
PWMU.CO– MUI (Majelis Ulama Indonesia) harus mengukuhkan posisi sebagai mitra kritis pemerintah dengan tidak segan dan sungkan membela jika pemerintah benar dan mengoreksi jika ia salah.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof Dr M Din Syamsuddin menyambut Musyawarah Nasional X Majelis Ulama Indonesia di Hotel Sultan Jakarta, Rabu-Jumat (25-27/11/2020). Munas digelar secara online untuk para peserta di seluruh Indonesia.
”Elan vital sebagai gerakan amar makruf nahyi munkar harus tetap ditegakkan. MUI perlu dipimpin oleh ulama yang berintegritas dan beristiqamah memedulikan nasib umat Islam,” katanya.
Din berharap MUI memantapkan diri sebagai wadah musyawarah ulama, zuama, dan cendekiawan muslim dengan menjadi tenda besar bagi seluruh organisasi dan lembaga umat Islam. ”Tiadalah baik jika MUI dikuasai oleh satu-dua organisasi. Maka kepemimpinan MUI masa depan perlu mengakomodasi segenap potensi umat Islam,” ujarnya.
Din mengucapkan selamat bermusyawarah kepada segenap peserta, teriring harapan semoga Munas berjalan lancar, sukses, bermarwah dan bermartabat.
”Kepada Dewan Pimpinan MUI agar memastikan bahwa Munas berlangsung sesuai Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga MUI. Pelanggaran terhadap kedua rujukan dasar tersebut akan mengurangi keabsahan hasil Munas dan mencederai marwah organisasi,” tutur ketua umum PP Muhammadiyah 2005-2015 ini.
Dia berkeinginan Munas dapat menghasilkan kepengurusan yang memantapkan fungsi sebagai khadimul ummah wa shodiqul hukumah, yakni pelayan umat dan mitra kritis pemerintah. ”Dengan menyesal dan memohon maaf karena alasan tertentu, saya tidak dapat menghadiri Munas,” tuturnya.
Presiden Membuka Munas MUI
Presiden Indonesia Joko Widodo akan membuka Munas ke-10 secara daring (online) pada Rabu (25/11) malam. Munas yang mengusung tema Meluruskan Arah Bangsa dengan Wasatiyatul Islam, Pancasila serta UUD 1945 secara Murni dan Konsekuen.
Ketua Panitia Pengarah Munas KH Abdullah Jaidi menyampaikan, Presiden Jokowi dijadwalkan membuka munas secara daring. Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dijadwalkan hadir langsung di lokasi saat pembukaan.
Ia menyampaikan, Ketua Umum MUI Kiai Ma’ruf Amin ikut munas dari awal sampai akhir. Ia juga menerangkan jumlah peserta yang mengikuti munas secara langsung sekitar 130 orang. Sementara peserta munas yang hadir secara daring sekitar 300 orang.
”Mereka terdiri dari 34 MUI provinsi, komisi dan lembaga di pusat, para ormas pendiri, dan perwakilan dari perguruan tinggi serta pesantren,” katanya.
Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi ini mengatakan, peserta munas yang hadir langsung di lokasi wajib tes swab. Orang yang sudah melakukan tes swab atau PCR sebelumnya, tetap harus melakukan tes swab lagi sebelum masuk area munas.
”Panitia (munas) sangat memperhatikan protokol kesehatan, setiap peserta yang nantinya hadir di Hotel Sultan akan mengikuti protokol kesehatan,” ujarnya.
Kiai Jaidi juga menyampaikan agenda penting di munas yakni pemilihan ketua umum MUI dan dewan pimpinan periode 2020-2025. Serta pemilihan ketua dewan pertimbangan periode 2020-2025. Tim formatur yang akan memilihnya. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post