ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Minggu, Maret 26, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Muhammadiyah Bertahan karena Ikuti Kaidah Islam dan Harapan Zaman

Kamis 19 November 2020 | 11:15
6 min read
727
SHARES
2.3k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Muhammadiyah Bertahan karena Ikuti Kaidah Islam dan Harapan Zaman. Hardar Nashir dan istri saat mengkuti resepsi milad virtual (tangkapan layar Sugiran/PWMU.CO)

PWMU.CO – Muhammadiyah bertahan karena ikuti kaidah Islam dan harapan zaman. Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi.

Dia menyampaikannya saat memberikan Pidato Milad pada Resepsi Virtual Milad 108 Muhammadiyah via Zoom, Rabu (18/11/2020).

Menurut Haedar Nashir, Muhammadiyah dalam rentang usia 108 tahun penting meneguhkan jati diri sebagai gerakan keagamaan.

Kenapa Muhammadiyah Lahir?

“Sejak kelahirannya tahun 1912 Muhammadiyah menegaskan diri sebagai perhimpunan Islam yang ‘menyebarloeaskan’ dan ‘memajoekan’ hal agama Islam. Radius gerakannya semula di Karesidensi Jogjakarta, selanjutnya di Hindia Timur atau Indonesia,” ujarnya.

Kenapa Muhammadiyah kala itu lahir? Kondisi umat Islam di awal abad ke-20 itu tidak berpegang teguh kepada ajaran Islam yang murni dan terpecah belah tanpa persatuan.

“Pendidikan tidak sejalan dengan tuntutan zaman. Mereka hidup dalam alam fanatisme yang sempit, bertaklid buta serta berpikir secara dogmatis, konservatisme, formalisme, dan tradisionalisme. Serta pengaruh misi zending yang semakin kuat,” ungkapnya.

Kiai Dahlan, lanjutnya, memberi jawaban dengan melakukan pembaruan (tajdid) pemahaman Islam. Memperkenalkan pendidikan Islam modern. Gerakan baru membangun kesehatan dan pelayanan sosial berbasis al-Maun dan PKO. Serta pengorganisasian zakat dan haji.

“Selain itu memelopori lahirnya organisasi perempuan Islam Aisyiyah, gerakan cinta tanah air Hizbul Wathan, publikasi Islam melalui majalah Suara Muhammadiyah yang memperkenalkan penggunaan bahasa Indonesia, tabligh di ruang publik, dan usaha-usaha lain yang bersifat baru,” urainya.

Membersihkan Islam di Indonesia

Menurut Haedar Nashir, Prof Mukti Ali (1958) meringkas misi pembaruan Muhammadiyah menjadi pertama membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam.

“Kedua reformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern. Ketiga reformulasi ajaran dan pendidikan Islam. Dan keempat mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan luar,” rincinya.

Para ahli menyebut Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern atau reformis. Sebutan modernisme dan reformisme Islam secara khusus dilekatkan pada Muhammadiyah, sehingga label itu begitu kuat sampai saat ini.

Dia menambahkan James Peacock (1986) memberikan kesaksian etnografis tentang kuatnya Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern.

“Dalam setengah abad sejak berkembangnya pembaharuan di Asia Tenggara, pergerakan itu tumbuh dengan cara yang berbeda di bermacam-macam daerah. Hanya di Indonesia saja gerakan pembaharuan Muslimin itu menjadi kekuatan yang besar dan teratur.

Pada permulaan abad ke-20 terdapat sejumlah pergerakan kecil-kecil, pembaharuan di Indonesia bergabung menjadi beberapa gerakan kedaerahan dan sebuah pergerakan nasional yang tangguh, Muhammadiyah.

Dengan beratus-ratus cabang di seluruh kepulauan dan berjuta-juta anggota yang tersebar di seluruh negeri, Muhammadiyah memang merupakan pergerakan Islam yang terkuat yang pernah ada di Asia Tenggara.

Sebagai pergerakan yang memajukan ajaran Islam yang murni, Muhammadiyah juga telah memberikan sumbangan yang besar di bidang kemasyarakatan dan pendidikan. Klinik-klinik kesehatan, beberapa ribu sekolah menjadikan Muhammadiyah sebagai lembaga non-Kristen dalam bidang kemasyarakatan, pendidikan dan keagamaan swasta yang utama di Indonesia.

Aisyiah, organisasi wanitanya, mungkin merupakan pergerakan wanita Islam yang terbesar di dunia. Pendek kata Muhammadiyah merupakan suatu organisasi yang utama dan terkuat di negara terbesar kelima di dunia.”

Muhammadiyah Bertahan karena Ikuti Kaidah Islam dan Harapan Zaman. Sebagian peserta Resepsi Virtual Milad 108 Muhammadiyah via Zoom. (Tangkapan layar Sugiran/PWMU.CO)

Setelah 108 Tahun

Kini setelah 108 tahun berjalan, apakah etos tajdid, modern, dan reformis itu masih melekat pada Muhammadiyah? Para anggota lebih khusus kader dan pimpinan Muhammadiyah di seluruh tingkatan dan institusi organisasi berkewajiban menyambung mata rantai pembaruan Muhammadiyah yang diwariskan Kiai Dahlan itu.

“Pandangan tajdid yang berwatak modernis dan reformis harus menyatu ke dalam jiwa, pemikiran, sikap, dan tindakan yang membawa kemajuan Muhammadiyah, umat, bangsa dan kemanusiaan semesta,” pesannya.

Menurutnya berbagai perangkat pemikiran Muhammadiyah saat ini lebih dari cukup sebagai rujukan bagi para anggota, kader dan pimpinan dalam meneguhkan dan membawa Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan yang berwawasan tajdid, modern, dan reformis.

“Kini diperkenalkan dan telah meluas publikasi tentang pandangan Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Berkemajuan. Para anggota, kader, dan pimpinan Muhammadiyah niscaya merujuk pada pemikiran-pemikiran kontemporer Muhammadiyah,” jelasnya.

Di antaranya, sambungnya, Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua (2010), Dakwah Kultural (2002), Khittah Denpasar dalam Berbangsa dan Bernegara (2002), Manhaj Tarjih dengan Pendekatan Bayani, Burhani, dan Irfani (2000), Dakwah Komunitas (2015), dan Fikih Siyasah Baru Negara Pancasila Darul Ahdi Wasyahadah (2015)

“Serta sejumlah fikih kontemporer hasil Majelis Tarjih dan Tajdid dapat menjadi rujukan pemikiran pembaruan Muhammadiyah fase baru. Demikian halnya dengan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup, Kepribadian, Khittah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, dan lainnya yang lahir sebelum ini,” tambahnya.

Jadikan pemikiran-pemikiran resmi tersebut sebagai wawasan dan orientasi tindakan dalam bermuhammadiyah dan menghadirkan cara pandang yang khas dari Muhammadiyah di tengah dinamika umat, bangsa, dan relasi global saat ini.

“Selain itu dapat diperkaya dengan pemikiran-pemikiran Islam dan wawasan ilmu pengetahuan mutakhir yang berperspektif pembaruan dalam spirit dan tradisi iqra, ulul albāb, dan tafaqquh fid-dīn, ungkapnya.

Memahami Islam, ujarnya, dan kehidupan penting diperdalam dan diperluas dengan menggunakan pendekatan bayani, burhani, dan irfani secara interkoneksi.

“Ketika umat tengah semarak beragama dan masyarakat luas haus akan nilai-nilai agama, Muhammadiyah niscaya hadir dengan misi dakwah Islam yang memberi kepastian nilai, kedamaian, keselamatan, kebahagiaan, dan pencerahan,” terangnya.

“Seraya menghadirkan nilai keagamaan yang mampu mengeliminasi segala bentuk kekerasan, diskriminasi dan anarki dalam kehidupan. Hadirkan Islam sebagai hudan lin-nasiwa bayyinatinminal-huda wal-furqan, sekaligus menjadi ‘kanopi suci’ yang memberi arah hidup li ṣalahil-ibādi dunya-hum wa ukhrahum,” imbuhnya.

Tatkala di fora dunia tumbuh fenomena Islamofobia, Muhammadiyah mesti hadir mempublikasikan dan menampilkan Islam ‘Wasaṭiyah-Berkemajuan’ sebagaimana spirit al-Quran surat al-Baqarah ayat 143 Wa kadzalika ja‘alnakum ummatan wasaṭan litakunu syuhada’a ‘alan-nas.

“Peran PCIM/PCIA dan program Internasionalisasi Muhammadiyah dapat difungsikan untuk menghadapi arus global itu sehingga Islam dan umat Islam dunia tampil sebagai representasi raḥmatan lil-alamin,” ajaknya.

Ikhtiar meneguhkan dan membawa Muhamamdiyah sebagai gerakan keagamaan yang bermisi tajdid dengan watak modern dan reformis di abad kedua menjadi tanggung jawab para pimpinan di semua tingkatan dan lini organisasi.

“Kita yang mengaku pengikut Nabi Muhammad dan nama Muhammadiyah dinisbahkan kepada Nabi akhir zaman itu. Penting menyerap inspirasi dari hadis yang artinya, ‘Sesungguhnya Allah mengutus untuk umat ini, pada setiap akhir seratus tahun, orang yang memperbarui untuk umat agama mereka’,” sitirnya pada hadits riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah.

Mujadid, menurutnya, tidak mesti bersifat personal-individual, tetapi dapat diwakili secara kolektif dan sistem. Namun pikiran tajdid atau pembaruan mesti bersemi dalam diri pimpinan, karena para pimpinan itu yang bertanggungjawab atas kepemimpinannya.

“Maju mundurnya Islam dan umat Islam, termasuk Muhammadiyah, sangat tergantung kepada para pimpinannya sebagai aktor utama kemajuan,” tegasnya.

Dalam pidato bersejarah berjudul “Tali Pengikat Hidup” tahun 1921, lanjutnya, Kyai Ahmad Dahlan mengingatkan tentang luruhnya cahaya agama.

“Agama itu pada mulanya bercahaya, berkilau-kilauan, akan tetapi makin lama makin suram,
padahal yang suram bukan agamanya, akan tetapi manusianya yang memakai agama,” ungkapnya.

Agama, lanjutnya, menurut pendiri Muhammadiyah itu harus dijadikan rujukan sekaligus dihadirkan untuk menghadapi perubahan zaman. “Kiai bertutur ‘Awit miturut paugeraning agama kito Islam sarta cocok kaliyan pikajenganipun jaman kemajengan’.” ujarnya mengutip Suara Muhammadiyah No. 2, 1915.

“Muhammadiyah mampu bertahan melintasi ruang dan waktu, karena mengikuti kaidah agama Islam, serta sesuai dengan harapan zaman kemajuan,” paparnya.

Oleh karena itu, pesannya, khusus bagi para pimpinan Muhammadiyah, Kyai mengingatkan agar menjadi “pemimpin kemajuan Islam”. Para pemimpin Islam Berkemajuan di tengah dinamika zaman saat ini dan ke depan mesti hadir dengan jiwa mujadid dalam perspektif dunia besar, yang bebas dari sankar-besi dunia kecil.

“Risalah pencerahan dan pandangan Islam berkemajuan harus menjadi jiwa, alam pikiran, sikap, dan orientasi tindakan para pimpinan Muhammadiyah jika Gerakan Islam ini ingin bertahan sampai jauh ke depan,” tuturnya. (*)

Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: 108 Tahun MuhammadiyahHaedar NashirKH Ahmad DahlanMilad Ke-108 MuhammadiyahSugiran
SendShare291Tweet182Share

Related Posts

Prof Haedar Nashir Bicara Pentingnya Gerakan Ekonomi

Sabtu 25 Maret 2023 | 14:37
125

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi. Prof Haedar Nashir...

Jihad Ekonomi Muhammadiyah agar Jadi Kekuatan Baru Indonesia

Sabtu 25 Maret 2023 | 13:39
151

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir diapit Menko PMK-Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr...

Angkat Jihad Ekonomi, PWM Jatim dapat Apresiasi Tinggi PP Muhammadiyah

Sabtu 25 Maret 2023 | 11:32
2.5k

Prof Dr Haedar Nashir saat menyampaikan amanat (Darul Setiawan/PWMU.CO) Angkat jihad ekonomi, PWM Jatim dapat...

Kita Sarungi Warga Muhammadiyah untuk Bangkitkan UMKM

Sabtu 25 Maret 2023 | 10:36
199

Ketua Lembaga Pengembangan UMKM Imam Sugiri. Kita Sarungi Warga Muhammadiyah untuk Bangkitkan UMKM (Sugiran/PWMU.CO) Kita...

Kajian Ramadhan 1444 Mengobati Kerinduan Warga Persyarikatan

Sabtu 25 Maret 2023 | 09:25
164

Prof Zainuddin Maliki hadir di Kajian Ramadhan PWM Jatim 1444. Kajian Ramadhan 1444 Mengobati Kerinduan Warga...

Peserta Kajian Ramadhan Padati UMM sejak Pagi

Sabtu 25 Maret 2023 | 07:53
233

Rombongan PDM Situbondo di area parkir Masjid AR Fachruddin UMM (Sugiran/PWMU.CO) Peserta Kajian Ramadhan Padati...

Lima Kekuatan Muhammadiyah Menurut Haedar Nashir

Kamis 23 Maret 2023 | 04:55
231

Haedar Nashir di acara Peneguhan Visi dan Komitmen Pimpinan Majelis, Lembaga PP Muhammadiyah. PWMU.CO- Lima...

Inilah Profil 11 Anggota PDM Kabupaten Probolinggo 2022-2027

Senin 20 Maret 2023 | 20:36
337

Dari kanan ke kiri: Sigit Prasetyo, Mohammad Fadlal, Suyitno Hadiwidoyo, Dwi Rohmadiyanto, Wakil Ketua PWM...

Terpilih 11 Anggota PDM Kabupaten Probolinggo 2022-2027

Minggu 19 Maret 2023 | 18:11
471

Proses pemilihan secara e-voting di SD Muhammadiyah Kreatif Kraksaan. Terpilih 11 Anggota PDM Kabupaten Probolinggo...

Ketua MPID PWM Jatim Siap Dipenjara

Minggu 19 Maret 2023 | 09:47
8.3k

Aribowo saat sambutan Raker MPID di Villa Graha Umsida, Sabtu (18/3/23). Ketua MPID Jatim Siap...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    24116 shares
    Share 9646 Tweet 6029
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1549 shares
    Share 620 Tweet 387
  • Angkat Jihad Ekonomi, PWM Jatim dapat Apresiasi Tinggi PP Muhammadiyah

    804 shares
    Share 322 Tweet 201
  • Din Syamsuddin Kritik Presiden Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama

    3975 shares
    Share 1590 Tweet 994
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1428 shares
    Share 571 Tweet 357
  • Menko PMK Akan Membangun Kampung Indonesia di Turki

    608 shares
    Share 243 Tweet 152
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12032 shares
    Share 4813 Tweet 3008
  • Pimpinan Harian dan Badan Pembantu Pimpinan PWA Jatim Dikukuhkan

    314 shares
    Share 126 Tweet 79
  • Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

    306 shares
    Share 122 Tweet 77
  • 12 Stand Ramaikan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    684 shares
    Share 274 Tweet 171

Berita Terkini

  • Muhammadiyah pelopor kewirasosial di Indonesia; Liputan Hendra Pornama, kontributor Tulungagung dari Dome UMM.
    Muhammadiyah Pelopor Kewirausahaan Sosial di IndonesiaMinggu 26 Maret 2023 | 12:39
  • Songsong Munas, Fokal Jatim Koordinasi Perkuat Peran AlumniMinggu 26 Maret 2023 | 12:37
  • Beraisyiyah adalah Perjanjian Kuat dengan AllahMinggu 26 Maret 2023 | 12:30
  • 64 Siswa SDMM Bersaing dengan Puluhan Ribu Pelajar Rebut Tiket Final Komas Ke-18Minggu 26 Maret 2023 | 11:54
  • Aisyiyah Surabaya Terjunkan 30 Mubalighat untuk Kajian HPT SyiamMinggu 26 Maret 2023 | 11:42
  • Dua hikmah Ramadhan
    Dua Hikmah Ramadhan, Kisah Mencet Odol Bikin TawaMinggu 26 Maret 2023 | 11:26
  • Hilal dan HilalMinggu 26 Maret 2023 | 10:43
  • Sejarah dan Perkembangan Klinik Muhammadiyah Pratama Rawat Inap KeduyungMinggu 26 Maret 2023 | 10:11
  • Puasa batin
    Kasih Sayang Allah di Balik Perintah PuasaMinggu 26 Maret 2023 | 09:09
  • Dakwah Kultural
    Jihad Ekonomi Berbasis Data dan OrganisasiMinggu 26 Maret 2023 | 08:47

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!