PWMU.CO – DMC Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Lamongan menerjunkan 4 personel ikut membantu proses evakuasi dan pencarian santri Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, Tuban yang menjadi korban musibah perahu terbalik di Bengawan Solo.
Salah satu anggota Tim DMC RSML Farobi mengatakan, tim DMC RSML pagi ini bergerak dari pos SMC melakukan penyisiran untuk mencari para korban. Tim DMC RSML yang diterjunkan dilengkapi dengan peralatan water rescue lengkap beserta 1 ambulance.
(Baca: MDMC Gresik Ikut Cari 7 Santri Langitan Korban Tenggelamnya Perahu di Bengawan Solo dan Madiun Buka Posko Galang Bantuan untuk Banjir Garut)
”Operasi pagi ini ada 9 tim yang di terjunkan menyisir sungai bengawan solo. Area pencarian dibagi menjadi 3 titik, yaitu Jembatan Widang-Tuban, Jembatan Widang ke timur sampai sudetan. Dan sudetan sampai ke Bendung Gerak Babat” terangnya, Sabtu (8/10).
Farobi menambahkan, tim DMC RSML yang diterjunkan dibagi menjadi 2 tim, yaitu tim darat dan tim air. Untuk tim air membawa perahu untuk menyisiri 2 titik. Sementara tim darat sudah siap dengan ambulance untuk mengevakuasi korban apabila telah ditemukan.”Walaupun Pagi ini kondisi gerimis, namun arus Bengawan Solo cukup tenang. Semoga korban segera bisa ditemukan,” harapanya.
Operasi pencarian korban ini dikoordinasi langsung oleh Basarnas, BPBD Kabupaten Tuban dan BPBD Kabaputen Lamongan. Operasi penyisiran juga melibatkan Polsek dan Koramil setempat, serta DMC RSML maupun DMC RS Muhammadiyah Gresik. Tak hanya itu warga setempat dan Santri Ponpes Langitan juga turut serta dalam melakukan pencarian korban.
Musibah perahu terbalik di Sungai Bengawan Solo ini sendiri terjadi, Jum’at (7/10) sekitar pukul 09.00. Dalam musibah tersebut 25 Santri Ponpes Langitan, Tuban yang hendak ke pasar Babat, Lamongan tenggelam setelah perahunya terbalik. Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kabupaten Tuban dari 25 santri, 18 santri di antaranya ditemukan selamat dan 7 santri hilang.(bayu/aan)