PWMU.CO – Dahnil Anzar: simbol berkemajuan dihidupkan oleh Berlian School. Dr Dahnil Anzar Simanjuntak SE ME menyampaikan itu dalam launching miniatur Pesawat BS-20 (Berlian School 2020), Sabtu (12/12/20).
Dia mengungkapakan kegiatan launching minatur pesawat yang terbuat dari almunium dengan tinggi dua meter dan panjang lima meter yang menjadi ikon sekolah ini menarik karena bisa menjadi simbol-simbol berkemajuan yang memang harus dihidupkan oleh siswa Muhammadiyah, terutama di Gresik.
“Semoga ini menjadi pintu masuk bagi bangsa Indonesia untuk kembali memberikan kebanggaan kepada dunia,” jelasnya.
Juru Bicara (Jubir) Menteri Pertahanan Republik Indonesia itu juga menyampaikan mulai di SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) ini ada kebanggaan yang menjadi harapan dan bisa menjadi langkah dengan percaya diri serta menumbuhkan semangat berkemajuan.
Pesan Merangkai Mimpi
Dahnil menjelaskan dimulai dari launching ini ada pesan yang akan disampaikan oleh sivitas akademika Berlian School untuk terus merangkai mimpi.
“Sebagai Jubir Menteri Pertahanan tentunya saya berharap melalui adik-adik ini untuk merangkai mimpi-mimpi kita menjadi para ahli-ahli produsen di masa mendatang. Salah satunya produsen pesawat tempur,” ungkapnya.
Terus terang, lanjutnya, sampai detik ini kita masih tergantung dengan luar negeri dalam hal produksi pesawat. Jadi, sambungnya, tidak salah jika SD Muhammadiyah dalam jangka waktu 10 sampai 20 tahun ke depan bisa kita wujudkan mimpi untuk menjadi produsen-produsen teknologi.
Tiga Hal untuk Raih Mimpi
Dahnil memaparkan ada tiga hal untuk bisa meraih mimpi untuk kemajuan Indonesia dan kebanggaan Muhammadiyah tentunya. Siswa Berlian School harus menjadi pelopor ke depan dalam menggerakkan prestasi sehingga bisa mengukir di ajang bergensi. Bukan hanya pada tingkat nasional, level internasional pun harus bisa diraihnya.
“Hal yang harus digarisbawahi adalah pertama bagaimana kita terus menumbuhkan harapan dan kebanggaan, kedua sivitas akademika harus terus merangkai mimpi-mimpi besarnya, dan ketiga bagaimana caranya dari rahim Muhammadiyah bisa muncul teknorat-teknorat baru yang bisa berkontribusi bagi pengetahuan,” jelasnya.
Ketiga hal tersebut, lanjutnya, harus bisa dilakukan sehingga bisa mewujudkan mimpi yang menjadi keinginannya. “Ribuan langkah di mulai dari satu langkah,” pesannya pada siswa yang disampaikan secara daring melalui Zoom dan live steaming. (*)
Penulis Firdausi Nuzula. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.