Nikmatnya Jadi Ikan Kecil di Kolam Besar, kolom ditulis oleh Ichwan Arif guru SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik.
PWMU.CO –Life is a choice. Hidup adalah pilihan.Jangan pernah berpikir hidup kita ditentukan orang lain. Kalau pemikiran ini yang diambil, maka kita bisa seperti boneka. Baik buruk, sukses, dan gagalnya, kita jadi penentunya. Mau karier kita melesat atau turun drastis, itupun kita yang menentukan.
Sob, hidup sebuah pilihan yang harus digenggam. Dari bangun tidur hingga tidur lagi, deretan pilihan ada di depan kita. Begitu juga dengan kehidupan. Kita berhak menentukan hidup seperti apa yang akan kamu jalani ke depan.
Menjadi anak yang berbakti, orang sukses atau menjadi orang yang berakhlak buruk atau gagal berantakan pun, itu semua tergantung pada kita. Kita yang menskenario dan menjalankannya.
Analogi Ikan di Kolam
Sob, menjadi ikan di kolam kecil atau besar itu tergantung pada proses dalam diri kita. Kita akan ‘kalah’ meskipun diri kita ikan besar berada di kolam besar. Mengapa bisa kalah? Menjadi ikan besar di kolam besar itu bagi sebagaian orang adalah anugerah. Sebaliknya, hal ini juga bisa menjadi bencana kalau kita tidak pandai-pandai mengasah kemampuan diri.
Berada di kolam besar itu menghadapi kompetitor yang juga besar. Mereka tidak ecek-ecek. Mereka bukan orang kemarin sore atau pupuk bawang. Mereka memiliki kompetensi mumpuni di bidang masing-masing. Sedikit saja kita lengah, bukan tidak mungkin akan menenggelamkan karier kita.
Berbeda, ketika berada di kolam besar dijadikan semangat untuk terus memproses diri. Melakukan inovasi dan terobosan-terobosan, berpikir kreatif, maka usaha inilah yang menjadikan dia bisa survival di kolam besar tersebut.
Jangan sampai karakter lalai dan sombong merasa menjadi ikan besar yang berada di kolam besar ini menjadi pelupa. Lupa dalam berproses dan bertumbuh mengasah kompetensi diri yang bisa menunjang kesuksesan kita. Terus berpikir maju demi karier.
Ikan Kecil di Kolam Besar
Bagaimana ketika kita menjadi ikan kecil di kolam besar? Apa nikmatnya? Sob, menjadi ikan kecil yang berada di kolam besar bisa menjadi jebakan batman kalau tidak memiliki mental juara. Kalau hanya bermodal semangat saja tidak bisa dijadikan jaminan kita bisa ‘hidup lebih lama’.
Berada di kolam besar, ikan kecil ini butuh perjuangan ekstra keras dan berat dalam berproses dan bertumbuh. Tipe orang yang berada di kolam besar ini memiliki potensi yang kecil atau masih minim. Dengan usaha, terus belajar lebih keras dia bisa bersaingan dalam mengejar ketertinggalan.
Menjadi ikan kecil di kolam besar harus paham dan berani melihat kesempatan berupa peluang ketika berada di lingkungan orang-orang besar. Ketika dia paham dengan kondisi diri, kesempatan yang terbuka bisa dimanfaatkan sebagai medium berkembang. Kesempatan tidak akan dua kali. Ini motivasinya.
Belajar dari Orang Besar
Ikan kecil berada di kolam besar menjadi nikmat kalau dijadikan semangat, kesempatan untuk berkembang. Dia bisa mengembangkan sekaligus belajar lebih banyak dari orang-orang besar di lingkungan tersebut.
Sob, ikan becil di kolam yang besar akan cepat untuk bertumbuh besar. Air yang deras arusnya akan membuat ikan jauh lebih cepat tumbuh menjadi ikan besar. Ikan tersebut dapat bergerak aktif karena air deras mengandung oksigen tinggi. Hal inilah yang bisa menjadi tambahan imun metabolisme. Ikan ini akan memiliki metabolisme cukup sebagai modal untuk tumbuh besar.
Lingkungan yang dipenuhi orang-orang yang memiliki kompetensi, wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan visi misinya sudah tertata dengan apik bisa menjadi ruang untuk belajar. Berbagi pengalaman, manajemen dalam mengatur ritme rutinitas positif.
Ruang belajar inilah yang bisa menjadi semangat dalam mengarungi kompetisi yang jauh lebih besar dan membutuhkan daya juang. Ketika semangat ini menjadi bagian dari diri akan menjadi kebahagiaan. Rasa inilah akan menjadi energi positif dalam bergerak untuk terus belajar.
Berbahagia Jadi Ikan Kecil
Berbahagia menjadi ikan kecil di kolam besar. Meskipun kondisi terbilang berat. Ujian dan tantangan akan semakin kuat dan bisa menyerbu. Pribadi pembelajar yang ingin sukses tidak akan terlena. Dia tidak patah arang ketika melihat dan berada dalam kondisi ini.
Pribadi sukses akan menjadikan sebagai ladang untuk berjuang. Ujian dan tantangan dijadikan sebagai landasan untuk menguji tanggung jawab dan kompetensi yang dimiliki. Yakin ini sebagai tantangan yang harus dihadapi bukan dihindari, maka cepat atau lambat dia akan menjadi ikan besar.
Jadinya ikan besar bukan karbitan dengan cara instan. Mereka menjadi ikan besar karena derasnya arus persaingan dan tempaan lingkungan. Berkat belajar dari orang besar, dia bisa menjelma menjadi ikan besar yang mampu memberikan sumbangsih lebih pada lingkungan di mana dia tinggal dan bekerja.
Proses yang baik tidak akan mengkhianati hasil. Berpikir besar dan bertindak, belajar mulai sekarang. Don’t be afraid to move, because the distance of 1000 miles starts by a single step, jangan takut melangkah, karena jarak 1000 mil dimulai dari satu langkah.
Sob, ikan besar, manusia hebat itu dia tidak superior sejak lahir, tapi besar dan hebatnya karena dia bisa dan mau bertumbuh dengan baik. Jangan malah sebaliknya, menjadi ikan kecil di kolam besar akan semakin mengerdilkan semangat dan motivasi. Dia akan menjadi ikan kecil selamanya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.