PWMU.CO – Di dalam surat Alfatihah, ternyata mengandung 7 filosofi yang bisa memotivasi seorang Muslim agar sukses dalam kehidupannya. Ke-7 filosofi itu meliputi visi, potensi, peluang, motivasi, misi, strategi, dan gerak.
Hal itu diungkap seorang motivator kondang, Nurdin Afhami, dalam kegiatan “One Day Full Insight Training”, di SMK Muhammadiyah 6 Modo, Lamongan, Jumat (21/10) pagi tadi. Kegiatan yang diselenggarakan secara rutin dengan mendatangkan para tokoh hebat di bidangnya itu dihadiri oleh seluruh siswa dengan antusias.
“Hujamkan visi atau tujuan hidup Anda dengan bismillaahirrahmaanirrahim. Yakinilah bahwa Allah menyuruh kepada hamba-Nya untuk menjadi orang sukses,” kata Nurdin memulai menjelaskan filosofi sukses dari ayat 1 Alfatihah.
(Baca: Ketika Para Siswa Diajak Masuk dalam Dunia Bawah Sadar dan Pikiran Sadar Hanya 12 Persen, Optimalkan Bawah Sadarnya!)
Agar melekat kuat, Nurdin menganjurkan agar tujuan itu dirumuskan dan ditulis. “Tuliskan sebanyak-banyaknya visi Anda. Bisa berdasarkan usia atau kondisi sosial. Semakin banyak visi Anda, semakin mudah bagi Anda dalam mengarungi tujuan hidup.”
Filosofi kedua adalah mengembangkan potensi diri. Filosofi ini berasal dari surat Alfatihah ayat ke-2: alhamdulillahi rabbilalamin. Nurdin menjelaskan, bahwa banyak potensi yang diberikan Allah sebagai anugerah manusia, seperti akal, hati, dan panca indera. “Maka arahkan potensi itu untuk tujuan yang lebih besar. Jangan abaikan potensi Anda, sekecil apapun,” kata dia yang juga mengingatkan untuk menulis potensi yang dimiliki setiap individu.
Lebih jauh, Nurdin menjelaskan bahwa dalam ayat ke-3 surat Alfatihah arrahmanirrahim, mengandung makna agar seorang Muslim selalu mengambil dan mengembangkan peluang. Rahman dan rahim Allah yang terbentang luas, harus bisa dimanfatkan sebaik mungkin. “Ambil peluang itu. Mumpung (selagi, red) masih sehat; mumpung masih enerjik; dan mumpung masih muda,” ajak Nurdin penuh semangat.
(Baca juga: Filosofi Martabak, Filosofi Gerak, dan Filosofi Sujud)
Selanjutnya Nurdin mengungkap filosofi keempat yang terdapat dalam ayat maliki yaumiddin, ayat ke-4 surat Alfatihah. “Dalam kehidupan ini carilah motivasi yang tertinggi. Kita berkerja dan berkarya bukan sekedar untuk dunia, tetapi untuk tujuan yang lebih jauh, yaitu akhirat.”
“Maknai misi hidup Anda.” Itulah filosofi kelima yang diambil Nurdin dari ayat ayat ke-5, surat Alfatihah: iyyaka nakbudu waiyyaka nastain. Menurut Nurdin, beribadah menjadi misi hidup seorang Muslim. “Karena itu kita harus punya amalan unggulan. Dan ingat, apa yang yang kita amalkan dalam ibadah tidak akan pernah hilang,” ujarnya.
Pemaknaan surat Alfatihah semakin menarik ketika sampai pada ayat ke-6: ihdinassiratal mustaqim. Menurut Nurdin, ayat itu mengandung filosofi agar seorang Muslim hidup optimal dengan strategi. Salah satu strategi yang dimaksud adalah memanfaatkan waktu secara optimal. “Banyak orang yang gagal karena kurang memanfaatkan waktu.”
(Baca juga: Muhammadiyah Belajar Praktikkan Terjemah Alquran dengan ‘Ilmu Laduni’ dan Mubaligh Inggris: Muslim Indonesia Enjoy dalam Beribadah)
Nurdin juga menyarankan agar tidak menggunakan cara hari ini untuk meraih tujuan hari esok. “Gunakan cara yang beda. Gunakan juga berbagai cara. Mungkin sebagian cara itu belum membuahkan hasil. Tapi dari situ Anda banyak belajar,” Nurdin memberi kiat. “Dalami ilmu sukses dan pelajari kebiasaan orang-orang sukses!”
Filosofi terakhir, “Lakukan gerak dengan sekuat tenaga,” kata Nurdin memaknai ayat ke-7 Surat Alfatihah: sirathalladhina an-amta-alaihim, ghairil mahgdhubi alaihim waladzalain. “Berjalanlah, bergeraklah!” seru Nurdin. “Ratusan misi yang Anda tulis, tak berarti apa-apa jika Anda tidak mau bergerak.”
Nurdin mengingatkan, binatang melata pun tidak pernah kelaparan, apalagi manusia sebagai makhluk mulia. Tapi, kata Nurdin, harus dilakukan langkah-langkah nyata untuk mewujudkan misi hidup sukses. “Langkah yang Anda tempuh, barengi dengan keyakinan kuat. (M Su’ud)