ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Jumat, Maret 24, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Gajah Mada, Kapolda, dan Akhir Karier yang Mengenaskan

Senin 14 Desember 2020 | 08:37
4 min read
8.3k
SHARES
25.8k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Gajah Mada
Wajah yang disebut Gajah Mada ini berupa celengan di Museum Majapahit.

Gajah Mada, Kapolda, dan Akhir Karier yang Mengenaskan oleh Sugeng Purwanto, Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi PWM Jawa Timur.

PWMU.CO– Nama Gajah Mada tiba-tiba mencuat. Penyebabnya Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mempersonofikasikan dirinya sebagai Mahapatih Majapahit itu. Tugasnya memberantas preman.

”Preman ini merasa dirinya di atas itu, di atas hukum, bagaimana perasaan Anda kira-kira? Pastikan mau teriak tapi takut, nanti dianiaya, dikeroyok, keluarga kita diganggu, diancam. Tiba-tiba ada sosok satu orang namanya Gajah Mada datang kemudian berantem sama ini preman, preman ini terbunuh, kira-kira masyarakat ini senang enggak?” kata Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/12/2020). 

”Pasti seneng, terbebas dari narkoba, terbebas dari premanisme, terbebas dari caci maki hate speech yang dilakukan oleh preman kampung ini,” ujarnya.

Ya boleh saja dia mengidentitaskan diri sebagai sosok top dalam sejarah itu. Apalagi Bayangkara, nama pasukan pengawal raja Majapahit diambil oleh Kepolisian RI menjadi julukannya. Klop. Namun sebenarnya bagaimana sosok Mahapatih yang begitu populer dalam sejarah nasional ini?

Celengan Anak-anak

Jika kita ke Museum Majapahit di Trowulan, Mojokerto, ada beberapa artefak yang dipamerkan berupa celengan. Celengan itu bentuknya seperti gambar orang yang kita kenal sebagai wajah Gajah Mada dalam buku sejarah.

Mohammad Yamin adalah orang yang menyebut wajah yang mirip di celengan itu sebagai Gajah Mada. Tapi Yamin mendasarkan juga pada temuan potongan terakota kepala orang yang serupa itu di Puri Gajah Mada. Kalau diamat-amati wajah Gajah Mada yang divisualkan dalam buku sejarah itu malah mirip dengan lekuk karakter wajah Yamin sendiri.

Jangan-jangan dia begitu terobsesi dengan tokoh ini sehingga membayangkan dirinya tampil sebagai tokoh yang tersohor ini. Benar-benar menjadi idola tokoh sejarah. Mungkin juga Fadil Imran punya kemiripan dengan Yamin. Mengidentifikasikan diri sebagai perwira perkasa ini ketika menjadi jenderal di pasukan Bayangkara DKI Jakarta.

Simbol Pemersatu

Yamin juga yang menyusun sosok Patih Majapahit itu sebagai pemersatu bangsa saking kagumnya dia dengan Sumpah Palapa untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan seperti ditulis dalam kitab Pararaton.    

Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa.

Artinya, jika telah kalah negeri asing (nusantara), aku akan hentikan puasa, setelah kalah Gurun, Seran, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah aku akan hentikan puasa.

Jika kita pahami makna kata yang dipilih dalam menyusun kalimat itu maka kita bisa tahu semangat Sumpah Palapa adalah mengalahkan kerajaan-kerajaan tetangganya. Bukan mempersatukan. Untuk mengalahkan, jalan yang ditempuh tentu saja perang.

Memang seperti itulah yang terjadi. Majapahit membangun kapal-kapal perang untuk memperkuat armada Angkatan Laut. Tujuannya merancang ekspedisi perang menggempur negara tetangganya. Penaklukan ini oleh Yamin ditafsirkan sebagai mempersatukan nusantara.

Gajah Mada oleh kalangan nasionalis dijadikan simbol pemersatu negara dan bangsa. Tak peduli dengan cara kekerasan, paksaan, dan mungkin saja preman. Tapi kalau itu dilakukan oleh negara menjadi legal. Sah. Apalagi zaman itu belum ada kampanye HAM.

Ketika sampai di Kerajaan Melayu di Tumasik (Singapura), pasukan Gajah Mada berhadapan dengan pasukan laut Melayu pimpinan Laksamana Hang Tuah. Kalau kita membaca buku sejarah Melayu, menurut versi ini, Hang Tuah berhasil memorak-porandakan pasukan dan kapal-kapal Majapahit dengan kesaktian keris Taming Sari.

Karena keperkasaan Hang Tuah maka Angkatan Laut RI mengambil namanya menjadi nama kapal perang. Hang Tuah pun menjadi pahlawan yang berhasil mengalahkan penaklukan pahlawan Gajah Mada. Kalau baca kisah ini tentu saja membingungkan. Karena ada pahlawan bertarung sesama pahlawan.

Jika kita menempatkan Gajah Mada sebagai tokoh pahlawan pemersatu negara dan bangsa, semestinya Hang Tuah diposisikan sebagai lawan. Musuh. Namun alur cerita pedalangan menjadi rusak karena Hang Tuah menjadi ikon kapal perang Angkatan Laut RI. Justru nama kapal perang untuk Gajah Mada belum ada. Yang ada malah Nala, asistennya.

Akhir Karier

Semangat penaklukan Mahapatih sang Perdana Menteri masih berkobar ketika Kerajaan Pajajaran datang membina hubungan bilateral dengan Majapahit. Hubungan itu diperkuat dengan ikatan perkawinan Raja Hayam Wuruk dengan Putri Dyah Pitaloka.

Perdana Menteri yang ambisius ini menjadikan peristiwa ini sebagai kesempatan menundukkan wilayah Pasundan. Perkawinan ini merupakan tanda Raja Pajajaran di bawah kendali Majapahit. Tentu saja Raja Pajajaran tersinggung dan membatalkan perjanjian. Diplomasi bilateral pun berantakan.

Bagi Majapahit, pembatalan ini sebagai penghinaan. Maka pasukan Bayangkara mengepung penginapan Raja Pajajaran di Lapangan Bubat di kawasan kraton. Terjadilah perang. Raja Pajajaran dan Putri Dyah Pitaloka tewas bersama pasukan pengawalnya.

Perang Bubat jadi skandal besar di Majapahit. Pembantaian tamu kerajaan. Raja Hayam Wuruk murka. Gajah Mada dicopot dari jabatannya. Lalu pasukan mengepung rumahnya untuk menangkap panglima ini.

Dalam Babad Gajah Mada, menceritakan kisah penangkapan ini dengan masih menjaga kehormatan sang Mahapatih. Akhir kariernya diceritakan dengan indah dan hormat. Dia disebutkan moksa. Menghilang menuju surga saat dikepung itu. Tidak ada cerita Gajah Mada dikeroyok, dipukuli, diborgol, digelandang ke ibukota. Apalagi jantungnya ditembus tombak. (*)

Editor Sugeng Purwanto       

Tags: Kapolda Metro JayaMajapahitSugeng Purwanto
SendShare3306Tweet2066Share

Related Posts

Dosen FISIP Unair dan Mahasiswanya Itu Kini Pimpin MPID PWM Jatim

Rabu 1 Maret 2023 | 10:11
580

Aribowo (kanan) dan Sugeng Purwanto. Dosen FISIP Unair dan Mahasiswanya Itu Kini Pimpin MPID PWM Jatim (Waviq...

Mengenang Ahmad Fuad Effendy, Ahli Bahasa Arab yang Dipuji Menteri Saudi

Selasa 24 Januari 2023 | 08:06
630

Ahmad Fuad Effendy (foto caknun.com) PWMU.CO- Mengenang Ahmad Fuad Effendy (76) sosok yang kalem tapi...

Rekor Calon Pimpinan Terbanyak di Musywil, Ini Datanya

Jumat 23 Desember 2022 | 08:13
674

Gedung Expotorium Umpo tempat beralngsung Musywil ke 16 Muhammadiyah Jatim. PWMU.CO- Rekor calon pimpinan terbanyak...

Lamongan Pegang Rekor Pemilih Terbanyak di Musywil, Ini Urutan Lengkapnya

Rabu 21 Desember 2022 | 13:58
1.5k

Iklan Musywil ke-16 Muhammadiyah Jatim di Ponorogo. (tmc) PWMU.CO- Lamongan memiliki suara terbanyak dalam Musywil...

Piala Dunia Qatar dan Heboh LGBT

Sabtu 26 November 2022 | 19:35
1.7k

Logo FIFA World Cup Qatar 2022 (qatar2022.qa) Piala Dunia Qatar dan Heboh LGBT oleh Sugeng...

Anwar Ibrahim Akhirnya Jadi Perdana Menteri di Usia 75 Tahun

Kamis 24 November 2022 | 21:33
885

Anwar Ibrahim berdoa usai pelantikan jadi perdana menteri di Istana Negara. Anwar Ibrahim Akhirnya Jadi...

Hal Tak Lazim di Muktamar Muhammadiyah

Rabu 23 November 2022 | 16:00
2.6k

13 Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027. Hal Tak Lazim di Muktamar Muhammadiyah oleh Sugeng Purwanto,...

Perlukah Pimpinan Muhammadiyah Dipanggil Kiai Haji?

Sabtu 12 November 2022 | 14:00
781

KH Ahmad Dahlan dengan santri di Langgar Kidul. Perlukah Pimpinan Muhammadiyah Dipanggil Kiai Haji? oleh...

Apalah Arti Sebuah Ijazah

Sabtu 22 Oktober 2022 | 09:24
512

Salinan ijazah SMPP 40 Surakarta milik Jokowi. Apalah Arti Sebuah Ijazah oleh Sugeng Purwanto, Ketua...

PWMU.CO Ingin Mewadahi Pergulatan Pemikiran Kader-Kader Muhammadiyah

Sabtu 10 September 2022 | 11:35
10.6k

Ketua LIK PWM Jatim Sugeng Purwanto di depån Peserta Pelatihan Menulis Opini Produktif dan Inspiratif...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    10562 shares
    Share 4225 Tweet 2641
  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    17418 shares
    Share 6967 Tweet 4355
  • Din Syamsuddin Kritik Presiden Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama

    1718 shares
    Share 687 Tweet 430
  • Di Balik Nama Ramadhan

    735 shares
    Share 294 Tweet 184
  • LPHU, Lembaga Baru PWM Jatim di Bidang Haji dan Umrah

    718 shares
    Share 287 Tweet 180
  • Pejabat Dilarang Jokowi Bukber, Begini Tanggapan Sekum PP Muhammadiyah

    542 shares
    Share 217 Tweet 136
  • Tangan Kanan PP Muhammadiyah

    544 shares
    Share 218 Tweet 136
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    713 shares
    Share 285 Tweet 178
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    4989 shares
    Share 1995 Tweet 1247
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    6635 shares
    Share 2831 Tweet 1585

Berita Terkini

  • Inilah profil
    Inilah Profil 13 Anggota PDM TulungagungKamis 23 Maret 2023 | 21:25
  • Tarwih Perdana
    Tarawih Perdana Anak-Anak Minta Tanda TanganKamis 23 Maret 2023 | 18:56
  • Pejabat Dilarang Jokowi Bukber, Begini Tanggapan Sekum PP MuhammadiyahKamis 23 Maret 2023 | 17:42
  • Islamic Voice Meriahkan Tarhib Ramadhan SpemdalasKamis 23 Maret 2023 | 15:36
  • Sambut Ramadhan, SD Muwri Hadirkan SparklingKamis 23 Maret 2023 | 15:35
  • Aku Doakan, Puisi Kiai Dawam untuk Anies BaswedanKamis 23 Maret 2023 | 15:32
  • Smamita Sidoarjo Lantik Pengurus Musan Periode 2023-2024Kamis 23 Maret 2023 | 15:29
  • LPHU, Lembaga Baru PWM Jatim di Bidang Haji dan UmrahKamis 23 Maret 2023 | 15:02
  • Di Balik Nama RamadhanKamis 23 Maret 2023 | 14:33
  • Doorprize umrah
    Doorprize Umrah Musyda Jatuh kepada Dua Orang IniKamis 23 Maret 2023 | 14:18

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!