edisi 3 Tahun ke-XXV, 18 September 2020/30 Muharam 1442 H.
Hanif versi cetak sejak 17 April 2020 tidak terbit karena pandemi Covid-19 masih membahayakan mobilitas fisik.