Terpeleset Jabatan oleh Ali Murtadlo, jurnalis di Surabaya.
PWMU.CO-Meski tak menyebut nama, pasti alamatnya kepada Dr Marwah Daud Ibrahim. ”Bagaimana seorang doktor bisa percaya ada orang mampu menggandakan uang,” tulis Dahlan Iskan di DI’Sway hari ini.
DI sebetulnya tidak menulis tentangnya, tapi Donald Trump. Presiden AS yang paling hobi ngetweet dan meretweet gagasan-gagasan gilanya. ”Barack Obama tidak habis pikir. Kok ada presiden seperti itu. Presiden AS lagi,” tulis DI yang tertawa sendiri menirukan mimik sewot Obama yang sangat geregetan.
Nah, analogi pikiran aneh, si Donald itu, kalau di Indonesia, kata DI, adalah Marwah.
Saya tak ingin menulis tentang Trump, tapi orang-orang yang terpeleset seperti Marwah. Sudah banyak yang mengingatkan. Termasuk saat tampil di ILC. Tapi orang sukses selalu percaya diri. Percaya dirinya itulah yang antara lain membawa kesuksesan. Tapi kali ini membawanya terpeleset.
Bayangkan, pelajar teladan yang karena itu diundang ke istana, lalu mahasiswa teladan, lagi diundang ke istana, lulusan terbaik S3 American University dengan predikat distinction (super) percaya ada orang yang bisa menggandakan uang. Yakni Dimas Kanjeng. Dan tidak main-main, dia menjadi Ketua Yayasannya.
Tapi belakangan, menurut Herman Umar, pengacaranya, dia sudah beda. ”Sudah tak mau cium tangan lagi para guru besar Dimas Kanjeng yang ternyata cuma kaki tangannya,” kata Herman.
Dulu Moncer
Marwah dulu sangat moncer. Pada pembentukan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dia menjadi bintangnya pada acara yang dihadiri Presiden Soeharto Desember 1990 itu.
Saya ditugasi meliputnya di Malang, merasakan kebintangan Marwah. Bukan BJ Habibie yang terpilih menjadi ketua umumnya. Emha Ainun Nadjib yang tampil bareng Marwah memujinya bertubi-tubi. Ketika itu. Bahkan di sela-sela acara, Emha banyak berdiskusi dalam Bahasa Inggris dengannya.
Sayangnya dia mengubur kariernya sendiri. Terpeleset sesuatu yang sangat tidak cocok dengan intelektualitasnya yang lulusan terbaik Amerika.
Ada lagi whizkids (anak ajaib) yang terpeleset di tengah jalan. Anas Urbaningrum. Mantan ketua umum HMI, mantan ketua umum Partai Demokrat ini, sudah berkibar di masa mudanya. Sudah memetik hasil jerih payahnya. Sayangnya, salah petik. Akibatnya penjara. Sayang sekali.
Ada lagi Andi Mallarangeng. Siapa tidak kenal dia? Politisi dan kemudian Menteri Pemuda dan Olahraga ini, kehadirannya mengalahkan selebritas. Banyak ibu-ibu, termasuk Dorce, yang histeris jika melihat kehadirannya. Melihat brengosnya.
Ada lagi. Idrus Marham. Kariernya benar-benar dari bawah. Ditemukan oleh Gubernur Basofi Soedirman. Mula-mula jadi ketua umum Remaja Masjid Indonesia. Logika dan pidatonya memukau. Pantas segera mendapatkan tempat di Golkar yang lantas menjadikannya sebagai Sekjen. Tapi jabatannya menjadi Mensos memelesetkannya ke penjara.
Namanya manusia. Memang tempat lupa dan salah. Bisa terpeleset. Bisa mengubur karier yang sudah dilakoninya dari bawah. Tak hanya mereka, juga bisa menimpa kita. Hati-hati terpeleset. Salam!
Editor Sugeng Purwanto