PWMU.CO– Partai Ummat, nama partai baru yang didirikan oleh Amien Rais. Pengumuman Partai Ummat diumumkan lewat YouTube, Kamis (1/10/2020). Dengan demikian dia meninggalkan PAN, partai yang dia dirikan 23 Agustus 1998.
Dalam video itu Amien Rais pertama kali menjelaskan Mukadimah Partai Ummat. ”Perintah pertama menegakkan kebajikan dan memberantas keburukan bergerak pada tataran personal, familial dan komunal, level mikro. Kedua, bergerak lebih pada tataran nasional, level makro dan berkaitan erat dengan masalah kekuasaan,” katanya.
Amien Rais mengatakan, negara dapat melancarkan kedholiman poltik, ekonomi, sosial, hukum dan kemanusiaan karena memiliki sarana dan aparat yang lengkap. Namun hanya negara pula yang dapat menegakkan keadilan bagi semua rakyatnya.
”Semua tergantung pada pemerintah yang sedang berkuasa, apakah sedang membela kepentingan rakyat dan umat, atau sebaliknya sedang membela kepentingan konglomerat dan korporatokrat,” sambung mantan Ketua MPR di awal reformasi ini.
“Pada akhirnya segolongan umat manusia harus berikhtiar untuk menegakan keadilan, sekaligus melawan kedholiman secara sistematik lewat perjuangan politik,” tandasnya.
Partai Ummat, sambung Amien, bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya, melawan kedholiman dan menegakkan keadilan. ”Partai Ummat akan bekerja dan berjuang memegang teguh Pancasila, UUD 1945, dan semua aturan demokrasi universal,” tuturnya.
Suara PAN Bisa Menurun
Di akhir Mukadimah Partai dia menyatakan,”Akhirnya iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in, hanya kepada Allah kami menyembah, dan hanya kepadanya pula kami memohon pertolongan. Allahu akbar. Merdeka!,” serunya menutup rilisnya.
Sikap Amien Rais akan membentuk partai baru dikeluarkan setelah Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 10-12 Februari 2020 yang berkahir ricuh. Ada kelompok Zulkifli Hasan yang condong ke pemerintah Jokowi, dan kelompok Amien Rais yang menginginkan oposisi.
Kalah dalam arena Kongres itulah Amien Rais menyatakan konsisten dengan sikap oposisi terhadap pemerintah Jokowi dengan rencana membentuk partai baru meninggalkan Zulkifli Hasan.
Kehadiran Partai Ummat kemungkinan akan mengurangi suara pemilih PAN yang kebanyakan dari kalangan warga Muhammadiyah. Padahal perolehan suara PAN menurun dalam Pemilu 2019 dibanding lima tahun sebelumnya.
Dalam Pemilu 2019 PAN mendapatkan 9.572.623 suara atau 6,84 persen. Sementara pada Pileg 2014, PAN mendapatkan 9.481.621 suara atau 7,59 persen dari seluruh pemilih. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto