PWMU.CO – Kaji Al-Fatihah, Wakil Ketua PDM Bojonegoro H Roli Abdul Rokhman meraih gelar doktor dengan nilai cumlaude di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (10/11/20).
Dalam ujian disertasi di Pendidikan Program Doktoral Pascasarjana UMM dengan judul The Al-Fatihah Character, Aktualisasi Nilai-nilai Al-Fatihah sebagai Best Practice Pendidikan secara terbuka di Zoom UMM pukul: 12.30 Roli Abdul Rokhman berhasil mendapatkan nilai 3,96.
Menyelesaikan Program Doktor selama 2 tahun 8 bulan di Class Weekend Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UMM Roli Abdul Rokhman mengkaji dan mendeskripsikan nilai-nilai al-Fatihah sebagai best practice pendidikan.
“The Al-Fatihah Character merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan untuk mendeskripsikan aktualisasi nilai-nilai al-Fatihah sebagai best practice pendidikan dan mendeskripsikan madrasah sebagai pusat diseminasi nilai-nilai al-Fatihah,” ujarnya.
Pada konteks ini, lanjutnya, nilai-nilai al-Fatihah dirumuskan sebagai panduan untuk membina karakter insan saleh,” ujarnya saat diwawancarai PWMU.CO, Rabu (11/11/2020).
Jenis Penelitian
Roli mengungkapkan penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model implementasi nilai-nilai al-Fatihah sebagai best practice pendidikan. Hasil penelitian ini menemukan model teoretik implementasi nilai-nilai al-Fatihah sebagai best practice pendidikan sebagai rujukan membina karakter insan saleh
“Penelitian kualitatif ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Mengambil jenis penelitian studi kasus dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bojonegoro Jawa Timur. Metode pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif, wawancara terstruktur, dan focus group discussion,” ungkapnya.
The Al-Fatihah Character
Dia menjelaskan al-Fatihah sebagai ummu al-kitab dan surah yang paling populer di kalangan umat Islam memiliki nilai-nilai universal yang dapat dijadikan panduan bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan yang selamat dan sukses. Sebagai ringkasan al-Quran, al-Fatihah merupakan surah yang luas kandungannya.
“Surah ini mengandung beberapa konsep dalam mengelola karakter manusia yaitu melalui olah pikir, olah hati, olah raga dan olah karsa. Maka apabila mempelajari, mendalami, dan mengamalkannya diharapkan dapat membangun karakter seseorang yang mempunyai daya pikir cerdas, kreatif, gemar membaca. Selalu memiliki rasa ingin tahu, hati yang religius, jujur dan bertanggung jawab,” papar Guru Bina PAI MAN Model Bojonegoro.
Nilai-nilai al-Fatihah, lanjutnya, dirumuskan sebagai alternatif solusi yang efektif untuk membina generasi yang berkualitas insan saleh. Sebab, sambungnya, al-Fatihah memiliki nilai-nilai utama yang dapat menuntun seseorang agar dapat mengenali dan mendayagunakan potensinya untuk kepentingan menghadapi beragam tuntutan dan kebutuhan di masa depan.
“Apabila seseorang dapat memahami dan memanfaatkan nilai-nilai al-Fatihah untuk memandu kehidupan yang akan dijalani, maka akan menjadi penuntun untuk berjalan di jalan yang lurus dan menjamin keselamatan hidup di dunia dan akhirat,” tuturnya.
Kaji Al-Fatihah
Dosen STIT Muhammadiyah Bojonegoro dan PAI-AKN (Poltek) Bojonegoro itu memaparkan, secara substansi al-Fatihah memiliki nilai-nilai universal yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Nilai al-Fatihah dapat disemaikan secara tersistem ke dalam diri pribadi setiap Muslim. Penyemaian nilai ini akan membentuk karakter insan saleh yang memiliki kepribadian utama yang berintegritas dan menjamin keunggulan.
“Namun amat disayangkan karena yang terjadi di lapangan malah sebaliknya. al-Fatihah hanya diposisikan sebagai bacaan rutinitas. Pengamalannya menumpulkan nurani seorang Muslim sebab hanya diposisikan sebagai bacaan ritualitas yang kering tanpa makna. Kebiasaan ini akan memunculkan sikap kontradiktif antara keuniversalan nilai-nilai al-Fatihah dengan kognisi, afeksi, dan psikomotorik seorang muslim,” ungkapnya.
Apabila nilai-nilai al-Fatihah diamalkan dengan baik dalam kehidupan nyata, diharapkan akan membawa peningkatan kualitas diri sebagai bekal untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, bahagia, dan mulia.
Aktualisasi Nilai Al-Fatihah
Roli mengungkapkan pada kenyataan yang lain ada sebagian kecil kelompok umat Islam yang telah berusaha secara optimal dalam memahami dan memaknai al-Fatihah. Dengan cara mengedepankan nalar dan nurani cerdasnya agar nilai-nilai al-Fatihah dapat membingkai keseluruhan aktivitas dalam kehidupan nyata.
“Namun, tidak jarang mereka yang mengedepankan nalar dan nurani cerdasnya dalam memahami dan memaknai al-Fatihah justru menghadapi benturan keras dari kalangan internal umat Islam,” katanya.
Roli yang menjadi instruktur Training Jalan Sukses Al-Fatihah ini menuturkan nilai al-Fatihah sangat berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kehidupan masyarakat yang majemuk, tingkat penalaran dan cara berpikir yang sangat beragam. Aktualisasi nilai-nilai al-Fatihah menjadi kebutuhan sekarang ataupun di masa depan.
Tingkatkan Kualitas Insan
Roli menjelaskan al-Fatihah memiliki beragam makna. Hal ini juga menunjukkan tentang peran, fungsi, hikmah dan keistimewaan al-Fatihah. Sebagian besar kaum muslimin lebih mengedepankan keyakinannya dalam mengamalkan surah al-Fatihah, sedangkan pemahaman terhadap makna nilai-nilai al-Fatihah tidak menjadi skala prioritas utama.
“Akibatnya banyak kaum muslimin yang mengabaikan makna nilai-nilai al-Fatihah sebagai panduan menjalani kehidupan sukses, bahagia dan mulia,” ungkapnya.
Apabila al-Fatihah hanya diposisikan sebagai bacaan ritual, lanjutnya, maka dapat memunculkan sikap kontradiktif dengan nilai-nilai al-Fatihah, baik secara kognisi, afeksi dan psikomotorik. Al-Fatihah harus dipahami dengan benar dengan menggunakan nalar yang cerdas untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani yang berkarakter insan saleh.
Roli yang pernah menjadi instruktur nasional kurikulum madrasah (2013-2017) itu menegaskan nilai-nilai al-Fatihah memiliki sifat universal. Maknanya bersifat aktual dan dapat dikaitkan dengan beragam situasi ataupun keadaan sepanjang zaman. Nilai-nilai al-Fatihah memiliki sifat fungsional. Isinya dapat diterapkan sebagai panduan hidup dalam segala situasi ataupun keadaan untuk mewujudkan kehidupan yang bahagia dunia akhirat.
Hasil The al-Fatihah Character
Roli menelaskan lima karakter al-Fatihah. “Pertama senantiasa menjaga keteguhan iman dan kualitas ketakwaan untuk modal menjalin hubungan harmonis dalam berinteraksi dengan Tuhan, sesama manusia dan sesama makhluk,” paparnya.
Kedua, lanjutnya, selalu menampilkan diri sebagai sosok insan yang senantiasa memandang dirinya sebagai satu kesatuan yang utuh untuk mewujudkan tujuan penciptaan manusia. Baik sebagai hamba atau khalifah-Nya.
Ketiga, senantiasa dapat memosisikan diri sebagai pribadi yang merdeka dan bertanggung jawab dan seimbang dalam mengelola potensinya agar dapat berkembang dengan baik sesuai dengan sunatullah.
“Keempat selalu berpikir dan bertindak secara positif dan realistis dengan tetap menjaga idealisme dalam segala situasi dan keadaan. Kelima, senantiasa menjaga orientasi segala aktivitas kehidupannya hanya untuk mendapatkan rida Allah Ta’ala,” tandasnya.
Selamat buat De H Roli Abdul Rokhman MAg! (*)
Kaji Al-Fatihah, Wakil Ketua PDM Bojonegoro Raih Doktor: Penulis M Shofi. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.