• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Citra Diri Palsu

Jumat 6 November 2020 | 05:36
in Kolom
0
192
SHARES
196
VIEWS
Citra Diri Palsu (Foto Mohammad Nurfatoni/PWMU.CO)

PWMU.CO – Citra Diri Palsu. “Seorang yang tidak pernah menipu, tidak akan pernah tertipu.” Begitulah ucapan seorang guru yang dipegang teguh oleh seorang pedagang emas di suatu kota kecil.

Ketika pada suatu hari ternyata ia tertipu oleh seorang tamu tak dikenal, ia menjadi ragu-ragu terhadap kebenaran ungkapan tersebut. “Kata mutiara yang kedengarannya masuk akal itu ternyata palsu dan menyesatkan,” putusnya di dalam hati.

Pada saat pengajian berikutnya tiba, pedagang itu langsung melaporkan kesialannya kepada guru. Sambil tersenyum guru bertanya, “Mengapa engkau membeli emas dari seseorang yang belum kau kenal?”

“Masalahnya orang tersebut sangat membutuhkan uang dan bersedia menjual murah perhiasannya,” jawab pedagang.

“O, kalau begitu engkau telah menipu diri sendiri. Mana ada emas dijual murah!” jawab guru.

Kisah di atas ditulis Muhammad Zuhri dalam buku Langit-Langit Desa (Mizan, 1993). Kisah yang sangat kontekstual dengan keadaan sekarang. Sebuah zaman yang telah dikepung berbagai kepalsuan. Dari barang-barang palsu hingga jati diri palsu.

Harus diakui bahwa kepalsuan berkembang karena ditopang—di antaranya—unsur kemalasan. Malas berpikir, juga malas berproses. Malas berpikir, seperti dalam kisah di atas, akan melahirkan penipuan diri sendiri. Seringkali kita tertipu oleh hal-hal yang permukaan, sepintas, atau instan. Seperti pedagang yang ingin meraih untung besar dengan membeli emas berharga murah. Mana ada emas murah?

Baca Juga:  Nabi Diboikot, Harta Abu Bakar Terkuras

Sementara itu, kemalasan dalam proses akan melahirkan kepalsuan terstruktur. Seperti tampak dalam fenomena ijazah palsu yang pernah remai beberapa waktu lalu. Malas belajar, malas kuliah. Maka ia akan memanfaatkan atau dimanfaatkan oleh kepalsuan lain: universitas abal-abal.

Ijazah palsu adalah jalan pintas memotong proses berkeringat. Jika untuk mendapatkan ijazah asli harus bekerja keras menyelesaikan studi bertahun-tahun, ijazah palsu hanya membutuhkan transaksi rupiah sekejap, nyaris tanpa proses belajar apapun. Seperti mantra pesulap: bim salabim. Ada uang, jadilah doktor, maka jadi!

Lalu kita bertanya, untuk apa gelar doktor (palsu)? Sebuah prestasi atau sekedar prestise? Jika gelar doktor itu hasil proses belajar keras, tentu gelar itu bagian dari penghargaan: sebuah prestasi. Namun, karena gelar itu didapat dengan kepalsuan, maka bisa diduga jika salah satu motifnya adalah untuk sebuah prestise atau gengsi semata.

Teori Dramaturgi

Kita, sadar atau tidak, memang suka memakai topeng. Bukankah ijasah palsu, gelar doktor palsu, atau apapun yang palsu, yang diharapkan dengan kepalsuan itu bisa menaikkan citra, image, atau prestise; adalah sebuah topeng. Padahal, topeng lazimnya digunakan dalam pentas seni.

Seperti teori dramaturgi yang dikemukakan sosiolog ternama Erving Goffman. Kehidupan sosial ini mirip pertunjukan drama di atas panggung, menampilkan peran-peran seperti yang dimainkan para aktor. Layaknya aktor dalam drama, dalam interaksi sosial, kita akan berperan ganda, dua wajah yang berbeda, saat berada di panggung depan (front stage) dan di panggung belakang (back stage).

Baca Juga:  Muhammadiyah Jangan Abaikan 171 Juta Jamaah Internet

Saat di panggung depan, kita mati-matian tampil menjadi pribadi menarik. Penampilan yang terjaga dengan gaya bicara yang tertata, busana yang rapi-licin, dan aksesoris yang wah. Itu karena sedang tampil di hadapan penonton drama kehidupan.

Panggung depan itu bisa dalam bentuk rukun tetangga, komunitas, sosialita, lingkungan kerja, dunia politik, atau bahkan media sosial. Di depan mereka seringkali kita jadi aktor atau bertopeng. Maka dibutuhkan berbagai properti, yang seringkali properti itu adalah kepalsuan-kepalsuan yang dibeli demi menjaga citra diri itu. Termasuk membeli para buzzer.

Berbeda saat berada di panggung belakang. Kita akan menjadi manusia apa adanya, seperti aktor yang sedang rehat di sela pementasan. Di situ ia menjadi dirinya sendiri. Ia akan kembali berbicara sebagaimana logat asal atau bertingkah seperti kebiasaan semula. Inilah dua panggung yang seringkali saling kontradiksi. Dunia peran antagonis.

Baca Juga:  Mukjizat, Menyalahi Sunnatullah?

Tentu, dalam pentas drama di dunia seni, peran antagonis tidak menjadi masalah, bahkan sebuah tuntutan profesional. Persoalannya adalah apakah peran itu akan terus-menerus dimainkan dalam kehidupan sosial atau politik? Apakah kita akan selalu bertopeng dan berperan antagonis, dengan kepalsuan-kepalsuan? Bahkan ketika kita sedang menjadi pemimpin dengan berbagai jabatan politik?

Dalam antagonisme kehidupan tidak ada ketentraman, karena itu melawan hati nurani. Sementara hati nurani selalu cenderung kepada kebenaran dan peran panggung sering terbungkus kepalsuan.

Oleh karena itu, dalam Islam ada ajaran moral tentang “satunya kata dengan perbuatan”, seperti yang diajarkan al-Quran surat as-Shaff 1-2: Wahai sekalian orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan. Besarlah dosa di sisi Allah bahwa kamu mengatakan sesuatu yang kamu sendiri tidak mengerjakan.

Jadi, topeng kepalsuan itu memang harus ditanggalkan, agar kita menjadi manusia otentik, manusia dalam kesejatian diri. (*)

Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Langit-Langi DesaMohammad NurfatoniMuhammad ZuhriPak MuhSekarjalak
Share77SendTweet48

Related Posts

Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?
Kolom

Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?

Selasa 19 Januari 2021 | 10:26
258
Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual
Kolom

Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

Minggu 17 Januari 2021 | 07:26
1.9k
Headline

Ini Kebijakan Muhammadiyah saat PPKM dan Fatwa Tarjih Vaksinasi Covid-19

Kamis 14 Januari 2021 | 14:26
1.2k
Sikap Resmi Muhammadiyah tentang Vaksinasi Covid-19
Kabar

Sikap Resmi Muhammadiyah tentang Vaksinasi Covid-19

Kamis 14 Januari 2021 | 11:44
1.1k
Jokowi Divaksin atau di Vaksin?
Kolom

Jokowi Divaksin atau di Vaksin?

Rabu 13 Januari 2021 | 14:02
1.1k
Kabar

Gap Berlapis dan Ketuarentaan Dini Lembaga Pendidikan

Rabu 16 Desember 2020 | 11:04
285
Next Post
PPI Sedunia Kampayekan Dakwah Digital

PPI Sedunia Kampayekan Dakwah Digital

Aplikasikan SPAB untuk Kurangi Risiko Bencana

Aplikasikan SPAB untuk Kurangi Risiko Bencana

Ahmad Dahlan dan Pesona Kisah

Ahmad Dahlan dan Pesona Kisah

Warga Muhammadiyah Jember Pilih Siapa?

Warga Muhammadiyah Jember Pilih Siapa?

Online Job Matching Buka Ribuan Lowongan Kerja

Online Job Matching Buka Ribuan Lowongan Kerja

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
721

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
207

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
382

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
463

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Menko PMK

Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

Rabu 20 Januari 2021 | 21:06
10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

Rabu 20 Januari 2021 | 20:05
Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

Rabu 20 Januari 2021 | 19:52
Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

Rabu 20 Januari 2021 | 11:31
Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

Rabu 20 Januari 2021 | 10:48
Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

Rabu 20 Januari 2021 | 09:46
Tragedi KM 50

Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

Rabu 20 Januari 2021 | 08:57
Sekolah berbudaya inklusif merupakan bagian dari sekolah ramah anak yang telah menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.

Sekolah Berbudaya Inklusif, Tantangan dan Keuntungannya

Rabu 20 Januari 2021 | 05:29
HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

Rabu 20 Januari 2021 | 05:23
Jalan Mamuju longsor

Jalan Mamuju Longsor, Kiriman Bantuan Terhambat

Selasa 19 Januari 2021 | 16:05

Berita Populer Hari Ini

  • Tragedi KM 50

    Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

    12471 shares
    Share 4988 Tweet 3118
  • Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

    698 shares
    Share 279 Tweet 175
  • Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

    596 shares
    Share 238 Tweet 149
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    22959 shares
    Share 9184 Tweet 5740
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    9669 shares
    Share 3868 Tweet 2417
  • 10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

    192 shares
    Share 77 Tweet 48
  • Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

    1783 shares
    Share 713 Tweet 446
  • Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

    137 shares
    Share 55 Tweet 34
  • Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

    315 shares
    Share 126 Tweet 79
  • Sekolah Berbudaya Inklusif, Tantangan dan Keuntungannya

    92 shares
    Share 37 Tweet 23
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama