PWMU.CO – Jambore Nasional Relawan: Kiprah kebencanaan Muhammadiyah sudah terjadi sejak seabad lampau. Yakni saat erupsi Gunung Kelud tahun 1919 yang direspon Kiai Sudjak dan kawan-kawan.
Demikian yang disampaikan Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Budi Setiawan dalam Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah, Kamis (29/10/20).
Sebelumnya, Koordinator Divisi Pengurangan Resiko Bencana (PRB) MDMC PP Muhammadiyah sekaligus penyelenggara acara Budi Santosa mengatakan, pertama kalinya jambore relawan Muhammadiyah diselenggarakan secara online.
“Semangat jambore online tahun ini memberikan spirit bagi MDMC untuk terus meningkatkan kualitas dan mutu penyelenggaraan program pengurangan risiko bencana bagi masyarakat, satuan pendidikan, rumah sakit, dan komunitas lainnya,” katanya.
Kiprah Kebencanaan Muhammadiyah
Dalam sambutan kegiatan virtual bertema Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Upaya Pengurangan Resiko Bencana tersebut, Budi Setiawan menyampaikan, meskipun secara kelembagaan MDMC baru dibentuk pada tahun 2007, namun kiprah kerelawanan Muhammadiyah dalam bencana sudah setua usia Muhammadiyah itu sendiri. “Sepuluh tahun MDMC sejak diresmikan dalam Muktamar 2010. Sebelum 2010 bukan berarti kegiatan penanggulangan bencana tidak ada,” ujarnya.
Budi menuturkan, semangat KH Ahmad Dahlan mengimplementasikan al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, meliputi berbagai sisi kehidupan manusia termasuk kebencanaan.
“Erupsi Gunung Kelud tahun 1919 oleh Sudjak dan kawan-kawan, merupakan wujud pemahaman al-Quran yang diimplementasikan secara nyata. Inilah kiprah Muhammadiyah saat melakukan respon pertama dalam rangka letusan Gunung Kelud seabad yang lampau,” tambahnya.
Terkait pandemi Covid-19 Budi Setiawan mengatakan bahwa MDMC mendukung penuh jalannya Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), gugus tugas khusus yang dibentuk Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam penanganan Covid-19.
Menjaga Spirit Ikhlas
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi kesehatan Agus Taufiqurrahman. Dia mengatakan, kegiatan kemanusiaan yang terwadahi melalui MDMC adalah bagian dari amal shalih yang terus berjalan sejak awal Muhammadiyah berdiri.
“Seratus tahun lebih Muhammadiyah berkiprah dalam kebencanaan. Seiring dengan amanat Muktamar Makassar, bahwa Muhammadiyah lebih melebarkan sayapnya lintas negara, melakukan dakwah internasional,” katanya.
PP Muhammadiyah, kata Agus, mengapresiasi dan mendukung penuh apa yang sudah dilakukan para relawan Muhammadiyah karena kegiatan kemanusiaan menjadi bagian dari misi Persyarikatan Muhammadiyah sejak awal didirikan.
“Kami mohon kepada seluruh relawan Muhammadiyah untuk senantiasa menjaga spirit ikhlas didalam melayani jihad kemanusiaan ini. Spirit ikhlas inilah yang menjadikan amal shalih itu bertahan terus dan ada yang melanjutkan. Jangan sampai karena spirit ikhlas itu hilang, menjadi tidak bernilai di hadapan Allah,“ imbuhnya.
Sementara Ketua Lazismu PP Muhammadiyah Hilman Latif yang turut memberikan pernyataan menyampaikan, dalam masa pandemi Covid-19, Lazismu sebagai pendukung utama pendanaan operasional MDMC dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan kebencanaan, mengalami penurunan dalam jumlah penggalangan dana.
Penguatan Kapasitas Masyarakat
Jambore ditutup dengan pemaparan materi dari Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan yang memaparkan berbagai potensi bencana yang sedang dan akan melanda dalam kuartal keempat tahun 2020, terutama bencana hidrometeorologi. Lilik menekankan pentingnya penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana karena bencana terjadi di level masyarakat.
Lilik juga menambahkan bahwa BNPB sekarang berinvestasi untuk melakukan penguatan kapasitas masyarakat, karena berdasarkan sebuah penelitian oleh seorang ahli terhadap korban bencana gempa Kobe, Jepang, tahun 1995. “Ditemukan fakta, 97% masyarakat yang terdampak gempa saat itu selamat karena ditolong oleh saudara, tetangga, atau menyelamatkan diri sendiri karena petugas penyelamat mengalami kesulitan untuk menjangkau mereka,” papar dia.
Kegiatan jambore online tersebut diikuti semua unsur relawan Muhammadiyah seluruh Indonesia, baik dari MDMC sendiri maupun organisasi otonom dan amal usaha Muhammadiyah.
Hadir dalam acara tersebut Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman dan Hajriyanto Y. Tohari yang saat ini menjabat sebagai duta besar RI di Lebanon, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan, Ketua Lazismu PP Muhammadiyah Hilman Latif, dan Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan. Kegiatan dimoderatori Koordinator Divisi Pengurangan Resiko Bencana (PRB) MDMC PP Muhammadiyah sekaligus penyelenggara acara Budi Santosa.
Jambore diisi dengan presentasi berbagai kegiatan MDMC dari beberapa wilayah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Bengkulu serta Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat Aisyiyah. Banyak kegiatan penanggulangan bencana, penguatan kapasitas relawan dan masyarakat dalam menghadapi bencana dilaksanakan jajaran MDMC di berbagai wilayah di Indonesia. (*)
Penulis Budi Santoso. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.