PWMU.CO– Kuburan pitu berada di bagian belakang kompleks makam Troloyo, Trowulan, Mojokerto. Bercampur dengan makam umum warga setempat. Berada dalam sebuah cungkup bangunan. Ada tujuh makam di bawahnya. Karena itu disebut kuburan pitu.
Kuburan ini istimewa karena batu nisannya terbuat dari batu andesit terukir simbol surya Majapahit, kalimat syahadat, dan angka tahun Jawa. Posisi makam membujur utara selatan lazimnya kuburan muslim. Nisan dengan tanda ini menunjukkan orang yang dikubur adalah bangsawan Majapahit, muslim, dan orang Jawa.
Simbol matahari ada yang bersinar delapan, ada yang bersinar sepuluh, terletak pada nisan di bagian kepala. Di bawah simbol itu ada angka tahun Jawa. Paling tua menunjukkan angka tahun 1298 Saka (1376 M). Paling muda tahun 1397 Saka (1457 M).
Nisan pada kaki berupa ukiran kaligrafi Arab berlafal laa ilaha illallah Muhammadur rasulullah. Tapi ukiran ini kurang sempurna dan kasar. Kata illa kurang huruf lam. Hanya terukir huruf alif.
Hanya itulah informasi dalam kuburan pitu yang terdapat pada nisannya. Siapa saja orang yang dimakamkan di situ tak ada keterangan selain cerita dari juru kunci Makam Troloyo dan cerita rakyat setempat.
Melihat angka tahunnya, orang yang paling tua hidup pada zaman Raja Hayam Wuruk. Raja Majapahit keempat ini memerintah Majapahit mulai tahun 1350-1389 M.
Ratu Kencana Ungu
Menurut cerita tutur setempat, tujuh orang ini dikaitkan dengan makam di seberangnya yang juga bercungkup. Temboknya dicat warna ungu. Katanya itulah makam Ratu Kencana Ungu. Tujuh orang ini adalah prajurit abdi dalem ratu.
Tapi cerita tutur ini belum bisa diterima penuh kebenarannya karena tanpa dukungan dokumen dan bukti sejarah. Cerita tutur sering bias dalam kaitan penyebutan tahun dan hubungan antar tokoh.
Cerita Ratu Kencana Ungu ada dalam kisah Damarwulan berlatar belakang Kerajaan Majapahit. Damarwulan, pemuda desa datang ke ibukota bekerja sebagai pemelihara kuda di keluarga Patih Lohgender.
Berkat ketangkasannya berkelahi, Damarwulan menjadi prajurit lantas ikut perang melawan Prabu Minak Jinggo di Blambangan. Akhirnya Damarwulan menikahi Ratu Kencana Ungu dan menjadi raja.
Versi Cerita Tutur
Versi cerita tutur nama orang dalam kuburan pitu adalah 1. Pangeran Noto Suryo, nisan kakinya berangka tahun 1397 Saka (1457 M). Ada kaligrafi dan surya.
2. Patih Noto Kusumo nisannya berangka tahun 1349 Saka (1427 M) bertuliskan Arab yang tidak lengkap dan surya.
3. Makam Gajah Permodo angka tahunnya 1377 Saka (1455 M).
4. Makam Naya Genggong, angka tahunnya kabur. Bisa 1319 Saka atau 1329 Saka. Ada kaligrafi Arab surah Ali Imran 18.
5. Makam Sabdo Palon berangka tahun 1302 Saka (1380 M) dengan pahatan tulisan Arab kutipan surah Ali Imran ayat 18.
6. Makam Emban Kinasih, batu nisan kakinya tidak berhias. Tahun 1298 Saka (1376 M).
7. Makam Polo Putro. Nisan kepala dulu terdapat angka tahun 1340 Saka (1418 M). Bagian luar terdapat tulisan Arab yang diambil dari haditt Qudsi.
Penulis/Editor Sugeng Purwanto