PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Lumajang Siti Saharia Mahindar menerima penghargaan Upakarti 2020 kategori Jasa Pengabdian Bidang Industri Makanan.
Penghargaan diberikan secara langsung dari Jakarta oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, Kamis (10/12/2020)
Penghargaan Upakarti meruapakan bentuk apresiasi pemerintah kepada insan yang telah berdedikasi dalam pengembangan sektor industri kecil dan menengah (IKM) serta insan kreatif yang menciptakan desain produk industri inovatif.
Buka Usaha Sejak 2002
Kepedulian Siti Saharia Mahindar terhadap dunia Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dimulai sejak tahun 2002. Saharia membuka sendiri usaha di bidang makanan dan pemanfaatan limbah.
Sebagai bentuk kepedulian, dia bersama dengan PDA Lumajang mencanangkan Gerakan Tengok Warga Kurang Mampu (Gertak). Gerakan ini pada awalnya difokuskan kepada masyarakat yang tinggal di Lereng Gunung Semeru.
“Saya melihat banyak potensi yang dimiliki masyarakat di Lereng Gunung Semeru. Banyaknya potensi buah pisang ini ternyata belum dimanfaatkan menjadi makanan olahan yang mempunyai nilai lebih bagi perekonomian masyarakat,” kata Mahindar.
Sehingga langkah pertama yang dia lakukan adalah memberikan pelatihan pengolahan pisang, termasuk juga menyediakan alat dan bahannya.
Buah pisang seperti pisang Mas Kirana dikelompokkan sesuai dengan kualitasnya. Yang berkualitas baik dikirim ke PT Sewu Segar. Sedangkan pisang dengan kualitas kurang bagus diolah menjadi selai, sale dan lain-lain.
“Medan menuju Lereng Gunung Semeru yang penuh tantangan menjadi pemicu semangat tersendiri buat kami,” kata wanita murah senyum ini.
Olah Barang Bekas Menjadi Bermanfaat
Tidak hanya pisang, masyarakat Lereng Gunung Semeru juga mampu mengelola susu kambing Ottawa dan bubuk kopi. Menurutnya, semenjak pandemi Covid-19, produksi camilan dan bubuk kopi semakin meningkat.
“Masyarakat jarang keluar rumah, tapi masih sangat membutuhkan camilan dan kopi,” tuturnya.
Untuk masyarakat dalam kota, PDA Lumajang juga mempunyai berbagai usaha pelatihan dengan melakukan inovasi dari barang-barang bekas yang tidak terpakai.
“Barang bekas ini kami olah menjadi barang yang bisa dimanfaatkan lagi. Seperti bekas panci yang menjadi mixer roti. Selain itu juga pemanfaatan limbah industri roti menjadi tas belanja,” terangnya.
Selain membuat inovasi terhadap setiap produk, Mahindar juga memberikan pelatihan tentang peningkatan kualitas produk, membuat kemasan yang menarik dan membantu pemasaran.
Mahindar merupakan sosok perempuan yang tak kenal kata lelah. Saat mengikuti kegiatan Aisyiyah, dia selalu membawa produk dari warga binaan UMKMnya untuk dijual di acara-acara Aisyiyah. Baik itu di Lumajang sendiri atau acara di luar kota Lumajang.
Banyak Penghargaan
Tidak hanya penghargaan Upakarti 2020, wanita ramah pemilik UD Sabrina ini juga seringkali mendapatkan penghargaan atas usahanya yang sangat peduli terhadap perkembangan UMKM di Lumajang.
Penghargaan itu antara lain, Juara I Lomba Unit Pelayanan dan Pemasaran Hasil Pertanian (UP3HP) se-Jatim, Bintang Keamanan Pangan BPOM (8 kali) Food Savety Stars Awards dan Juara 1 BUMN Award Kategori UKM Terbaik di Singapura.
Selain itu, Wakil Ketua PDA Lumajang ini juga terpilih sebagai 9 Kartini Petani Indonesia.
Selamat! (*)
Penulis Humaiyah Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post