PWMU.CO – Saad Ibrahim mengatakan agar kita tidak kufur nikmat seseorang dalam bekerja harus memiliki tiga hal yaitu niat, iradah, dan azam.
Tim Al-Islam Sinergi Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik mengundang Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dalam kegiatan webinar Penguatan Ideologi Muhammadiyah, Sabtu (19/9/20).
Kegiatan diikuti guru dan karyawan Muhammadiyah GKB Gresik, SD Muhammadiyah 1 GKB, SD Muhammadiyah 2 GKB, SMP Muhammadiyah 12 GKB, SMA Muhammadiyah 10 GKB, Lazismu GKB, dan sekolah mitra.
Dalam kegiatan bertema Spirit Bekerja dan Berdakwah dalam Amal Usaha Muhammadiyah ini, Saad Ibrahim menjelaskan bekerja adalah interpretasi dari rasa syukur seseorang karena Allah SWT telah memberikan nikmat potensi. Maka tiga hal ininiat, iradah, dan azam—harus dipegang dalam bekerja.
“Seseorang dalam berkerja merupakan aktualisasi terhadap potensi-potensi yang dimiliki. Potensi itu dapat berupa kekuatan fisik, kecerdasan, dan kekuatan pikiran,” jelasnya.
Meurutnya, Allah menganugerakan potensi kepada manusia melebihi dari makhluk lain maka Allah SWT menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi.
Langkah agar Terhindar Kufur Nikmat
Saad Ibrahim melanjutkan, lalu bagaimana memanfaatkan potensi yang sudah diberikan Allah SWT agar kita tidak menjadi seseorang yang kufur nikmat (tidak bersyukur atas nikmat)?
Menurutnya, seseorang harus menempuh langkah-langkah agar tidak tergolong menjadi kurun nikmat. Pertama, harus memiliki niat. Niat merupakan aspek yang penting dalam bekerja. Seperti yang kita tahu hadists Rasulullah SAW, Innamal a’malu ninniyat, segala sesuatu bersumber dari niat.
“Apapun pekerjaan, kita harus meniatkan diri untuk beribadah kepada Allah SWT,” ujarnya.
Setelah niat, sambungnya, langkah selanjutnya adalah action atau bekerja. Dia berpesan agar jika memulai suatu pekerjaan dengan mengucap bismillah. “Sesuai dengan hadist Rasulullah SAW, bahwa “Setiap kali yang tidak dimulai dengan bismillah maka ia akan terputus dari berkahnya Allah SWT.”
Kedua, harus memiliki al-iradah al-kubro atau berkemauan yang besar. Munculnya suatu kemauan, semangat dan spirit yang tidak lain juga karena pemberian dari Allah SWT.
Ketiga adalah azam atau al-azmu yang artinya tekad dan keteguhan hati. Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah SAW pada al-Ahqaf ayat 35, saat kita sudah melakukan suatu pekerjaan maka kita harus tetap teguh hingga mencapai tujuan pekerjaan itu.
“Karena itu bekerja adalah tanda syukur, kalau kita malas dan sebagainya itu tandanya kita kufur nikmat,” pesannya pada peserta.
Dua Prinsip Bekerja
Saad memaparkan Allah SWT sudah memberikan manusia begitu banyak nikmat salah satunya adalah kecerdasan dan potensi. Tinggal bagaimana manusia itu mampu memanfaatkannya dengan baik.
Untuk itu, tandasnya, seseorang harus memiliki dua prinsip saat bekerja. Pertama, bekerja harus memberikan kemanfaatan bagi kehidupan kita di akhirat dan kedua bekerja harus memiliki manfaat bagi umat. (*)
Penulis Viki Safitri. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.