As’ad Yasin, Sosok Penerjemah Kitab Fi Zhilalil Quran Sayid Quthub oleh Fathurrahim Syuhadi, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan.
PWMU.CO– Anda pernah membaca tafsir terjemah Kitab Fi Zhilalil Quran karya Sayyid Quthub? Kitab terbitan Gema Insani Press tahun 2001 itu hasil kerja keras As’ad Yasin, ulama Muhammadiyah dari Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Lamongan.
Begitu juga buku-buku kontemporer berbahasa Arab tulisan ulama terkenal seperti Yusuf Qaradhawi Hadyul Islam Fatawi Mua’ashirah, dia terjemahkan menjadi buku berjudul Fatwa-fatwa Kontemporer Dr Yusuf Qaradhawi juga diterbitkan Gema Insani Press tahun 1995.
Buku lainnya seperti Tahriirul Mar-ah fi ‘Ashrir Risalah, edisi Bahasa Indonesia berjudul Kebebasan Wanita karya Abdul Halim Abu Syuqqah diterbitkan Gema Insani Press tahun 1997.
Berkat ketekunan As’ad Yasin, pemikiran ulama Timur Tengah kontemporer itu bisa dipahami aktivis pergerakan Islam di Indonesia. Bahkan buku-buku edisi terjemah itu menjadi populer dan favorit di kalangan aktivis.
Menerjemahkan buku berbahasa Arab menjadi buku berbahasa Indonesia bukanlah perkara mudah. As’ad Yasin punya keterampilan itu sebab menguasai Bahasa Arab, paham politik, alam pikiran keislaman, dan paham al-Quran. Teks terjemahan dia tidak kehilangan ruh tulisan aslinya sehingga efek bagi pembaca hasilnya sama seperti membaca kitab aslinya.
Sosok As’ad Yasin adalah penerjemah buku-buku berbahasa Arab yang terbit era tahun 1980-2000. Namun dia mati muda. Saat usia 47 tahun. Tapi karyanya sudah 34 buku. Dia opname beberapa hari di Rumah Sakit Dr Sutomo Surabaya. Kemudian wafat Senin, 27 Januari 2003 pukul 09.00. Dia dimakamkan di kampung halamannya Sedayulawas.
Dia juga menjadi penulis tetap majalah Al Muslimun yang diterbitkan oleh Pesantren Persis Bangil. Sebagian tulisannya digunakan dalam mengisi acara-acara pengajian atau training.
Said Al Falahi, anak pertamanya, menceritakan, ayahnya menerjemahkan kitab-kitab itu malam hari sebelum tidur. Antara pukul 22.00-23.00.
Kemudian setelah bangun shalat Tahajud hingga jelang Subuh dikerjakan lagi. Usai shalat dan mengisi pengajian dilanjutkan sampai pukul 06.30. Lalu berangkat mengajar. Sore habis Ashar menggarap terjemahan lagi.
Santri Pondok Paciran
Ia merupakan santri KH Abdurrahman Syamsuri, pengasuh Ponpes Karangasem Paciran yang juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan periode 1978-1990. As’ad Yasin masih sepupuh KH Mahbub Ihsan, pengasuh Ponpes Al Ma’hadul Islami dan Ketua PDM Tuban.
Kelahiran 24 Juni 1956. As’ad anak dari Yasin dan Masnah. Orangtuanya adalah petani sederhana dan jamaah Muhammadiyah. Riwayat pendidikannya di MIM Sedayulawas lulus 1975. MTsM Pesantren Karangasem Paciran lulus tahun 1980. Lalu MAM Pesantren Karangasem lulus 1983.
Sarjana Muda dari Fakultas Syariah UMM kampus Paciran lulus pada tahun 1985. Sedangkan S1 Jurusan Peradilan Agama (Qodlo) dari Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Muhammadiyah (STISM) PP Karangasem Paciran tahun 1991.
Sa’id Al Falahi mengatakan,”Abah dalam keseharian selalu membawa buku. Di manapun berada. Apalagi bepergian. Selalu baca buku setiap hari. Biasanya bangun tidur sebelum Subuh sudah membaca mempersiapkan materi untuk mengisi pengajian Subuh.”
Menurut dia, ayahnya tidak banyak kata. Mengajarkan kepada anak-anaknya lewat uswah hasanah. Anak-anaknya tinggal mengikuti apa yang dilakukan.
”Misalkan kalau ada jadwal mengaji untuk murid-muridnya, tiba-tiba sudah berangkat. Saya yang tahu Abah sudah berangkat ngaji, saya langsung berangkat juga. Demikian juga jika adzan dikumandangkan, langsung ke masjid. Jadi kita ya ikut ke masjid,” ceritanya.
Sa’id mengatakan, belajar agama melalui majelis taklim yang diadakan oleh ayahnya. ”Sewaktu saya kecil diajak ke sekolah atau ke tempat pengajiannya untuk mendengar ilmu dan juga dikenalkan lingkungan,” katanya.
Buku-buku karya ayahnya, menurut dia, tiap anaknya sudah dijatah buku setiap ada buku baru yang dicetak. Ayahnya juga memberikan ke saudara atau sahabat-sahabatnya. ”Di meja tamu juga disiapkan buku untuk dibaca,” kenangnya.
Dia dan adik-adiknya dikenalkan dengan IRM/IPM Ranting sekolah. Dari sana anak-anaknya aktif berorganisasi. ”Saat saya terpilih sebagai ketua IRM, kebetulan Abah yang menjadi Kepala Madrasah. Pernah berpesan agar dana IRM yang masih banyak gunakan sebaik-baiknya,” ujar Sa’id yang juga aktivis IMM semasa masih kuliah di Malang.
Di Mata Sahabat
Menurut Nasihin, sahabat mengajarnya, As’ad Yasin sangat disiplin dengan tugas. Menghindari ketenaran. Dia orang yang ikhlas dan tawadhu’,” ujarnya. Dia juga guru yang memahami kemampuan murid menerima pelajaran.
”Sebagai muballigh Pak As’ad Yasin adalah orang yang sangat memandang perlunya menambah ilmu untuk bekal tablighnya. Beliau marah kalau ada orang menjadikan Islam sebagai bahan lelucon apalagi menghina,” jelas Nasihin, Ketua IPM Lamongan periode 1986-1988.
Menurut dia, As’ad Yasin juga marah kalau ada orang pinjam buku atau kitabnya tetapi tidak dikembalikan. Lebih baik minta, ia akan memberikan. Baginya buku adalah senjata.
Ahmad Amin, Ketua STAIM Paciran menjelaskan, As’ad Yasin adalah lulusan S1 pertama jurusan Peradilan Agama (Qodlo’) dari Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah Muhammadiyah (STISM) PP Karangasem Paciran. Dia lulusan terbaik seangkatannya. Lalu menjadi dosen di almamaternya yang sekarang menjadi STAIM (Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah) sampai wafat.
”Selama menjadi dosen sangat rajin. Jarang absen. Mahasiswanya sangat terkesan dengan mengajar dan kepribadiannya. Dia memang penerjemah ulung. Buku-bukunya memenuhi perpustakaan tempat dia memberi kuliah.
Aktivis Sejak Muda
Semasa kuliah As’ad Yasin aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris IMM Lamongan (1984-1987). Juga menjadi Wakil Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sedayulawas (1990-1995). Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Brondong (1995-2005). Ketua Takmir Masjid At Taqwa Sedayulawas.
Pengalaman mengajar di Pondok Pesantren Karangasem Paciran (1984-1987). Guru di Perguruan Muhammadiyah Sedayulawas dan Kepala MTs Muhammadiyah 3 Sedayulawas. Dosen di Fakultas Syariah UMM kampus Paciran.
Karena keluasan ilmunya ia ditunjuk sebagai anggota Majelis Tarjih dan Pemikiran Islam Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan selama tiga periode. Periode KH Abdul Fatah (1990-2000) dan periode KH Afnan Anshori (2000-2005).
Aktif memberikan pengajian dan training kaderisasi Ortom seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah.
Dia menikah dengan Masri’ah, murid dan binaannya pada tanggal 18 Mei 1984 pukul 09.00 di Sedayulawas. Dikarunia tiga anak yang semuanya menjadi kader dan aktivis Muhammadiyah.
Anak pertama Sa’id Al Falahi, alumnus UIN Malang. Aktifis IPM dan IMM. Sekarang sebagai guru di SMAM 9 Brondong dan MTsM 3 Sedayulawas. Bendahara di Pemuda Muhammadiyah Ranting dan anggota Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Brondong.
Anak kedua, Habibur Rohman. Sarjana komputer lulusan UIN Malang. Kini menjadi guru di SMAM 9 Brondong. Aktivis IPM dan Pemuda Muhammadiyah di Ranting Sedayulawas
Anak ketiga, Najiyah Istiqomah. Pendidikan S1 di Universitas Ronggolawe Tuban. Menjadi guru di MTsM 3 Sedayulawas dan aktif di Madin TPA Muhammadiyah dan IPM.
Karya
1. Karakteristik Perihidup Jahiliyah yang Ditentang Rasulullah SAW, PT Bina Ilmu (1985)
2. Menyingkap Misteri Isra’ dan Mi’raj, Karya Utama (1986)
3. Bimbingan Akhlak, Al Ikhlas Surabaya (1987)
4. Bahaya Mengabaikan Hukum Allah, Pustaka Mantiq (1988)
5. Aktivitas Dzikir Wirid dan Doa, Al Ikhlas Surabaya (tt)
6. Berbuat Adil Jalan Menuju Bahagia, Gema Insani Press (1991)
7. Ulama Versus Tiran, Gema Insani Press (1991)
8. Membuka Tabir Upaya Orientalis dalam Memalsukan Islam, CV Diponegoro (1991)
9. Manhaj dan Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, GIP (1992)
10. Wahai Pemimpin, Pustaka Progressif (1992)
11. Bunga-Bunga di Taman Hati Rasulullah, Pustaka Mantiq (1992)
12. Taktik Strategi Musuh Islam, Pustaka Mantiq (1992)
13. Cahaya dari Balik Kabut, Pustaka Mantiq (1992)
14. Membela Nabi, GIP (1992)
15. Nilai Cinta dalam Al-Quran, Pustaka Mantiq 1993)
16. Cuci Otak Metode Baru Merusak Islam, GIP (1993)
17. Metode Merusak Akhlak dari Barat, GIP (1994)
18. Empat Amanah Prioritas Muslim Muda Bagi Masa Depan Islam, Pustaka Progresif (1994)
19. Kepemimpinan Islami, Pustaka Progresif (1994)
20. Tanda-tanda Hari Kiamat, Pustaka Mantiq (1994)
21. Terapi Mental Aktivis Harakah, Pustaka Mantiq (1995)
22. Dakwah Fardiyah, GIP (1995)
23. Fatwa Kontemporer, GIP (1995)
24. Karakteristik Umat Terbaik, GIP (1996)
25. Kebebasan Wanita, GIP (1997)
26. Fatwa antara Ketelitian dan Kecerobohan, GIP (1997)
27. 200 Tanya Jawab Aqidah Islam, GIP (1998)
28. Meniru Pola Hidup Non Muslim Bahaya dan Akibatnya, GIP (1998)
29. Madarijus Salikin, Rabbani Press (1999)
30. Halal dan Haram, Rabbani Press (2000)
31. Silsilah Hadits Dhoif dan Maudhu’, GIP. (2001)
32. Majelis Ramadhan, GIP (2001)
33. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, GIP (2001)
34. Dzikir dan Doa TPA Muhammadiyah (2002)
Editor Sugeng Purwanto