PWMU.CO – Muhammadiyah jelaskan soal pemukulan relawan MDMC. Penjelasan diberikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti.
“Sehubungan dengan beredarnya berita dan video di media massa dan media sosial yang terkait dengan penangkapan dan pemukulan relawan MDMC serta penembakan gas air mata terhadap ambulans, kami sampaikan penjelasan sebagai berikut,” kata Abdul Mu’ti dalam keterangan tertulis yang diterima PWMU.CO, Kamis (15/10/2020).
PP Muhammadiyah sangat menyayangkan terjadinya insiden pemukulan terhadap relawan MDMC. “Muhammadiyah meminta kepada Kapolri dan Kompolnas untuk memeriksa aparatur kepolisian yang melakukan pemukulan dan jika terbukti bersalah melanggar prosedur dan peraturan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ambulans yang ditembak dengan gas air mata yang beredar itu bukan milik MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) dan rumah sakit Muhammadiyah. “Ambulan tersebut milik atau dioperasikan oleh lembaga Tim Rescue Ambulan Indonesia (TRAI),” jelas dia.
“Bahwa mereka yang sakit ditangani secara medis di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Mereka sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan,” terang Abdul Mu’ti.
“Bahwa mereka yang ditangkap bertindak sebagai pribadi dan tidak ada hubungan dengan kebijakan PP Muhammadiyah. Setelah dilakukan komunikasi yang baik dengan jajaran kepolisian mereka sudah diperbolehkan pulang dan dijemput oleh keluarga masing-masing,” paparnya.
Abdul Mu’ti menelaskan, PP Muhammadiyah mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah, agar tidak terprovokasi oleh berita yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Semua pihak hendaknya menjaga ketenangan dan menciptakan situasi yang kondusif, rukun, guyub untuk kepentingan bangsa dan negara,” kata dia.
Korban Pemukulan
Seperti diberitakan PWMU.CO sebelumnya, Tim Kesehatan MDMC menjadi korban pemukulan polisi saat bertugas di tengah aksi demonstrasi penolakan Omnibus Law di Raya Menteng di Jakarta, Selasa (13/10/2020).
Ada empat relawan yang saat stand by di lokasi ditabrak motor polisi. Setelah jatuh kemudian diseret ke mobil sambil dipukul tongkat dan ditendang.
Beruntung teman relawan lainnya berhasil menyelamatkan. Mereka lalu dirawat ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta. Relawan yang jadi korban ini berasal dari Bekasi.
Ketua MDMC Budi Setiawan menyesalkan terjadinya insiden pemukulan ini dan meminta penjelasan dari Polda Metro Jaya.
Dia menjelaskan, relawan MDMC yang bertugas sudah memakai seragam dan atribut Relawan Muhammadiyah. Mereka bertugas memantau sekitar Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat.
”Relawan Muhammadiyah bergerak saat itu dalam koordinasi MDMC. Digerakkan untuk mengantisipasi kebutuhan layanan kesehatan pihak-pihak yang butuhkan perawatan baik dari demonstran, aparat maupun warga yang terdampak,” kata Budi, Selasa (13/10/2020). (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.