PWMU.CO – Strategi pemulihan ekonomi desa dibahas UM Jember di ajang The 1st International Conference on Rural Development (ICRD 2020), Selasa (15/12/2020).
ICRD bertema “Social and Scientific Mitigation of The Impact of Covid-19 Pandemi on Rural Areas”
digelar secara virtual oleh Universitas Muhammadiyah (UM) Jember.
Ada empat invited speaker yang diundang dalam ICRD 2020 kali ini. Yakni Dr Emy Kholifah R MSi dari Universitas Muhammadiyah Jember, Prof Drs Ec Ir Riyonarto Sarno MSc PdD dari Intitute Teknologi Sepuluh November, Prof Dr Kittisak Jermisittiparsert
Henan dari University of Economics and Law China, dan Dr Habibullah Magsi Sindh dari University Tandojam Pakistan.
Dampak Pandemi
Seminar Internasional yang dihadiri kurang lebih 400 peserta ini dibuka oleh Rektor UM Jember Hanafi MPd. Dalam sambutannya dia menjelaskan ada tiga aspek yang terkena dampak pandemi.
“Pertama aspek pendidikan. Masyarakat mengalami transformasi pendidikan dari klasik menjadi visual. Kesiapan siswa dalam menerima materi melalui daring bisa menjadi dampak negative ketika kurang maksimalnya proses belajar mengajar,” ujarnya.
Namun, lanjutnya, terdapat pula dampak positifnya. Yaitu masyarakat memahami bahwa teknologi informasi sangat maju dan mencapai proses belajar mengajar yang dapat dilakukan secara online.
Kedua hubungan sosial dan kemasyarakatan. Orang Indonesia adalah orang-orang yang sangat erat kekerabatannya.
“Kekerabatannya sangat erat kaitannya dengan preferensi masyarakat untuk berkunjung, berkumpul dan bersilaturahmi. Namun hal tersebut tidak diperbolehkan karena alasan kesehatan selama pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Ketiga, sambungnya, aspek ekonomi. Banyak usaha mikro hingga usaha besar mengalami kesulitan produksi dan pemasaran hingga akhirnya gulung tikar.
“Peranan pemerintah dalam membantu agar masyarakat dapat bertahan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya sangat penting. Misalnya dengan memberikan subsidi upah dan bantuan usaha untuk usaha kecil,” jelasnya.
Peranan Bumdes
Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Nugroho Setijo Nagoro MSi yang juga turut hadir dalam ICRD 2020. Menurunnya pendapatan dan kelangkaan barang di desa berdampak pada penurunan konsumsi.
“Bahkan beberapa orang harus mengatur pengeluaran mereka karena ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir. Hal ini menyebabkan daya beli masyarakat turun dan disebut deflasi,” ungkapnya.
Menurutnya ada empat strategi yang bisa digunakan untuk menyusun strategi pemulihan ekonomi desa.
“Yakni pembiayaan modal kerja di sektor informal atau UMKM, bantuan tunai langsung dan program padat karya dana desa, peranan Bumdes sebagai penggerak perekonomian desa, dan digitalisasi desa,” paparnya.
Peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), lanjutnya, sangat penting dalam meningkatkan perekonomian desa.
“Selain membantu meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat pedesaan, BumDes juga turut andil dalam memberikan pelayanan kebutuhan terutama bagi kelompok miskin di pedesaan,” terangnya. (*)
Penulis Disa Yulistian. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.