PWMU.CO – Keluarga adalah bagian dari inti dakwah Aisyiyah. Dari keluarga akan bersemai kader-kader unggul. Oleh karena itu Aisyiyah harus tetap konsisten berdakwah menyasar keluarga. Namun, upaya itu tidak boleh melalaikan keluarga Aisyiyah sendiri.
Pesan itu disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Drs Shodikin saat membuka beragam kegiatan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan yang digelar di Sugio, Ahad (23/10).
(Baca: Bu Rono, Pejuang Aisyiyah Berusia 100 Tahun Itu Wafat)
“Kibarkan dakwah dan kuatkan keluargamu. Kalau aktivis Aisyiyah melupakan keluarga, berarti dia belum menjadi aktivis sesungguhnya, sebab ukuran keberhasilan aktivis adalah bila keluarganya mendukung,” kata Shodikin.
Menurut pria asal Kedungpring itu, kehadiran Aisyiyah sangat penting bagi tujuan dakwah Persyarikatan. Karena itu dia meminta Aisyiyah untuk terus memantapkan langkahnya. “Aisyiyah bukan sekedar menjadi pelengkap, tapi sebagai penguat dakwah Muhammadiyah,” kata dia.
Shodikin juga berpesan agar Aisyiyah bisa menjadi komunitas wanita shalihah dan teladan bagi ormas wanita lain. “Ibu-ibu harus bersyukur, karena Rasulullah saw menyampaikan bahwa sebaik-baik perhiasan adalah wanita (istri) shalihah.”
Di tempat yang sama, Ketua PDA Lamongan Summu Zanarofah mengingatkan agar ibu-ibu Aisyiyah pandai merawat stamina fisik. “Jangan sampai melupakan hak badan untuk istirahat.” Pesan itu disampaikan mengingat banyaknya aktivitas yang harus dilakoni Aisyiyah.
“Hari ini kita ikut memperingati Blue-Pink Day (Hari Kanker Payudara dan Serviks se-Dunia),” kata Summu. Acara berlangsung di Gedung TK Pembina Sugio, Sugio, Lamongan.
Kegiatan lainnya adalah penandatanganan MoU dengan Lazismu dan Bank Syariah Madinah tentang GISI (Gerakan Infak Sayang Ibu) dan penyerahan sertifikat dari Dinkes kepada ibu menyusui 1-6 tahun oleh kepala Puskesmas se-Kabupaten Lamongan. (M Su’ud/Erfa R)