PWMU.CO – Kolaborasi internasional TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 18 Dau Kabupaten Malang dengan Birla High School India resmi dimulai Agustus 2020.
Kepala TK ABA 18 Dau Malang Khotibul Umami SPd mengatakan masa pandemi Covid-19 menjadi pemicu semangat lebih produktif. Kolaborasi dengan sekolah di luar negeri merupakan tantangan yang baik sebagai upaya menambah pengalaman internasional bagi guru dan siswa.
“Setelah resmi menjalin kolaborasi internasional, kami saling bertukar profil sekolah. Sejumlah kegiatan seperti mendongeng, kolase, menari dan menyanyi dalam bahasa Inggris secara bergantian dilaksanakan,” ujarnya saat diwawancarai, Kamis (8/9/20).
Dia menjelaskan TK ABA 18 Dau sangat bersemangat untuk mempersiapkan kolaborasi ini secara maksimal. Mulai dari mempersiapkan diri dengan komunikasi efektif dengan seluruh guru, wali murid, pembina, dan Ketua Pimpinan Ranting dan Cabang Aisyiyah Kecamatan Dau yang menaungi operasional sekolah.
Sarat Nuansa Pandemi
Khotibul Umami yang akrab dipanggil Mamik mengungkapkan kolaborasi internasional ini memang sarat dengan nuansa pandemi Covid-19. Kedua sekolah saling menyepakati mengirimkan file kegiatan pembelajaran. Kemudian masing-masing mempresentasikan pada masing-masing siswa yang sedang mengikuti program Belajar dari Rumah (BDR).
“Setelah menyetujui tema The Jungle Rhythm sebagai tema kolaborasi, kegiatan daring pun mulai,” jelasnya pendek.
Dia memaparkan dalam kegiatan ini anak-anak mengenal hewan nasional dari beberapa negara. Mulai harimau hewan nasional India, singa hewan nasional Inggris, beruang hewan nasional Rusia, panda hewan nasional Cina, dan banteng hewan nasional Spanyol.
Kebun Binatang Kreativitas Guru
Pada daring berikutnya, Mamik menjelaskan siswa melakukan kunjungan virtual ke kebun binatang kreativitas guru TK ABA 18 Dau. Ada peragaan busana kostum hewan dari berbagai negara, mendongeng dalam bahasa Inggris dan mengirimkan kolase yang dibuat oleh siswa.
“Menutup rangkaian kegiatan yang bertema The Jungle Rhythm ini membuat video menari dengan iringan musik dan lagu anak Indonesia dalam bahasa Inggris,” jelasnya.
Mamik mengatakan dalam acara secara daring tersebut memilih tiga lagu anak Indonesia terkenal. Ada Burung Kakatua, Cicak-Cicak di Dinding dan Kupu-Kupu yang Lucu. Anak-anak menerjemahkan dalam bahasa Inggris.
Yang menarik, sambugnya, dari kegiatan terakhir ini, siswa sama sekali tidak mengalami kesulitan dalam menghafal lagu dalam bahasa Inggris karena mereka sudah dapat menyanyikan ketiga lagu dalam versi bahasa Indonesia.
Menyanyi sambil Menari
Mamik mengatakan untuk mempersiapkan kegiatan ini guru TK ABA 18 sudah dilatih dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Untuk selanjutnya mereka bisa melatih siswa menyanyi sambil menari sampai produk akhir berupa video selesai.
“Proses ini berat tapi semangat anak-anaklah yang membuat kami tidak lelah untuk terus memperbaiki sampai karya ini terwujud. Selain itu dukungan dosen dan tim Laboratorium Ilmu Komunikasi UMM memberikan kontribusi besar dalam kegiatan kolaborasi ini,” katanya.
Yang membanggakan, lanjutnya, menjelang proses akhir video, karya tiga lagu anak-anak tersebut sudah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual dari Kemenkumham RI (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia),” tandas Mamik yang juga alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UMM.
Ciptakan Nuansa Baru
Kolaborator dan tenaga ahli dari perguruan tinggi, menurut Mamik adalah yang membantu proses kolaborasi TK ABA 18 Dau dengan lembaga pendidikan di India.
“Kami melibatkan pihak yang ahli dalam hal ini dengan memanfaatkan jaringan alumni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),” ujarnya.
Kehadiran Kolaborator Internasional Sekolah India Urifah SPd, lanjutnya, sangat membantu. Beliau datang pada saat kami sedang bersemangat untuk mencipatakan nuansa baru di sekolah kami. Tawaran kolaborasi kami tangkap dan kami persiapkan segala sesuatunya. (*)
Penulis Ridlo Setyono. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.