PWMU.CO – Resource Center memberikan dua jempol untuk Smamsatu. Hal itu disampaikan Innik Hikmatin SPd MPdI dalam In House Training (IHT), Rabu (16/12/20).
Dalam acara IHT SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik secara daring, Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Resource Center Gresik yang mengangkat tema Mendidik dengan Profesional dan Ramah Anak ini mengungkapkan sekolah ini menghargai semua kebutuhan peserta didik terutama peserta didik berkebutuhan khusus.
“Pembelajaran yang ada di Smamsatu sudah deferensial. Smamsatu menghargai siswa berkebutuhan khusus disampaikan,” ujarnya.
Dia memberikan bukti siswa berkebutuhan khusus alumni Smamsatu, Muhammad Rizal Hilman, yang diterima di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Airlangga melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Juga Yafi Aldi Pranoto yang diterima di Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Gresik dan Aini Ainur Rofiq diterima di jurusan Akuntansi Universitas Islam Lamongan.
“Ya, semua peserta didik berkebutuhan khusus tersebut yang mendapat rekomendasi dari UPT Resources Centre Gresik sudah berhasil dan itu sebagai tandanya jempol dua untuk bapak ibu pendidik di Smamsatu Gresik.”
Bangun Empati Siswa
Innik memaparkan Smamsatu telah berhasil membangun empati peserta didik yang ada di sekitar penyandang disabilitas. Dia memberikan usul agar papan nama Smamsatu juga terdapat huruf dan angka Braille.
“Sebagai tanda bahwa di situ angka dan huruf Braille perlu dipahami oleh anak-anak dan stakeholder yang ada di sana,” ujar peraih Lokal Hero Award tahun 2020 itu.
Tiga Dimensi Pendidikan Inklusi
Innik menjelaskan pendidikan inklusi mempunyai tiga dimensi yaitu praktik, kebijakan, dan kultur. ”Praktik merupakan pembelajaran yang dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi disabilitas,“ ujarnya.
Kebijakannya, adalah kurikulum dan dokumentasi selama pembelajaran berlangsung pada satuan pendidikan inklusi. Kultur adalah budaya yang sudah dikembangkan Smamsatu. Yang menarik, sambungnya, ada video dokumentasi saat peserta didik disabilitas mulai masuk.
“Kemudian ada pemahaman dan sosialisasi tentang budaya inklusif di sana,“ ucap Ketua Majelis Dikdasmen PDA Gresik ini.
Tidak Ada Diskriminasi
Dia memaparkan dalam pendidikan inklusi peserta didik seperti saudara dan tidak membedakan atau tanpa diskriminasi.
“Alhamdulillah dengan lapang dada, Smamsatu tahun ini menerima penyandang disabilitas netra,” ucapnya.
Terkait dengan pembelajaran peserta didik penyandang disabilitas yang ada di Smamsatu, menurutnya, UPT Resource Center Gresik mendapat amanah dalam hal pembinaan. Kegiatan ini didukung oleh UU No 8 Tahun 2016 dan PP No 13 Tahun 2020 tentang akomodasi yang layak bagi penyandang disabilitas.
“Alhamdulillah banyak keberhasilan yang ada di sana,” tambahnya. Menurut ibu yang berkesempatan studi ke Queensland University Technologi Australia ini, Smamsatu betul-betul menjadi sekolah bahagia. “Membahagiakan peserta didik terutama peserta didik inklusi untuk menuju surganya Allah.”
Dia juga mengucapkan terimakasih untuk Smamsatu sebagai penyelenggara satuan pendidikan inklusif. Berharap semoga yang diberikan oleh Smamsatu bisa diterima dan bermanfaat untuk keberlanjutan anak-anak kami.
“Terutama yang melanjutkan pendidikan di Smamsatu,” tandasnya. (*)
Penulis Estu Rahayu. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.