PWMU.CO – Respon cepat Muhammadiyah dalam letusan Gunung Ile Lewotolok dilakukan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terdiri dari Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah.
Gunung Ile Lewotolok yang terletak di Pulau Lembata, Kabupaten Lembata ini meletus pada hari Minggu, 29 November 2020 silam. Letusan besar tersebut menyebabkan warga di 9 desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman.
Untuk membantu warga di pengungsian, Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah bersinergi dalam respon bersama One Muhammadiyah One Response (OMOR) dengan menghimpun serta menyalurkan berbagai macam bantuan yang dibutuhkan.
Penggalian Donasi Terus Dilakukan
Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Lembata, Faridah Ningsih mengatakan, saat ini pihaknya terus menggalang dana dan bantuan barang untuk disalurkan kepada warga di pengungsian.
“Kami membuka donasi dan sudah menyalurkan sebagian bantuan yang terkumpul ke beberapa titik pengungsian. Salah satunya di Desa Tapolangu yang letaknya cukup jauh dari posko utama BPBD Kabupaten Lembata di Lewoleba,” katanya.
Yang menjadi kendala dalam membantu para pengungsi adalah banyak dari mereka yang mengungsi di rumah-rumah warga, bukan di posko-posko pengungsian. “Karena warga disini lebih menyukai tinggal di keluarga dari pada di posko karena rasa kekeluargaannya masih sangat tinggi,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Lembata, Rasyid Abdul Jalal mengatakan, saat ini pihaknya fokus penggalangan donasi sambil menunggu kebijakan dari pemerintah daerah terkait penanganan warga di pengungsian.
“Untuk sementara distribusi bantuan kami hentikan, kami fokus untuk penghimpunan dulu sambil menunggu kebijakan pemerintah dan rekan-rekan Muhammadiyah dari daerah lain yang akan bergabung bersama kami,” katanya.
Berkoordinasi dengan MDMC dan BPBD
AMM Kabupaten Lembata juga mendapatkan dukungan lima personil dari MDMC Kabupaten Sikka yang dipimpin langsung oleh ketuanya, Darman Eldin.
Darman yang tiba di Lembata pada hari Rabu (2/12) kemudian berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata dan melaksanakan assesmen di posko utama BPBD di gedung Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lembata.
Darman mengatakan, data yang diperoleh dari assesmen itu nantinya akan diolah dan menjadi dasar dalam pelaksanaan respon di Lembata.
“Untuk respon letusan Gunung Ile Lewotolok ini kami berkoordinasi langsung dengan MDMC PP Muhammadiyah untuk menentukan langkah selanjutnya. Kami juga akan membuka layanan kesehatan bagi warga, rencananya berlokasi kantor Lurah Lewoleba Timur yang menjadi lokasi pendampingan MDMC,” katanya.
Respon Ketua MDMC PP Muhammadiyah
Menanggapi situasi terkini di Lembata, Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan membenarkan koordinasi yang sudah dilakukan dengan MDMC Kabupaten Sikka.
“Kami akan melakukan asistensi terhadap relawan kami di NTT dan evaluasi laporan situasi dari sana. Relawan kami di NTT tidak banyak, namun kami salut dengan semangat mereka di tengah keterbatasan,” tuturnya.
Budi Setiawan menambahkan, pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada MDMC Kabupaten Sikka untuk selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak di NTT dan Lembata khususnya baik dari internal Persyarikatan maupun eksternal seperti BPBD Kabupaten Lembata dan NGO lain yang selama ini sudah bekerja di NTT. (*)
Penulis Arif Nur Kholis Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni