PWMU.CO– Pilkada 2020 serentak usai digelar Rabu (9/12/2020). Hasil penghitungan cepat (quick count) yang dilakukan lembaga survei memberikan kejutan kemenangan di beberapa daerah Jawa Timur. Dari 19 daerah yang menggelar Pilkada di Jawa Timur, sembilan daerah (47 persen) dimenangkan calon kepala daerah dari PDIP atau gabungan partai yang berkoalisi dengannya.
Sembilan daerah yang dimenangkan calon PDIP di Pilkada 2020 adalah Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kabupaten Kediri, Ponorogo, Trenggalek, Ngawi, Sumenep, Situbondo, dan Banyuwangi. Kemenangan Partai Banteng Moncong Putih ini menunjukkan tren sekulerisme yang diusungnya kian disukai pemilih dan faktor Megawati anak Bung Karno masih kuat.
Dari sembilan daerah ini yang mengejutkan adalah hasil Pilkada di Sumenep. Kabupaten ini adalah basis PKB. Tapi pasangan Achmad Fauzi-Dewi Kholifah yang diusung PDIP, Gerindra, PAN, PKS, dan PBB bisa menang 52,5 persen.
Pasangan ini mengalahkan calon Fattah Jasin-KH Ali Fikri dari PKB, PPP, Demokrat, Hanura, Golkar yang dapat suara 47,5 persen. Kiai yang dipasang PKB tak mampu menarik suara lebih besar. Kalah dari pamor Achmad Fauzi yang sebelumnya menjabat wakil bupati.
Kabupaten ini sejak pemilihan langsung didominasi PKB di eksekutif maupun legislatif. Baru Pilkada 2020 dominasi di eksekutif memudar. Kini PKB hanya menguasai DPRD. Satu daerah Tapal Kuda Jatim di Madura lepas ke PDIP.
Sementara kemenangan calon PDIP di Situbondo karena ikut bergabung dengan PPP yang sangat dominan di wilayah ini. Partai berlambang Kakbah ini dominan karena faktor Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo dan keluarganya sebagai pendukung PPP.
Dominasi Blitar Tumbang
Tapi dominasi PDIP di Kabupaten Blitar dan Kota Blitar kali ini juga tumbang. Makam Bung Karno yang sering dijadikan simbol dan pendukung spiritual tahun ini tak berpengaruh. Rakyat sudah beralih.
Pilkada Kabupaten Blitar dimenangkan Rini Syarifah-Rahmat Santosa calon dari PKB-PAN dengan suara mutlak 61,6 persen. Petahana Rijanto-Marhaenis dari PDIP, Demokrat, Nasdem kalah karena hanya meraih suara 38,4 persen.
Begitu juga di Kota Blitar, incumbent Santosa-Tjutjuk Sunario yang diusung PDIP, Gerindra, PPP, Demokrat, Hanura tumbang dengan perolehan suara 40,3 persen. Pasangan ini kalah dari penantangnya Henry Pradipta Anwar-M Yasin dengan perolehan suara 59,7 persen. Calon wali kota ini didukung PKB dan PKS.
Henry Pradipta Anwar ini anak dari bekas Wali Kota Samanhudi Anwar dari PDIP yang dipenjara karena terima suap proyek pembangunan sekolah pada tahun 2018. Samanhudi diberhentikan lalu Wakil Walikota Santosa menggantikan.
Namun hasil quick count DPC PDIP Kota Blitar punya hitungan berbeda. Pasangan Santosa-Tjutjuk lebih unggul dengan perolehan suara 57,39 persen. Rivalnya Henry-Yasin mendapat 42,61 persen. Tinggal menunggu rekapitulasi KPU setempat menentukan siapa yang menang.
PDIP juga tumbang di Kabupaten Mojokerto. Incumbent Pungkasiadi-Titik Masudah dicalonkan PDIP dan PKB hanya memperoleh 23,4 persen suara. Kalah telak dengan pasangan Ikfina Fahmawati-Mohammad Barra dari gabungan Nasdem, Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, Hanura yang meraih 62,7 persen.
Kuasai Mataraman
Daerah Mataraman yaitu wilayah barat Jatim yang dikenal sebagai daerah abangan masih dikuasai PDIP. Seperti di Kabupaten Kediri cabup tunggal Hanindito Himawan anak Menteri Sekkab Pramono Anung menang mutlak 75,42 persen dari kotak kosong yang diisi 24,58 persen suara.
Ngawi juga sama. Incumbent yang jadi cabup tunggal Oni Anwar-Dwi Riyanto Jatmiko menang besar 95,9 persen suara melawan kotak kosong berisi hanya 4,1 persen suara. Wilayah lain seperti Trenggalek, Ponorogo menunjukkan PDIP masih dominan.
Trenggalek dikuasai HM Nur Arifin-Syah M. Natanegara dari PDIP, Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura, PAN, PPP. Pasangan ini mendapat suara 65,6 persen. Ponorogo dimenangkan Sugiri Sancoko-Lisdiyarita diusung PDIP, PAN, Hanura meraih 63,6 persen suara.
Begitu juga wilayah Banyuwangi, cabup Ipuk Fiestiandani, istri Bupati Azwar Anas, menang 51,4 persen. Dia berpasangan dengan cawabup Sugirah. Pasangan ini mengalahkan pasangan Yusuf Widiatmoko-Gus Riza dari PKB dan Demokrat yang meraih suara 48,6 persen.
Kota Surabaya juga masih dikuasai PDIP dari pasangan Eri Cahyadi-Armuji 56,6 persen mengalahkan Mahfud Arifin-Mujiaman dari koalisi PKB dan partai lainnya. Kota Surabaya yang di zaman Orba dikuasai Golkar dan PPP, sejak reformasi lambat laun disikat habis oleh Partai Banteng ini. Pengaruh Megawati yang anak Bung Karno makin menguat.
Hanya Pacitan daerah Mataraman yang belum bisa ditembus PDIP. Di sini Partai Demokrat masih perkasa. Cabup Indrata Nur Bayu Aji-Gagarin menang telak 68,6 persen. Mengalahkan Yudo Sumbogo-Isyah Anshori dari PDIP-PKB yang meraup suara 31,4 persen.
Karisma Susilo Bambang Yudhoyono pendiri Partai Demokrat masih sangat besar di Pacitan. Apalagi Indrata Nur Bayu Aji adalah keponakan SBY, presiden RI dua periode.
Daerah Lain Stabil
Daerah lainnya relatif stabil. Misal, Sidoarjo masih dominan PKB. Calon partai ini, Muhdor Ali-Subandi menang dengan suara 41 persen mengalahkan dua pesaing lainnya. Pasangan Bambang Haryo Soekartono – Taufiqul Bar diusung Golkar, PKS, Demokrat, PPP meraih 35,2 persen. Pasangan Kelana – Dwi Astutik dari PDIP, PAN hanya 23,1 persen.
Gresik hasil perhitungan Pilkada selisih tipis hanya 1 persen. Akibatnya kedua calon klaim menang. Karena itu menunggu keputusan KPU siapa yang menang. Quick count Mohammad Qosim-Asluchul Alif dari PKB-Golkar-Gerindra memperoleh 50,6 persen. Pasangan lainnya Fandi Achmad Yani – Aminatun Habibah raih 49,4 persen. M. Qosim sebelumnya menjabat wakil bupati bersama Bupati Sambari Halim Radianto dari Golkar.
Sementara pasangan Fandi Ahmad Yani-Aminatul Habibah dari hasil penghitungan real count formulir C1 dari timnya mengklaim unggul mendapat suara 51,16 persen. Sedangkan Qosim-Asluchul 48,84 persen. Yani-Aminah didukung PDIP, NasDem, Demokrat, PPP, dan PAN.
Lamongan dimenangkan oleh Sekretaris Kabupaten Yuhronur Effendy yang berpasangan dengan KH Abdul Rauf mendapat suara 43 persen. Pasangan ini dicalonkan Gerindra, Golkar, Nasdem, PPP, PAN, Hanura, Demokrat, Perindo.
Tuban dimenangkan mutlak oleh Lindra-Riyadi dari Golkar, Gerindra, PKS yang meraup suara 61,8 persen. Kota Pasuruan bakal dipimpin Wali Kota Syaifullah Yusuf dan Wawali Adi Wibowo. Bekas Wakil Gubernur Jatim itu menang telak 69,1 persen. Lawannya Raharto Teno Prasetyo – M. Hasyim dari PDIP, Nasdem, Hanura, Gerindra yang mendapat 30,9 suara.
Di Jember, calon petahana dr Faida yang kali ini maju jalur perseorangan dapat suara 32,5 persen. Dikalahkan oleh Hendy Siswanto-Gus Firjaun yang diusung Nasdem, Gerindra, PPP, Demokrat, Berkarya yang memperoleh 44,5 persen.
Bupati Malang M Sanusi tetap bertahan karena memperoleh 45,9 persen suara. Dia yang berpasangan dengan Didik Gatot Subroto diusung koalisi PDIP, Golkar, Nasdem, Gerindra, Demokrat, PPP. Sanusi menjadi Bupati Malang sejak 2018 ketika Bupati Rendra Kresna berhenti karena tersangkut korupsi.
Suara Sanusi-Didik lebih unggul dibandingkan pasangan Lathifah Shohib-Didik Muljono dari PKB-Hanura yang mendapat 42,1 persen dan Heri Cahyono-Gunadi Handoko hanya 12,1 persen suara. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto