PWMU.CO – Semprot disinfektan masjid dan gereja. Mahasiswa UMM melakukannya di Desa Tempursari, Kecamatan Tempursari, Lumajang, Selasa (15/9/20).
Penyemprotan disinfektan merupakan salah satu program kerja Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kelompok 57 gelombang 9.
PMM Kelompok 57 terdiri dari Nida Dwi Jayanti (koordinator), Nur Azizah, Ferian Wahyu Dwi Saputra, Evita Madani Rianari dan Iwan Baihaqi. Kelompok 57 ini didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Iis Siti Aisyah ST MT Phd.
PMM merupakan suatu kegiatan penganti Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berada di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) UMM. PMM Baktimu Negeri adalah program yang diikuti oleh sejumlah mahasiswa UMM.
Melibatkan Perangkat Desa
Koordinator kelompok 57 Nida Dwi Jayanti menyampaikan pandemi Covid-19 sampai saat ini terus mengguncang dunia termasuk di Indonesia. Korban jiwa juga terus bertambah seiring berjalannya waktu.
“Salah satu cara pencegahan penyebaran Covid-19, baik di rumah mauapun di lingkungan sekitar rumah yaitu dengan selalu menerapkan kebersihan. Salah satunya dengan melakukan penyemprotan disinfektan,” ujarnya.
Selain dilakukan oleh mahasiswa, kegiatan penyemprotan disinfektan di Desa Tempursari juga dibantu oleh perangkat desa.
“Sasaran penyemprotan disinfektan yang dilakukan perangkat desa dan mahasiwa PMM difokuskan pada kantor desa, tempat ibadah seperti masjid dan gereja. Serta menyemprot pasar yang selalu menjadi tempat masyarakat beraktivitas setiap harinya,” ungkapnya.
“Untuk masjidnya yakni Masjid Besar At-Taqwa Tempursari dan gerejanya yakni Gereja Kristen Jawi Wetan Jemaat Tempursari,” tambahnya.
Himbau Masyarakat Patuhi Protokol
Bersyukur masyarakat Tempursari menyambut baik kegiatan penyemprotan disinfektan ini. Mahasiswa juga menghimbau masyarakat untuk lebih peduli tentang aturan new normal.
“Kami juga menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan senantiasa mengikuti protokol kesehatan Covid-19,” pesannya.
Dia berharap kegiatan seperti ini akan terus berlangsung hingga Covid-19 dinyatakan hilang dari jagat dunia terutama di Indonesia.
“Kami juga berharap dengan kegiatan ini masyarakat lebih sadar menjaga kebersihan lingkungan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” harapnya.
Sementara itu Kepala Desa Tempursari Sugianto menyampaikan terima kasih atas kepedulian mahasiswa UMM dengan melakukan penyemprotan disinfektan di desanya.
“Kegiatan pengabdian seperti ini sangat bagus. Apalagi selain masjid dan gereja, mahasiswa juga menyemprot disinfektan di pasar. Karena di pasar masih jarang yang memakai masker dan tempat berkerumunnya orang sehingga bisa mensterilkan pasar,” paparnya. (*)
Penulis Nur Azizah. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.