SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Jumat, Juni 13, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Feature

Hari Ibu, Peran Tokoh Aisyiyah

Rabu 23 Desember 2020 | 04:44
in Feature
664 35
0
224
SHARES
699
VIEWS
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
ADVERTISEMENT
Hari Ibu
Panitia Kongres Perempuan. Dari kiri Ismoediati (Wanita Utomo), Soenarjati (Putri Indonesia), Siti Soekaptinah (JIB), Nyi Hadjar Dewantoro (Taman Siswa), RA Soekonto (Wanita Utomo), Siti Munjiyah (Aisyiyah), RA Hardjaningrat (Wanita Katolik), Soejatin (Putri Indonesia), Siti Hayinah (Aisyiyah), B.Moerjati (Jong Java).

PWMU.CO– Hari Ibu yang diperingati tiap 22 Desember mengambil peristiwa bersejarah Kongres Perempuan I di Pendopo Joyodipuran, Yogyakarta pada tanggal 22-25 Desember 1928. Di antara anggota panitia kongres ini adalah pimpinan Aisyiyah yaitu Siti Munjiyah dan Siti Hayinah.

Siti Munjiyah, anak keenam dari delapan bersaudara dari Raden Kaji Lurah Hasyim. Dia bersaudara dengan KH Fakhruddin, Ki Bagus Hadikusumo, dan Siti Umniyah. Nama terakhir ini dikenal pendiri Nasyiatul Aisyiah. Mereka hidup di lingkungan kampung Kauman Yogyakarta dan mengaji kepada KH Ahmad Dahlan.

Siti Munjiyah lulusan Madrasah Mualimat Muhammadiyah. Pandai qiroah dan hafal ayat al-Quran. Karena itu sering dikirim Aisyiyah untuk ceramah di pengajian Wanita Taman Siswa, Wanito Utomo, Jong Java, dan lainnya. Dia jika ceramah di lingkungan Aisyiyah menggunakan bahasa Jawa. Di organisasi lain memakai bahasa Melayu.

Suratmin dalam Biografi Tokoh Kongres Perempuan Pertama, menerangkan, dalam Kongres Perempuan tahun 1928, Siti Munjiyah menjadi wakil ketua komite kongres. Ketuanya RA Sukonto. Munjiyah dalam acara itu berpidato mewakili Aisyiyah di urutan kedua.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Pidatonya berjudul Derajat Perempuan. Dia mengatakan, pertemuan perempuan seperti ini juga merupakan agenda Aisyiyah. Bersyukur cita-cita yang telah lama dipikirkan itu dapat terwujud. ”Semoga gerakan yang diselenggarakan hari ini terus dipelihara untuk menambah usahanya, dan harus sanggup memberantas dan menghadapi segala rintangan. Kaum perempuan dapat dipertinggi derajatnya yaitu dengan jalan menepati segala sesuatu kewajiban yang bertalian dengan kaum perempuan.”

Dia mengingatkan kepada peserta kongres, setiap cita-cita yang tinggi dan mulia hanya mungkin dapat dicapai dengan bekerja keras, penuh kesabaran dan tawakal. Untuk mencapai tujuan tersebut ada yang perlu mendapat perhatian beberapa hal yaitu mengekalkan barisan persaudaran dengan kokoh, karena setan telah berusaha kuat mencegah persatuan yang kokoh itu.

Mengatasi segala hambatan itu, dia menyarankan, rajin mencari pengalaman dengan tidak memilih-milih ilmu pengetahuan dan memperluas pemandangan, bekerja dengan penuh kesabaran yang berarti tidak jemu-jemunya melakukan sesuatu dengan cerdik dan berhati-hati.

Perdebatan Panas

Peminat sejarah, Muarif, dalam tulisannya menuturkan, tema yang cukup menonjol dan sempat menjadi perdebatan panas ketika Munjiyah menyampaikan pandangan agama Islam terhadap hak-hak perkawinan. Suasana perdebatan itu dimuat Soeara Moehammadijah no. 5 dan 6 Th. XI/Agustus 1929.

Nyonya Toemenggoeng, utusan pemerintah kolonial yang turut menyaksikan jalannya kongres melukiskan suasana ketika Munjiyah berpidato. Siti Sundari, utusan Poetri Indonesia, menginterupsi kongres dan menuduh Munjiyah sebagai pendukung standar ganda untuk kaum perempuan dan laki-laki.

Selain peran Siti Munjiyah sebagai wakil ketua kongres, utusan Hoofdbestuur (HB) Aisyiyah yang menjadi panitia adalah Siti Hayinah. Hayinah menyampaikan pidato dengan tema Persatuan Manusia.

Hayinah aktivis perempuan lahir di Yogyakarta tahun 1906. Ayahnya Haji Mohammad Narju. Dia anak perempuan dari tiga bersaudara juga tinggal di Kauman.

Umur 19 tahun sudah menjabat sekretaris Pimpinan Pusat Aisyiyah. Dia berperan mengendalikan organisasi dan dakwah. Dia juga Pemimpin Redaksi Soeara Aisjiah.

Kota Pergerakan

Kongres Perempuan diselenggarakan oleh panitia terdiri dari RA Soekonto dan Ismoediati (Wanita Oetomo), Siti Munjiyah dan Siti Hayinah (Aisyiyah), Soenarjati, Soejatin (Poetri Indonesia), Siti Soekaptinah (Jong Islamieten Bond), Nyai Hajar Dewantara (Taman Siswa), RA Harjadiningrat (Wanito Katholik), dan Moerjati (Jong Java). 

Peserta kongres tampak didominasi dari Aisyiyah dan Siswa Praja Wanita (SPW), yang kelak berubah nama menjadi Nasyi’atul Aisyiyah. Kelompok Aisyiyah dan juniornya ini memeriahkan kongres dengan memakai kerudung putih.  Remaja SPW mengisi acara dengan menyanyi dan pentas teater.

Muarif dalam tulisannya mengutip pendapat Susan Blackburn, peneliti Monash University, Melbourne, yang meramesi kenapa kongres sejarah Hari Ibu ini memilih kota Yogyakarta sebagai tempatnya. Alasannya, tokoh-tokoh inisiatornya adalah warga Yogya yang aktif di organisasi perempuan.

Selain itu Kongres Perempuan ini digelar dua bulan setelah Kongres Pemuda pada 28 Oktober 1928 di Batavia sehingga semangatnya masih berkesinambungan. Sejumlah organisasi lahir di Yogyakarta, seperti Mardi Kiswa (1900), Muhammadiyah (1912), Taman Siswa (1922), Personeel Fabriek Bond (PFB) dan Arbeidsleger (Tentara Buruh) Adi-Dharma, Perserikatan Personeel Pandhuis Bond (PPPB), dan lain-lain.

Organisasi seperti Boedi Oetomo (BO), Sarekat Islam (SI), Indische Sociaal Democratische Vereniging (ISDV), Inlandsche Journalisten Bond (IJB) pun tumbuh pesat juga di Yogya. Bahkan kantor pimpinan SI pernah dipindah ke kota ini.

Faktor dinamika organisasi-organisasi pergerakan ini yang mendorong mengadakan Kongres Perempuan I di Yogyakarta yang kemudian dikekalkan sebagai Hari Ibu. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto

Tags: AisyiyahKongres PerempuanSiti MunjiyahSugeng Purwanto
SendShare90Tweet56Share
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ADVERTISEMENT

Related Posts

FESIBA 2025: Sebarkan Nilai Islami Lewat Festival Seni dan Budaya Terbesar Aisyiyah
Aisyiyah dan NA

FESIBA 2025: Sebarkan Nilai Islami Lewat Festival Seni dan Budaya Terbesar Aisyiyah

Selasa 3 Juni 2025 | 09:20
12
Mengapa Aisyiyah Peduli Kedaulatan Pangan?
Kolom

Mengapa Aisyiyah Peduli Kedaulatan Pangan?

Kamis 22 Mei 2025 | 14:41
41
Bergembiralah Ber-Aisyiyah: PCA Pendil Berbagi Rezeki di Bulan Ramadan
Aisyiyah dan NA

Bergembiralah Ber-Aisyiyah: PCA Pendil Berbagi Rezeki di Bulan Ramadan

Minggu 23 Maret 2025 | 21:12
59
Silaturahmi Aisyiyah di UMM. (Hassan Al Wildan/PWMU.CO)
Kabar

Silaturahmi Aisyiyah di UMM, Mencetak Perempuan Berkemajuan

Minggu 23 Maret 2025 | 09:03
10
Menimbang Pentingnya Aisyiyah Hadir di Tengah Pusaran Konflik Agraria
Opini

Menimbang Pentingnya Aisyiyah Hadir di Tengah Pusaran Konflik Agraria

Selasa 18 Februari 2025 | 09:07
61
Konferensi pers tanwir Aisyiyah 1. (Humas PP Aisyiyah/PWMU.CO)
Aisyiyah dan NA

Tanwir l Aisyiyah: Komitmen Menghadirkan Pendidikan Inklusif

Rabu 15 Januari 2025 | 18:59
23

Terpopuler Hari Ini

  • Penggratisan SD-SMP Swasta, Ini Kata Kepala Spemma Surabaya

    237 shares
    Share 95 Tweet 59
  • Kepala Sekolah sebagai Motor Penggerak Hizbul Wathan di Sekolah Muhammadiyah

    304 shares
    Share 122 Tweet 76
  • Haedar Nashir Terkait Penggratisan SD-SMP Swasta: Jangan Sampai Matikan Peran Sekolah Swasta

    1232 shares
    Share 493 Tweet 308
  • Karena Kasih pada Seekor Burung

    236 shares
    Share 94 Tweet 59
  • Mahasiswa PAI Umsida Belajar Pendidikan Luar Sekolah di Bayt Al Fath Tanggulangin

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Ketua PRM Singkul: Tikus Ikut Sukseskan Pengajian Akbar Muhammadiyah Cabang Laren

    47 shares
    Share 19 Tweet 12
  • Seleranya Tinggi, Muhammadiyah Laren Rutin Hadirkan Tokoh Pimpinan Pusat

    37 shares
    Share 15 Tweet 9
  • Ini Format Lanjutan Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2025

    31 shares
    Share 12 Tweet 8
  • Tiga Mahasiswa Muhammadiyah Membawa Timnas Melaju ke Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

    31 shares
    Share 12 Tweet 8
  • SNBT 2025 Diumumkan, Smamda Surabaya Torehkan Prestasi Membanggakan

    1348 shares
    Share 539 Tweet 337

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358747 shares
    Share 143499 Tweet 89687
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232987 shares
    Share 93195 Tweet 58247
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231093 shares
    Share 92437 Tweet 57773
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171530 shares
    Share 68612 Tweet 42883
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122379 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122279 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim