Ada Ayuhiko di Hari Guru SDMM. Mahasiswa Jepang ini bercerita tentang model sekolah di sana. Dia juga mengungkapkan guru favoritnya.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik memperingati Hari Guru Nasional (HGN) 2020 dengan menghadirkan Ayuhiko Angelo Wada, Rabu (25/11/2020). Mahasiswa dari Jepang itu pernah menjadi Intern Teacher di SDMM pada Agustus-September 2017.
HGN alias Teachers Day di SDMM yang diperingati secara virtual melalui platform Zoom Clouds Meetings ini dikuti 500-an peserta. Terdiri dari siswa, guru, dan wali siswa.
Acara dimuali pukul 07.45 WIB dengan lagu Hymne Guru. Tepat pada jam 08.00 WIB atau 10.00 waktu Jepang, Ayuhiko bergabung dan menyapa siswa-siswi SDMM.
Dia merasa senang bisa bertemu kembali dengan siswa-siswi SDMM. “I am happy I can meet you again,” ujarnya.
Setelah itu, peserta—tidak terkecuali Ayuhiko—menyanyikan Mars SDMM. Terlihat Ayuhiko antusias mengikutinya. Senyumnya terus mengembang. Tepuk tangan pun bergemuruh usai menyanyikan lagu itu.
Acara dilanjutkan dengan sambutan Kepala SDMM Ahmad Faizun SSos. Dia menyampaikan rasa syukur kegiatan HGN ini berjalan dengan penuh semangat.
“Hari ini PJJ (pembelajaran jarak jauh) adalah free. Artinya khusus hari ini tidak ada pembelajaran dan semoga bisa menikmati kegiatan ini dan mohon untuk tidak lupa saling sapa dengan Ayuhiko Angela Wada”, ujarnya.
Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi meet and greet (bertemu dan menyapa). Koordinator ICP SDMM Pradipta Eka Putri—atau yang akrab disapa Ustadzah Puput—mengawalinya dengan menanyakan situasi Jepang saat ini?
Ayuhiko menjawab bahwa kondisi di Jepang sedang mulai musim dingin. Dan kebetulan saat dia bergabung kondisi di luar rumahnya sedang hujan.
Ustadzah Puput lalu mempersilakan Ayuhiko untuk sharing aau berbagi pengalaman. Dia pun membuka slide tentang kenangannya SDMM tiga tahun lalu.
“My favorite part in Gresik is when I at Giri Hills, and my favorite dish is soto ayam,” kenang Ayuhiko tentang bukit Giri dan soto ayam.
Penghobi musik gitar itu juga mengenang bagaimana dia belajar tentang Islam dan kultur Islam di Gresik terutama saat Idul kurban. Dia juga masih terkenang saat bakti sosial kurban dan mengenakan pakaian ihram ketika mengikuti manasik haji waktu itu.
Sekolah di Jepang
Usai menceritakan pengalamannya selama di Gresik tahun 2017 itu, Ayuhiko menjelaskan bagaimana saat dia bersekolah di Jepang. Ia memulai dari TK yang satu kelas hanya terdiri dari 10-20 siswa. Adapun materi yang wajib ada adalah menulis huruf Hiragana (nama huruf Jepang).
Sedangngan di SD, satu kelas terdiri dari 40 siswa. Salah satu keunikan yang ditampilkan oleh Ayuhiko adalah kondisi saat sarapan dan makan siang yang dilaksanakan di kelas dengan protokol kebersihan yang ketat. Hebatnya, siswa mempersiapkan makan siangnya secara mandiri.
“One the most special activity is the school sport festival,” cerita Ayuhiko. Dia menjelaskan kegiatan yang paling spesial adalah festival olahraga. Semacam temu kegiatan antarkelas di SDMM di mana antarkelas saling bekerja sama untuk menampilkan kegaitan olahraga.
Ayuhiko juga menceritakan masa sekolah menengah pertama (SMP) di Jepang. Ciri khas saat SMP adalah keharusan untuk memikirikan penjurusan untuk dipilih di masa depannya. Juga keigatan kunjungan-kunjungan edukasi seperti perjalanan ke Kota Kyoto yang banyak peninggalan-peninggalan sejarahnya.
Sedangkan di SMA, Ayuhiko sudah memilih Science Major Class seperti jurusan IPA di Indonesia. Dia mengungkapkan, di Jepang rata-rata siswa SMA berumur 15-19 tahun. Dan saat SMA ini kenangan yang paling diingatnya adalah kegiatan klub seperti olahraga, seni, dan lain-lain.
Saat kuliah, Ayuhiko mengambil studi ekonomi di Keio University yang berlokasi di tengah Kota Tokyo. Di situ Ayuhiko sudah lulus S-1 dan akan mengambil master di bidang yang sama.
Di akhir slidenya Ayuhiko menjelaskan bagaimana cita-cita anak-anak Jepang sejak sekolah dasar. “They want be a professional athlete, police or bus train, driver,” katanya. Menurutnya, mayoitas siswa laki-laki ingin menjadi atlet professional, polisi atau supir bus. Sedangkan untuk mayoitas perempuan mereka bercita-cita sebagai tukang roti atau penyanyi.
Cita-Cita dan Guru Favorit
Sang MC Ustadzah Puput pun menanyakan cita-cita kecil Ayuhiko, “What about you?” tanyanya.
“I want to be an astronaut,” jawab Ayuhiko.
Pada akhir acara siswa SDMM diberikan kesempatan untuk bertanya. Dimulai dari Quaeishah Putri Al Athfih, siswa kelas IV Andromeda.
“How is your favorite teacher?” tanyanya.
Ayuhiko mengaku, guru favoritnya adalah guru SMA-nya, yang mengajar bahasa Inggris.
Sementara itu Daphne Arabella Suprayogi siswa kelas III Quba bertanya tempat tinggalnya. Ternyata Ayuhiko tinggal di daerah Kanagawa, Tokyo.
Pertanyaan lain datang dai Meysha Putri, siswa kelas II Sunflower. Dia menanyakan makanan yang paling enak menurut Ayuhiko. Dan jawabannya membuat peserta tertawa: soto ayam. Hem, rupanya dia masih terkesan makanan khas Lamongan itu.
Pertanyaan juga datang dari Pradipta Harda siswa kelas VI tentang kota di Indonesia yang ingin dikunjungi Ayuhiko jika pandemi ini selesai.
“I want visit Gresik again,” jawabnya yang langsung disambar tepuk tangan peserta. (*)
Penulis Zaki Abdul Wahid. Editor Mohammad Nurfatoni.