PWMU.CO – RSU Aisyiyah Ponorogo borong dua penghargaan BPJS Kesehatan. Penghargaan diserahkan di Hotel Aston Madiun, Rabu (14/10/2020).
RSU Aisyiyah Ponorogo menerima penghargaan sebagai rumah sakit paling berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik bagi peserta JKN-KIS kategori RS Kelas C Tingkat Kedeputian Jatim.
RSU Aisyiyah Ponorogo juga menerima penghargaan sebagai rumah sakit paling berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik bagi peserta JKN-KIS kategori RS Kelas C Tingkat Kantor Cabang Madiun.
Pelayanan Mudah, Cepat dan Aman
Direktur RSUA Ponorogo dr H Wegig Widjanarko MMR menyampaikan rasa syukur dan senangnya dengan penghargaan ini. Tetapi itu bukan tujuan utama.
“Terpenting memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan atau pasien. Baik itu aspek pelayanan medis maupun pelayanan penunjang. Termasuk kemudahan akses dan penyederhanaan prosedur sehingga terwujud pelayanan yang mudah, cepat, dan aman,” ungkapnya.
Sementara itu Humas RSU Aisyiyah Ponorogo drg Yudi Wiyono MMR menyampaikan RS-nya berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada semua pasien baik BPJS maupun umum.
“Komitmen seluruh elemen yang ada di RSUA mulai dari pemilik, direksi, struktural dan pelaksana untuk memberikan yang terbaik sekaligus sesuatu yang lebih dibandingkan RS lainnya,” ujarnya.
Daftar via Android
Menurutnya semua pasien BPJS free atau gratis. Jadi tidak ada tambahan biaya apapun. Semua fasilitas yang memudahkan pasien dilengkapi.
“Terutama dari awal pendaftaran online bisa diakses oleh semua yang mempunyai HP Android. Jadi berbasis aplikasi yang sudah disinergikan dengan IT RSUA,” ujarnya.
“Kita bisa melihat pasien BPJS ini punya rujukan atau tidak. Rujukannya sudah mati atau tidak. Bisa dilihat di sistem aplikasi maupun sistem RSUA. Sehingga pasien misalkan mendaftar kok tidak bisa ternyata waktunya sudah habis,” tambahnya.
Obat Dikirim dan Antar Jemput Pasien Gratis
RSUA Ponorogo juga memberikan kemudahan yang lain. Pasien yang berobat ke RSUA bisa langsung pulang tanpa antre mengambil obat.
“Obat diantar ke rumah oleh RSUA dan biayanya gratis. Dulu habis periksa antre di apotek RS bisa sampai berjam-jam karena banyaknya pasien. Sekarang monggo bisa langsung pulang. Bisa tidur atau santai di rumah. Program ini bekerjasama dengan koperasi RSUA. Jadi yang membayar pihak RSUA,” jelasnya.
Pasien yang rawat inap ada fasilitas antar pulang gratis. Program ini yang bekerjasama dengan salah satu transportasi online dan kerjasama dengan Kantor Layanan (KL) Lazismu RSUA Ponorogo.
“Lazismu juga ingin berperan membantu pasien. Pasien yang mau kontrol misalkan hari ke-3 atau hari ke-5 setelah rawat inap jika tidak punya kendaraan juga bisa dijemput dan gratis,” terangnya.
Gerak Cepat Tangani Komplain Pasien
Dia menambahkan survei kepuasan pasien dilaksanakan sebulan sekali. Malah pasien rawat inap langsung diberi kuesioner kepuasan konsumen.
“Apa saja kelemahan atau kekurangan pelayanan rumah sakit. Tulis langsung dan kita tanggapi. Kita rata-rata sehari sudah selesai. Jadi respon gerak cepat. Kadang via telepon bisa selesai dan ada juga yang perlu bertemu pasien,” ungkapnya.
Bimbingan Rohani
RSUA juga menyiapkan bimbingan rohani (binroh). Jadi setiap hari ada bimroh. Ada dua tim bimroh yakni dari pemilik Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Ponorogo dan tim bimroh RSUA.
“Setiap pasien rawat inap yang baru masuk langsung kita datangi untuk bimroh. Penguatan supaya sabar, tabah, tetap berdoa dan bertawakal untuk bisa segera sembuh,” terangnya.
Dashboard Real Time Online
Aspek penilaian lainnya adalah Dashboard RS. Setiap pasien BPJS bisa melihat dari aplikasi BPJS-nya. Tinggal klik RSU Aisyiyah Ponorogo misalnya pilih poli mata. Pasien ada berapa dan yang sudah dikerjakan berapa bisa terlihat di aplikasi.
“Misalkan saya antrean nomor 15. sekarang berapa yang digarap RSUA. Kalau sekarang jam 9 dan ada 5 pasien yang sudah digarap berarti kurang sekitar 2 jam lagi. Sehingga pasien tidak perlu menunggu lama di RSUA,” urainya.
Menurutnya termasuk layanan ruangan rawat inap. Pasien secara online bisa melihat dari mana saja. Misalkan di RSUA ada yang kosong jadi bisa masuk.
“Dan fasilitas ini real time online. Jadi data di sistem RSUA Ponorogo dan aplikasi sinkron. Mungkin di RS lain uploadnya sehari atau dua hari, sehingga data di komputer dan aplikasi tidak sinkron,” jelasnya.
Pantau Jadwal Operasi via Aplikasi
Jadwal operasi, lanjutnya, juga bisa dipantau oleh semuanya melalui aplikasi. Dulu bisa antre 2 sampai 3 bulan untuk operasi. Katanya jadwal penuh tetapi tidak bisa ditunjukkan.
“Jadi jadwal operasi ada atau kosong bisa dipantau. Kita jarang menjadwal operasi kecuali mata. Khusus spesialis mata memang dibatasi oleh BPJS. Apalagi di RSUA dokter matanya masih 1 orang, sehingga mulai pagi hingga sore tidak pulang,” paparnya.
Rujuk Balik ke Faskes Awal
RSUA Ponorogo, menurutnya, juga menjalankan rujuk balik. Pasien yang dikirim dari faskes tingkat I baik puskesmas, klinik, maupun dokter keluarga akan dikembalikan lagi ke faskes tingkat I-nya.
“Jadi setelah berobat di RSUA Ponorogo dan sembuh tidak digandoli. Dikembalikan ke faskes tingkat 1-nya. Dan untuk layanan ini RSUA Ponorogo terbaik se-karesidenan Madiun,” tuturnya. (*)
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.