PWMU.CO – UMM Latih Guru Terbitkan Buku Gratis. Tiga dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Widiya Yutanti, Nurudin, dan Muhammad Kamil memberikan pelatihan penulisan buku bagi guru sekolah Muhammadiyah di Malang Raya.
Pelatihan atas kerja sama UMM dengan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang ini diadakan secara daring, Sabtu, (5/12/2020).
Ada 31 guru dari 9 sekolah Muhammadiyah di Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu) yang tergabung dalam program ini. Mereka dilatih menulis pengalaman guru mengajar era pandemi. Dan hasilnya akan dibukukan.
Untuk memotivasi peserta, dihadirkan pembicara dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Fajar Junaedi. Dia dikenal sebagai dosen yang berpengalaman dalam mengawal dan memotivasi guru sekolah dalam menulis buku.
Fajar menekankan, menulis menjadi pilihan penting bagi guru era pandemi ini. Tidak mengajat di kelas harusnya membuat mereka tertantang untuk lebih kreatif.
“Kita tidak usah serius-serius menulis. Menulis pengalaman saja saat pembelajaran daring. Semua guru tentu punya pengalaman. Pengalaman itu tentu berguna bagi orang lain,“ tegas dosen teladan UMY dan penyuka sepak bola tersebut.
Fajar juga memberikan kiat menulis sampai diterbitkan. Dia juga memberikan modul bagaimana menulis yang bisa menjadi sebuah buku.
Menurutnya, menulis adalah sebuah tradisi yang harus menjadi teladan bagi para guru. Karena setiap hari guru bergelut di bidang ilmu dan tulisan. Ia akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
“Sekolah sebagai amal usaha Muhammadiyah layak memberikan contoh kongkrit. Kita tak lagi hanya mengandalkan omongan. Tetapi saatnya menulis. Ini tradisi yang harus dilestarikan,“ pesannya.
Buku Diterbitkan Gratis
Dalam kesempatan itu diberikan pula penjelasan teknis oleh tim Pengabdian Masyarakat UMM. Menurut Widiya Yutanti, pengabdian berupa “Pendampingan Penulisan Buku bagi Guru Sekolah Muhammadiyah di Malang Raya” ini merupakan langkah kongkrit agar guru-guru menyadari pentingnya dunia literasi.
Dalam program ini para guru dilatih dengan gratis, naskahnya diterbitkan, mendapat sertifikat, dan mendapat buku gratis.
“Sudah banyak kegiatan pengabdian yang cenderung memberikan bantuan dana. Tetapi memberikan pelatihan ketrampilan yang berguna bagi masyarakat dengan menulis jarang dilakukan,” ujarnya.
Untuk itu, sambungnya, kami terpanggil melakukannya. Menurut dia, karya berupa buku tidak saja membanggakan para guru tetapi juga sekolah Muhammadiyah tempat para guru mengajar.
“Ini akan menjadi branding penting pula bagi sekolah,“ ujar Koordinator Pengabdian Masyarakat UMM dan Sekretaris ProdI Ilmu Komunikasi UMM ini. (*)
Penulis Nurudin. Editor Mohammad Nurfatoni.