PWMU.CO – Pandemi tidak boleh patahkan semangat guru adalah pesan disampaikan Dra Arbaiyah Yusuf MA dalam webinar, Selasa (13/10/20).
Ketua Majelis Dikdamen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dalam webinar yang diselenggarakanMajelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Jatim bersama Forum Saturahim dan Komunikasi Sekolah/Madrasa Muhammadiyah (Foskam) Jawa Timur ini menyampakan, di masa pandemi semangat guru harus tetap berkelanjutan.
“Majelis Dikdasmen Jatim tidak memberlakukan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran (jarak jauh) mengombinasikan daring (dalam jaringan) dan luring (luar jarngan). Untuk di kota-kota besar, daring tentu lebih banyak yang diaplikasikan,” jelasnya.
Dalam webinar yang digelar melalui Zoom Clouds Meeting dan diikuti kurang lebih 700 peserta dari kepala sekolah dan guru Muhammadiyah jenjang SD, MI, SMA, MTs, SMA, MA, dan SMK se-Jawa Timur ini Arbaiyah menyampaikan Majelis Dikdasmen PWM Jatim akan terus mengawal proses belajar mengajar di masa pandemi Covid-19
Tidak hanya menyosialisasikan, lanjutnya, akan tetapi terus mengawal forum kepala sekolah dan madrasah. “Salah satunya melalui kegiatan ini adalah bagian dari kebijakan Muhammadiyah akan kita laksanakan,” ujarnya.
Menjaga Mutu Pendidikan
Arbaiyah mengungkapkan apa yang dilaksanakan Foskam Jatim ini adalah bagian dari usaha menjaga mutu pendidikan Muhammadiyah yang harus dijaga betul-betul mutunya.
“Kegiatan ini dalam rangka menyebarluaskan kebaikan-kebaikan yang harus dilaksanakan dan juga harus dikenali oleh semua pihak,” jelasnyan.
Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya itu menerangkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang efektif tidak lepas dari falsafah, di mana harus dilakukan karena sekarang pada saat ini sudah memasuki abad 21 yang ditandai enam hal yaitu revolusi digital, terjadinya intergrafi belahan dunia, pendataran bumi, perubahan yang sangat cepat, terwujudnya adanya informasi, dan abad kreatif.
“Maka dari abad 21 ditandai dengan fenomena ini mau tidak mau kita harus melaksanakan PJJ. Adanya pandemi Covid-19 mengharuskan sekolah melaksanakan PJJ yang efektif,” ungkapnya.
Pelaksanaan PJJ, lanjutnya, harus dilaksanakan dengan pertimbangan pendidikan sangat dibutuhkan untuk membangun peradaban dan keselamatan jiwa. Kedua hal ini harus selalu dijaga.” (*)
Penulis Fiska Puspa Dwi Arinda. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.