ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Minggu, April 2, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Dunia yang Dibikin Rumit

Sabtu 26 Desember 2020 | 16:20
6 min read
169
SHARES
529
VIEWS
ADVERTISEMENT
Dunia
Haedar Nashir

Dunia yang Dibikin Rumit oleh Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah.

PWMU.CO-Bila berkunjung ke kota Madrid dijumpai tiga air mancur yang menarik di ibukota Spanyol itu. Air mancur pertama La Fuente de Cibeles, berada di pusat alun-alun dekat istana Buenavista. Simbolnya Dewi Cibeles, sosok dewi bumi lambang kesuburan.

Air mancur kedua, Fuente de Neptuno. Terletak di komplek Plaza de Canovas del Castillo. Lokasi tidak seberapa jauh dari Cibeles. Simbolnya Neptunus, dewa air yang tangannya memegang trisula dan ular laut. Sama dengan air mancur Neptunus  di alun-alun Piazza del Nettuno Bologna, Italia.

Namun, di balik dua air mancur bersimbol dewi-dewa yang melegenda itu terdapat perseteruan abadi antara kesebelasan sekota Real Madrid versus Atletico Madrid. Ketika Real Madrid juara La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions, Sergio Ramos dan kawan-kawan merayakannya di Air Mancur Cibeles. Sebaliknya, Air Mancur Neptunus tempat Atletico Madrid merayakan juara.

Betapa hanya air mancur, justru menjadi tempat yang rumit dalam kehidupan manusia. Sebagai arena konflik sepakbola, yang membelah lima juta penduduk kota Madrid menjadi dua pendukung fanatik.

Di antara keduanya terdapat air mancur ketiga, Fuente de Apollo. Apollo dewa cahaya dalam mitologi Yunani dan Romawi. Posisinya berada di antara dua air mancur itu. Cahaya sang surya menjadi kekuatan pembeda yang menerangi bumi.

Dunia ternyata rumit. Hal sederhana pun sering dijadikan rumit. Manusialah pencipta kerumitan.  Dunia politik, ekonomi, budaya, hukum, dan agama tentu lebih rumit  karena begitu banyak tafsir dan kepentingan yang diperebutkan melebihi sepakbola.

Dunia Keagamaan

Dunia sepakbola memang makin rumit karena kini dikuasai rezim industri. Perseteruan El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona tersimpan bara politik yang membelah Spanyol dengan rakyat Catalan yang ingin merdeka.

Sepakbola, malah telah menjelma bagai agama, tulis pendeta ternama Afrika Selatan, Desmond Tutu. Dewa-dewi pun dilibatkan dalam perseteruan manusia seperti dalam perang Mahabarata. Padahal dia simbol supranatural yang berurusan dengan ranah ketuhanan.

Manusia sebagai Homo Deus justru ”menaklukkan dunia berkat kemampuan uniknya untuk percaya pada mitos-mitos kolektif tentang dewa, uang, kesetaraan, dan kebebasan”, tulis sejarawan mutakhir Yuval Noah Harari.

Agama dengan relasi ketuhanan, kitab suci, dan para nabi bagi pemeluknya merupakan ajaran dan jalan kehidupan hakiki yang suci menuju keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Semua agama mengajarkan kebenaran, kebaikan, dan keutamaan hidup sesuai dengan doktrin masing-masing. Tidak ada agama yang mengajarkan keburukan.

Namun dalam pemahaman dan praktik yang bias atau salah disertai nafsu dan kepentingan inderawi manusia yang memeluknya,  tidak jarang agama disalahgunakan dan mengalami pembelokkan makna dan fungsi.

Agama dikorupsi dan diperjualbelikan oleh pemeluknya yang menyalahi ajaran luhur agama itu sendiri, sebagaimana firman Allah yang artinya: Mereka memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga murah, lalu mereka menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang mereka kerjakan. (QS At-Taubah: 9)

Radikalisme Agama

Radikalisme agama atau tepatnya ekstremisme beragama, selain nyata ada dalam kehidupan sebagian umat beragama, pada saat sama dijadikan komoditas meraih materi dan kursi politik paling laris saat ini.

”Kita hidup di dunia di mana agama sering kali disalahgunakan. Akibatnya, agama sering kali di salahpahami, tidak terkecuali Islam,” kata almarhum KH Hasyim Muzadi (4/3/2009). Mereka itulah para penjaja agama yang mengubah ”ketuhanan yang maha kuasa” menjadi  ”keuangan yang maha kuasa”, tegas Ketua Umum PBNU itu.

Agama dan isu keagamaan sering digunakan sebagai instrumen sakral kekerasan. Mark Juergensmeyer, Hans Kung, Karen Amstrong, dan lain-lain menulis tentang kekerasan atas nama agama.

Bukan agamanya yang mengajarkan kekerasan, tetapi pemahaman dan penyalahgunaan ajaran agama itulah yang melahirkan kekerasan. Kekerasan yang sama terjadi atas nama apapun.

Bedanya kekerasan atas nama agama biasanya disakralisasi atas nama tuhan dan kitab suci.

Paradoks terjadi pada umat beragama yang menjadi korban kekerasan dan teror oleh rezim kekuasaan yang antiagama dan memendam kebencian terhadap kaum beragama.

Sebutlah  tragedi Auschwitz dalam Perang Dunua II oleh Nazi dan nestapa bangsa Palestina oleh rezim Israel dan sekutunya dalam tragedi panjang sejarah mutakhir. Semoga kekejaman Neokolonialis Israel itu tidak dilupakan pihak manapun demi meraih investasi dan dalil semu keagamaan rahmatan lil alamin.

Dunia Kehidupan

Dunia kehidupan manusia memiliki wajah mata al-ghurur, tempat permainan (QS Al-An’am: 32). Dunia hukum makin rumit karena banyak kepentingan. Satu kasus dengan mudah diproses hukum, sementara kasus lain diambangkan dan malah lenyap ditelan bumi.

Tindakan sewenang-wenang yang menelan korban nyawa manusia dapat diproses hukum atau tidak tergantung pada kepentingan aktor yang memainkannya.

Dunia terorisme sama rumit. Ada teroris yang mungkin diproduksi, tidak sedikit dibentuk oleh ideologi. Para aktor dan ahli berebut tafsir tentang terorisme untuk kepentingan tertentu. Isu teorisme dan radikalisme cukup laris sebagai komoditas meraih kursi dan materi. Teroris ada yang dikutuk, tidak sedikit yang dibela. Lupa, teror atas nama apapun tetap teror yang menebar ketakutan, kekerasan, dan fasad fil-‘ardl.

Dunia ekonomi berlaku hukum Darwinian, siapa kuat mereka menang. Sekelompok kecil menguasai bagian terbesar kekayaan negeri, hingga mayoritas anak Ibu Pertiwi tak menikmati kemakmuran yang berarti.

Jangan sampai terjadi, karena godaan bisnis dan investasi dibuka pintu hubungan dengan Israel, yang jelas-jelas bertentangan dengan konstitusi dan jiwa kejuangan para pendiri negeri yang antikolonialisme harga mati.

Dunia politik makin rumit dan sarat transaksi. Politik negeri sepenuhnya mempraktikkan hukum Lasswellian: who gets what, when and how dan  kontestasi Hobbesian  homo homini lopus, yang melahirkan liberalisasi dan praktik oligarki.

Kejujuran

Politik liberal dan sarat transaksi itu sadar atau tidak berinduk pada legasi amandemen UUD 1945 karya agung reformasi. Sebagian pihak protes nyinyir di hilir, tapi lupa merujuk ke hulu reformasi.

Apa ada jalan positif bagi masa depan negeri ini? Kaum beriman terlarang untuk pesimis dan patah harapan. Niscaya optimis dan membuka cakrawala luas. Syaratnya semua bermuhasabah dan bersedia berdialog menemukan jalan bersama Indonesia yang cerah masa depan.

Kunci utamanya kejujuran dan visi yang benar dalam mengurus negara, disertai ikhtiar  menyatukan seluruh potensi keindonesiaan. Suatu negeri itu rusak karena ada orang yang dibiarkan bertualang mengurus segala hal seolah dirinya paling digdaya dan pemilik legasi negara.

Karenanya, berhentilah merumitkan urusan keagamaan, hukum, politik, ekonomi, dan ranah dunia lainnya agar kehidupan bersama tidak semakin sarat beban. Masalah umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta makin berat karena perebutan segala kepentingan. Jika tidak mampu memberi solusi, maka janganlah menambah rumit negeri. Berhentilah rakus dan menyalahgunakan kekuasaan.

Pemeluk dan elite agama mesti hadir sebagai teladan kehidupan. Tuhan mengajarkan umat menempuh jalan kemudahan dan menjauhi kesulitan (QS Al-Baqarah: 185).

Jadi, jangan bikin dunia makin rumit dan sulit. Ketika berkuasa, gunakanlah untuk kebaikan dan tidak disalahgunakan. Kedigdayaan manusia itu fana. Ingatlah, di atas kuasa manusia terdapat kuasa Allah yang absolut: ”Katakanlah, Wahai Rabb Yang mempunyai kerajaan! Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Ali ‘Imrân: 26).

Tulisan ini telah dimuat di halaman Republika pada Sabtu (26/12/2020)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Haedar NashirRadikalismeSepakbola
SendShare68Tweet42Share

Related Posts

Islam Berkemajuan sebagai Identitas Muhammadiyah Punya Rujukan Historis

Sabtu 1 April 2023 | 09:18
68

Prof Hedar Nashir: Islam Berkemajuan sebagai Identitas Muhammadiyah Punya Rujukan Historis (Masruri/PWMU.CO) Islam Berkemajuan sebagai...

Prof Haedar Nashir Bicara Pentingnya Gerakan Ekonomi

Sabtu 25 Maret 2023 | 14:37
146

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi. Prof Haedar Nashir...

Jihad Ekonomi Muhammadiyah agar Jadi Kekuatan Baru Indonesia

Sabtu 25 Maret 2023 | 13:39
213

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir diapit Menko PMK-Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr...

Angkat Jihad Ekonomi, PWM Jatim dapat Apresiasi Tinggi PP Muhammadiyah

Sabtu 25 Maret 2023 | 11:32
8.6k

Prof Dr Haedar Nashir saat menyampaikan amanat (Darul Setiawan/PWMU.CO) Angkat jihad ekonomi, PWM Jatim dapat...

Lima Kekuatan Muhammadiyah Menurut Haedar Nashir

Kamis 23 Maret 2023 | 04:55
242

Haedar Nashir di acara Peneguhan Visi dan Komitmen Pimpinan Majelis, Lembaga PP Muhammadiyah. PWMU.CO- Lima...

Inilah Theme Song Seabad PKU Muhammadiyah Ciptaan Haedar Nashir-Dwiki Dharmawan

Kamis 16 Maret 2023 | 11:07
1.9k

Inilah Theme Song Seabad PKU Muhammadiyah Ciptaan Haedar Nashir-Dwiki Dharmawan. Suasana Resepsi Milad 1 Abad...

Indonesia Tidak Bisa Lepas dari Muhammadiyah

Selasa 14 Maret 2023 | 15:55
482

Indonesia Tidak Bisa Lepas dari Muhammadiyah. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar MSi, dalam...

Milad 1 Abad RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Ini Pesan Haedar Nashir

Selasa 14 Maret 2023 | 13:35
3.2k

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi, dalam Resepsi Milad 1 Abad RS...

PP Muhammadiyah Kukuhkan Unsur Pembantu Pimpinan Periode 2022-2027

Minggu 12 Maret 2023 | 11:31
822

Penyerahan Surat Keputusan (SK) kepada Ketua Majelis dan Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) PP Muhammadiyah Periode...

Haedar Nashir Resmikan RS Muhammadiyah Ke-121: RSU Unmuh Jember

Sabtu 11 Maret 2023 | 19:04
686

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi saat menyampaikan sambutannya di...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Putranya Diterima di IPB lewat SNBP, Ini Harapan Ketua Komite Smamsatu

    18936 shares
    Share 7574 Tweet 4734
  • Tapak Suci Smamsatu Borong Medali Tingkat Nasional

    21970 shares
    Share 8788 Tweet 5493
  • Naik Lagi Jumlah Siswa Smamsatu yang Lolos PTN lewat SNBP

    9774 shares
    Share 3910 Tweet 2444
  • Dag-dig-dug Jantung Mantan Ketua IPM Smamsatu Ini Diterima di Unesa

    4743 shares
    Share 1897 Tweet 1186
  • Putri Kepala Smamsatu Diterima di Unair Jalur SNBP 2023

    11649 shares
    Share 4660 Tweet 2912
  • Tampil Apik di Musyab, Tim Musikalisasi Puisi Spemdalas Dinilai 99

    2402 shares
    Share 961 Tweet 601
  • Atlet Basket Smamsatu Masuk Jurusan Akutansi di SNBP 2023

    3203 shares
    Share 1281 Tweet 801
  • Naik Tajam, 36 Siswa Smamita Lolos SNBP 2023

    767 shares
    Share 307 Tweet 192
  • King Queen of Library SD Mugeb Kunjungi Perpustakaan Spemdalas

    2159 shares
    Share 864 Tweet 540
  • Rahasia Putri Kepala SD Mudipat Surabaya Diterima di Unesa

    1260 shares
    Share 504 Tweet 315

Berita Terkini

  • Empat Tips Menciptakan Keluarga HarmonisSabtu 1 April 2023 | 22:46
  • Menjadikan Syukur sebagai Bahan Baku Utama Kebahagiaan KeluargaSabtu 1 April 2023 | 21:17
  • Bacaan Gharib Jadi Ice Breaking Pengajian Ramadhan IniSabtu 1 April 2023 | 20:13
  • Belajar jadi saudagar
    Belajar Jadi Saudagar Kaya dari IbuSabtu 1 April 2023 | 16:19
  • Syarat taklukkan dunia
    Taklukkan Dunia Miliki Dua Syarat IniSabtu 1 April 2023 | 14:41
  • Mubaligh hijrah ramadhan
    Mubaligh Hijrah Ramadhan Muhi Gelar Pengajian Akbar di PCM KalikajarSabtu 1 April 2023 | 14:16
  • Islam Melahirkan Umat Unggul dan Peradaban MajuSabtu 1 April 2023 | 13:41
  • Siswa SD Musix Ikut Kuliah Histologi di Fakultas Kedokteran UM SurabayaSabtu 1 April 2023 | 13:30
  • Berorientasi ke Depan, Sekolah Muhammadiyah Jadi ModelSabtu 1 April 2023 | 13:03
  • Aktualisasi Islam Berkemajuan Merujuk pada Tiga Pertanyaan JibrilSabtu 1 April 2023 | 12:51

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!