PWMU.CO – SMPM Jipat juara favorit Lomba Batik Lamongan 2020. Kegiatan dalam rangka hari batik nasional tersebut berlangsung Ahad-Rabu (22-25/11/20).
SMP Muhammadiyah Jipat Pondok Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan meraih gelar juara favorit II dalam Lomba Batik Lamongan 2020. Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan, yang bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Indonesia (Dekranasda) Kabupaten Lamongan tersebut dihelat secara virtual.
Aidatus Salsabila, siswi kelas IX SMPM Jipat mampu menembus 10 besar. Dia berhasil masuk babak final yang sebagian besar adalah siswa-siswi dari SMP negeri. Di babak final duta SMP Jipat menempati peringkat kelima atau juara favorit II. “Syukur ahamdulillah. Terima kasih kepada pelatih Pak Ziham dan Bu Ma’lufah dengan giat, tegas, dan disiplin dalam membina kami selama berlatih,” kata Lisa, panggilannya.
Siswi kelahiran Solokuro, Lamongan itu menyampaikan terima kasihnya pada semua pihak. “Terima kasih atas doa orangtua kami. Juga pada kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang telah memberikan semangat dan motivasi. Termasuk para guru, teman-teman yang mendukung saya hingga sukses meraih prestasi,“ ujar dia.
Pelatih ekstrakurikuler batik dan kaligrafi SMPM Jipat Ziham Azdhar SPd mengatakan, Lisa memang memiliki bakat membatik dan kaligrafi sejak sekolah di MIM Payaman. “Lomba Batik Lamongan 2020 merupakan pengalaman yang kedua yang digelar secara virtual,” ungkap Cak Zi, sapaan akrabnya.
Lisa, kata dia, sebelumnya mengikuti lomba Batik di tingkat provinsi yang diselenggarakan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). “Alhamdulillah masuk 10 besar dan satu-satunya wakil dari siswa yang mampu menembus persaingan dengan mahasiswa,” tuturnya.
Lima Penilaian
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMPM Jipat Hj Siti Muthohiroh SPd MPd mengatakan, Lisa adalah siswa yang punya semangat dan motivasi yang tinggi. “Karena sebelumnya pernah mengikuti lomba batik virtual tingkat provinsi,” terangnya.
Dia juga menyampaikan, dalam lomba batik yang diikuti Lisa kali ini sangat berat. “Karena ada lima penilaian yang harus dipenuhi, di antaranya keaslian karya, desain konsep, kreatifitas dan inovasi, estetika, serta ada unsur ikon Lamongan,” papar Siti Muthohiroh.
Atas prestasi yang diraihnya itu, Lisa menerima penghargaan berupa trofi, sertifikat, dan dana pembinaan.
Lomba Batik Lamongan merupakan agenda tahunan yang diikuti para siswa di Kabupaten Lamongan, dari tingkat SD hingga SLTA. Tahun ini merupakan gelaran pertama yang dihelat secara virtual karena pandemi Covid-19. Peserta lomba membatik dari sekolah masing-masing yang disiarkan langsung lewat Zoom Meeting.(*)
Penulis Ali Efendi. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.