PWMU.CO – Optimalisasi peran Kelompok Kerja Guru (KKG) madrasah untuk meningkatkan kompetensi guru madrasah ibtidaiyah (MI) disampaikan M Adri Budi S dalam webinar yang digelar Foskam Jawa Timur, Sabtu (24/10/20).
Dalam webinar yang diikuti kepala sekolah dan guru Muhammadiyah se-Jawa Timur ini dia mengungkapkan peningkatan kompetensi guru MI itu meliputi kemampuan literasi, numerasi, dan inklusi.
Weninar bertema Sukses AKG dan AKKM Guru dan Pemimpin Madrasah Muhammadiyah melalui KKG/MGMP/KKM Menuju Madrasah Hebat Bermartabat ini diselenggarakan Forum Silaturahmi Kepala Sekolah Muhammadiyah (Foskam) dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Jatim.
Dalam kesempatat itu Adri mengenalkan Inovasi. Yakni program pendidikan yang merupakan hasil kemitraan antara pemerintah RI Indonesia dan negara Australia. Tuuannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama di anak-anak jenjang kelas awal MI atau sekolah dasar.
“Program Inovasi di Jawa Timur ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran agar memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik dan memiliki pendekatan peningkatan kompetensi guru MI/SD melalui penguatan KKG dengan pendampingan/supervisi dari pengawas/kepala madrasa,” ujar Kordinator Provinsi Program Inovasi Jawa Timur itu.
Jadi, menurutnya, guru MI tidak lepas sendiri, harus ada supervisi dari kepala sekolah atau madrasah dan juga pengawas.
Optimalkan KKG
M Adri Budi S berharap dengan diadakan acara ini dapat mengoptimalkan KKG. Sasaran acara ini masih fokus kelas awal. Semoga, lanjutnya, sharing informasi dan pengalaman ini bisa digunakan untuk mengoptimalkan KKG. Program KKG ini adalah komunitas belajar guru, kepala madrasah, dan pengawas.
“Produk KKG selama ini tidak sendiri. Akan tetapi mengandeng Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim yang mempunyai fokus di Jember, Ngawi, Sidoarjo, Sumenep, dan Trenggalek,” ujarnya.
Dia menjelaskan KKG bermanfaat bagi guru yang membuat program literasi. KKG juga digunakan untuk acuan referensi mengajar. Selain itu, sambungnya, KKG yang aktif pun diharapkan bisa membantu guru untuk meningkatkan kompetensi guru dalam hal menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Penilaian Akhir Semester (PAS), dan Penilaian Akhir Tahun (PAT).
“KKG membantu persiapan guru untuk mengajar, membantu peningkatan kompetensi profesionalitas yang dibutuhkan guru,” tegasnya.
Kompetensi Literasi Numerasi
M Adri Budi S memaparkan Program Inovasi bergerak di tiga hal yaitu literasi, numerasi, dan inklusi. Literasi dapat membangun dalam meningkatkan numerasi sehingga menjadikan lompatan besar. Jadi, numerasi sangat penting karena literasi ini adalah bagian dari KKG.
“Inklusi bagi anak yang memiliki kemampuan khusus memiliki tujuan untuk menambah percaya diri. Dengan pola penguatan KKG bagi Guru Bimbingan Khusus (GBK) guru inklusi mereka mendapatkan manfaat berupa mengembangkan perangkat pembelajaran yang mendorong tema-tema yang ada di Kompetensi Dasar (KD),” lanjutnya.
Dia mengungkapkan dukungan Majelis Dikdasmen PWM Jatim dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag)/Kemeng kab/kota dalam pengembangan madrasah.
Dengan demikian, lanjutnya, akan memberikan dukungan lebih bagi peningkatan kualitas madrasah dalam mengambil kebijakan, perencanaan, anggaran.
“Dikdasmen PWM Jatim perlu memfasilitasi KKG MI. Dengan pengembangan materi, penguatan kapabilitas dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), universitas, atau badan diklat, ini ke depan agar bisa lebih dekat lagi sehingga KKG bisa lebih hidup, lebih kreatif lagi,” ujarnya. (*)
Penulis Fiska Puspa Dwi Arinda. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.