PWMU.CO – Finalis Teacher Literacy Award 2020 disabet M Rukhan Asrori, Guru Bahasa Inggris SMP Mutu Surabaya. Dia berhasil masuk seleksi 25 nominator.
SMP Muhammadiyah 7 (Mutu) Surabaya patut berbangga. Salah satu gurunya Muhammad Rukhan Asrori SS, berhasil menjadi finalis Teacher Literacy Award (Penghargaan Duta Guru Literasi Nasional) 2020, yang digagas organisasi komunitas bernama Gerakan Menulis Buku (GMB) Indonesia.
Rukhan menuturkan, kompetisi tersebut diselenggarakan pada 5 hingga 30 September 2020. “Pengumuman hasil seleksi 25 nominator Duta Guru Literasi Nasional (DGLN) pada 28 Oktober 2020 kemarin,” ujarnya.
Pada ajang penghargaan hasil kerjasama GMB Indonesia dengan Pallawa Research Institute itu, bertujuan memberi apresiasi bagi para pendidik Indonesia. “Juga pada mereka yang telah berjuang di garis depan memajukan budaya literasi para pelajar,” ungkap Rukhan.
Penulis Buku Anak-anak TKI
Rukhan sendiri merupakan salah seorang penulis buku inspiratif. Salah satu pengalamannya, pernah menulis perjuangan anak-anak TKI di Malaysia. Hal tersebut menjadi motivasi para siswa SMP Mutu Surabaya. Mereka terus semangat belajar dan banyak membaca untuk mengembangkan literasi di sekolah.
“Saya ingin menjadi salah satu pioneer penting dalam menggalakan budaya literasi. Karena budaya tersebut sangat penting. Terutama memberikan efek positif bagi perkembangan kemampuan siswa, agar nantinya bisa dicontoh para siswa lainnya,” tutur dia.
Selain literasi, Rukhan juga banyak menuai prestasi. Diantaranya dibuktikan dari beberapa siswa didikannya yang menembus kompetisi olimpiade bahasa Inggris. Mereka berprestasi di tingkat provinsi maupun nasional pada Januari lalu.
Esai Sistematis
Menurut Rukhan, program penghargaan ini dilaksanakan secara daring melalui beberapa tahap seleksi. Salah satunya mengisi sebuah esai sistematis. “Di dalamnya kita diminta menggambarkan seperti apakah kita, prestasinya apa saja, dan hal apa saja yang sudah pernah dilakukan dalam pengembangan literasi,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, juga ada pertanyaan sudah menerbitkan buku atau belum, serta apa rencana selanjutnya jika terpilih menjadi Duta Guru Literasi Nasional (DGLN). “Baru setelah itu menunggu hasil seleksi oleh dewan juri penyelenggara dari GMB Indonesia dan Pallawa Research Institute, untuk dipilih 25 peserta pendidik sebagai nominator DGLN,” papar Rukhan.
Tahap selanjutnya adalah mengikuti babak final yang akan dilaksanakan pada akhir tahun ini. “Ada tes wawancara serta dokumentasi hasil pengembangan budaya literasi di sekolah. Dari 25 nominator DGLN tersebut nantinya akan disaring menjadi Duta Guru Literasi Nasional 2020 pada Maret tahun depan,” jelas dia.
Penulis Musa Musthofa. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.