PWMU.CO – Semangat berniaga atau berwirausaha harus menjadi ‘DNA (Deoxyribonucleic Acid)’ anggota Muhammadiyah.
Hal itu diamanatkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi pada Malam Anugerah Sociopreneur yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PP Muhammadiyah, Senin (21/12/2020)
Haedar mengatakan, berwirausaha atau berbisnis itu tidak lepas dari ajakan nabi karena Nabi Muhammad sendiri sejak muda belajar berniaga, bahkan dengan itu beliau bertemu dengan Khadijah RA.
“Semangat ber-enterpreneur ini harus menjadi DNA kita. KH Ahmad Dahlan juga begitu. Kita tidak perlu malu melakukan kegiatan-kegiatan produktif,” ujar Haedar.
Ajakan Semangat Berniaga dalam Al-Quran
Islam sendiri, menurut Haedar, menyuruh umatnya untuk berusaha mencari kebahagiaan di akhirat tapi juga tidak boleh melupakan kehidupan dunia. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat al-Qashash
“Gerakan enterpreneur atau sociopreneur ini melekat dengan islam dan jejak nabi. Orang islam harus berniaga, mencari nafkah, dan menjalani kehidupan duniawi secara normal. Jangan hanya mengejar akhirat saja, sedangkan kehidupan dunia dilupakan,” terangnya.
Haedar menuturkan, untuk bisa berinfaq, bersedekah, orang islam itu harus punya sesuatu, harus cukup, bahkan dibolehkan untuk kaya dan menjadi konglomerat atau pengusaha.
“Jadi tidak ada yang salah untuk menjadi aghniya. Karena itu bagian dari islam untuk menjadi muzakki. Tidak mungkin kita bisa berinfaq, bersedekah kalau tidak memiliki sesuatu. Tetapi yang belum berkemampuan jangan berkecil hati. Semua diwajibkan untuk ikhtiar,” jelasnya.
Kader Muhammadiyah Pemberi Solusi Nyata
Haedar mengapresiasi kegiatan LPCR. Di tengah musibah pandemi yang masih belum juga landai hampir di seluruh dunia, kader Muhammadiyah tetap bisa hadir sebagai pemberi solusi nyata.
“Kami memberi apresiasi kepada LPCR dan dewan juri. Ini merupakan salah satu wujud gerakan Muhammadiyah. Ada MCCC di bidang kesehatan, ada Aisyiyah, ada Majelis dan Amal Usaha yang dari pusat sampai bawah bahkan juga PCIM yang terus bergerak meringankan beban saudara-caudara kita di tengah pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Menurut Haedar, kegiatan Sociopreneur yang dipelopori oleh LPCR ini merupakan ikhtiar dari seluruh warga Muhammadiyah dan merupakan kekuatan yang dimiliki oleh bangsa.
“Di mana kita Muhammadiyah dengan semangat al-Maun terus bergerak dalam menghadapi musibah ini. Kita saling bergandeng tangan untuk mencari solusi dari masalah-masalah bangsa. Dan modal sosial ini, tentu harus selalu ditularkan,” tandasnya.
Pengembangan Ekonomi Pilar Keempat Muhammadiyah
Dalam konteks gerakan Muhammadiyah, imbuhnya, usaha untuk membangkitkan Sociopreneur merupakan pilar ke-empat dan menjadi amanat Muktamar Makassar untuk memacu dalam pengembangan wirausaha ekonomi.
“Setelah kita berhasil di bidang pendidikan, kesehatan, layanan sosial yang menjadi Amal Usaha Muhammadiyah kenapa kita tidak berusaha mengembangkan ekonomi? Muhammadiyah harus berdiri di depan. Di tangan anak muda ini semua akan dimulai. Tentu yang diperlukan adalah networking. Itu yang akan membuat kita jadi besar,” tegasnya.
Malam Anugerah Sociopreneur ini terpilih enam pemenang. Setiap harapan mendapatkan hadiah uang Rp 2,5 juta. Sedangkan juara III mendapatkan uang Rp 5 juta; juara II Rp 7 juta dan juara I Rp 10 juta.
Sebagai bentuk apresiasi kepada pemenang, Haedar mengatakan, PP Muhammadiyah akan memberi tambahan kepada juara I, II, dan III masing-masing sebesar Rp 5 juta. Sedangkan harapan ditambah masing-masing Tp 2.5 jua.
“Bagi yang belum menjadi pemenang agar tetap semangat. Sejatinya semua menjadi pemenang hanya tidak mendapat hadiah saja,” ucap Haedar.
Daftar Pemenang Anugerah Sociopreneur
Juara I PCM Gamping Sleman
Juara II PCM Sei Rampah Bedagai
Juara III PCM Gunungpati 2 Semarang
Harapan I PCM Ajibarang Banyumas
Harapan II PRM Campurrejo Panceng Gresik
Harapan III PCM Imogiri Bantul
Selamat! (*)
Penulis Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni