PWMU.CO – Sebagai wujud komitmen terhadap pemberdayaan, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) bersama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menandatangani nota kesepahaman (MoU) Program Indonesia Terang. Bersamaan dengan itu dilakukan agenda ujicoba atau kick-off Program listrik bagi masyarakat miskin, di Sekretariat TNP2K Kebon Sirih, Jakarta, Kamis(13/9).
Agenda kerjasama kedua belah pihak tersebut dihadiri oleh Bambang Widianto, selaku Sekretaris Eksekutif TNP2K dan Ketua Badan Pengurus Lazismu Hilman Latief. Turut hadir perwakilan pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT dan Yayasan Besi Pae.
(Baca: 2 Miliar dari PT Paragon untuk Lazismu dan Dua Kembar Peyandang Disabilitas Ini Temukan Semangat Hidup sejak Terima Kursi Roda dari Lazismu)
Bambang Widianto mengatakan, saat ini ada sekitar 1,6 juta rumah tangga miskin tidak mampu dan belum menikmati akses listrik, terutama di desa yang tidak terjangkau. Untuk itu lanjut Bambang, perlu adanya pemberdayaan masyarakat secara produktif dan tepat sasaran. Sehingga dapat membantu penyelesaian masalah sosial masyarakat, yang kian hari terus berkembang.
”Jalinan kerjasama ini dilatarbelakangi agar akses listrik untuk rumah tangga ekonomi rendah dapat tersalurkan tepat sasaran. Dan di kesempatan ini TNP2K bersinergi dengan Lazismu untuk melakukan uji coba secara bertahap,” katanya.
Di sisi lain, Ketua Badan Pengurus Lazismu Hilman Latief mengatakan, Program Indonesia Terang ini sejalan dengan gerakan Lazismu, yakni sebagai upaya Lazismu untuk mengentaskan permasalahan kemiskinan, khusunya di wilayah terluar, terjauh dan terdalam (3T).
Lazismu, lanjut Hilman terus berkomitmen melakukan pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan multi dimensional, teturama terhadap kesenjangan akses layanan dasar. ”Karena itu, Lazismu dalam beberapa tahun ke depan akan berusaha memperkuat pengarus utamaan SDGs dalam program-programnya,” jelasnya.
(Baca juga: Lazismu Targetkan 200 Miliar Setahun dan Tidak Ada Alasan Lazismu Tidak Profesional)
Kerjasama ini, kata Hilman merupakan satu bentuk implementasi program Lazismu di daerah 3T. ”Itu juga sekaligus mendorong program SDGs yakni Sustainable Villages Cities and Communities,” terangnya.Program Indonesia Terang ini sedniri akan diuji coba di tiga desa, yaitu Naileu, Kusi Utara dan Oemaman di Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Adapun jumlah sasaran penerima sebanyak 283 Rumah Tangga Sasaran (RTS) bersama TNP2K dan mitra lainnya.
”Semoga ini dapat meningkatkan kapasitas, produktifitas dan kemandirian desa. Terutama kesempatan belajar akan lebih besar buat anak-anak usia sekolah, bekerja buat orang tua mereka, maupun untuk kegiatan sosial ekonomi,” pungkasnya.(andar/aan)