PWMU.CO – Muhammadiyah teladan global hadapi pandemi. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi.
Haedar Nashir menyampaikannya saat memberikan Pidato Milad pada Resepsi Virtual Milad 108 Muhammadiyah via Zoom, Rabu (18/11/2020).
Haedar Nashir merasa bersyukur Muhammadiyah mampu bertahan dan berkembang sebagai gerakan Islam yang terus berkiprah memajukan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.
“Alhamdulillah hari ini Rabu 18 November 2020 M bertepatan 3 Rabiul Akhir 1442 H Muhammadiyah genap berusia 108 tahun. Kita bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat dan anugerah-Nya,” ujarnya.
Kesyukuran, lanjutnya, merupakan kekuatan ruhaniah Muhammadiyah agar dalam menjalankan misi dakwah dan tajdid senantiasa mendapatkan berkah dan ridha Allah. Dengan bersyukur Muhammadiyah akan memperoleh keluasan rezeki dan karunia Allah.
“Sebagaimana firman-Nya di Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih,” sitirnya.
Pujian Antropolog AS
Muhammadiyah, ujarnya, ketika memperingati Milad ke-108 berada dalam suasana bangsa dan dunia masih menghadapi pandemi Covid-19.
“Sebagai kaum beriman, pandemi ini merupakan musibah yang harus kita hadapi dengan ikhtiar dan doa yang sungguh-sungguh agar Allah SWT mengangkat wabah ini atas Kuasa dan Rahman-Rahim-Nya,” ajaknya.
Muhammadiyah, sambungnya, melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), Aisyiyah dan seluruh komponen gerakannya sejak awal terus berbuat yang maksimal dalam menghadapi sekaligus mencari solusi atas pandemi ini.
“Muhammadiyah mengambil langkah memberi solusi dalam usaha kesehatan, sosial-ekonomi, edukasi masyarakat, dan panduan keagamaan hasil ijtihad Tarjih. Alhamdulillah kiprah Muhammadiyah memperoleh apresiasi dari berbagai pihak dan masyarakat luas,” paparnya.
Dia memaparkan seorang antropolog ternama dari Arizona State University AS Mark R. Woodward secara khusus menulis “Holidays in the Plague Year: Lesson from the Indonesian Muhammadiyah Movement” pada 31 Maret 2020.
“Mark R Woodward menilai Muhammadiyah dalam menghadapi pandemi Covid-19 telah mengajarkan praktik baik cara beragama yang tekun, taat, dan rasional. Muhammadiyah sigap mempromosikan praktik keagamaan yang adaptatif dalam menghambat penyebaran Covid-19,” jelasnya.
“Peneliti ‘islam Jawa’ tersebut berharap Muhammadiyah menjadi teladan global dalam menghadapi pandemi. Bukan hanya bagi komunitas Muslim di Asia Tenggara, India dan Timur Tengah, tapi juga untuk komunitas Protestan Amerika,” tambahnya.
Menjelang milad ini, lanjutnya, melalui MCCC, Muhammadiyah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan atas kinerjanya dalam melawan Covid-19.
“Penghargaan tersebut diberikan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-56 tanggal 12 November 2020. Semuanya merupakan bukti, jika Muhammadiyah berbuat baik wujud dari amal saleh dengan ikhlas, maka kiprahnya akan memperoleh dukungan positif dari masyarakat luas,” tuturnya.
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.