PWMU.CO – Tiga siswa Spemdalas meraih juara Pidato Bahasa Inggris Muhammadiyah Education Award Special Edition 2020, Sabtu (26/12/20).
Dalam ajang yang digelar Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur tiga siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik, Kalila Fayza berhasil meraih juara I, Rahmadanti Azizah Saputra meraih juara II, dan Muhammad Dzulfiqar Dhiaulgaq meraih special awards.
Pencerahan di Kegelapan
Kalila, sapaan akrabnya, menjelaskan dalam lomba tersebut dia mengambil tema The Rise of Muhammadiyah Millennial Generation Future Leader “Enlighteners In Adversity- Building the Miracles.
“Dengan tema pencerahan di kegelapan ini, saya memikirkan bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah kita karena kita pastinya pernah memiliki waktu di mana kita merasa susah,” jelasnya.
Persiapan pembuatan teks speechnya, lanjutnya, dengan bimbingan guru melakukan rekaman video pidato bahasa Inggris berdurasi tujuh menit tanpa editing video dan di-upload pada akun YouTube Spemdalas. Pada saat perekaman peserta menggunakan seragam sekolah dan menunjukkan ID card dan menampakkan wajah sebelum perkenalan diri.
“Link YouTube video pidato bahasa Inggris dikirim ke panitia melalui link Google formulir paling lambat tanggal 15 Desember 2020 dan pengumuman juara tanggal 26 Desember 2020,” jelasnya.
Awalnya, sambungnya, merasa ragu. Mau ikut lomba apa tidak karena waktu itu lombanya dilaksanakan setelah PAS, dan saya butuh refreshing tetapi ibu saya tetap men-support untuk ikut lomba tersebut.
“Ini adalah pengalaman mengikuti lomba secara daring,” tambahnya.
Shock setelah Dengar Juara
Saat mendengar pengumuman juara, Kalila sempat kaget bisa mendapat juara I. Prestasi ini menurutnya adalah prestasi pertamanya.
“Alhamdulillah ya Rabb saya bersyukur karena sudah mendapatkan juara I itu juga berkat bimbingan dari orangtua saya, guru , dan teman teman saya,”, jelasnya bangga.
Dulu, sambungnya, waktu masih SD saya pernah mendapat juara II lomba pidato bahasa Inggris. Harapan, katanya, ingin mendapatkan pengalaman yang lebih banyak lagi dari lomba yang pernah diikuti. Kepingin keluar dari zona nyaman.
Tidak Punya Waktu Lama
Hal senada juga disampaikan Rahmadanti Azizah Saputra. Siswa kelas IX Iinternationa Class Program (ICP) menjelaskan tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan pidato.
“Saya hanya punya beberapa pekan untuk membuat dan mempersiapkan video untuk di-upload di YouTube. Tapi saya sangat bersyukur karena guru pendamping lomba membantu saya untuk berlatih dengan baik dan membantu saya dalam membuat pidato yang baik,” jelasnya.
Alhamdulillah, terangnya, senang sekaligus kaget saat mengetahui saya mendapatkan juara II karena ME Award adalah salah satu event Muhammadiyah yang sangat bergengsi dan diikuti oleh banyak siswa Muhammadiyah hampir dari seluruh Jawa Timur.
“Saya sangat bersyukur kepada Allah dan bangga karena saya mendapatkan juara,” ungkapnya bahagia.
Kaget Raih Juara di MEA
Koordinator Bina Prestasi Pengembangan Diri Spemdalas Asischa Andriyani Shum mengatakan terharu dan kaget tiga siswanya bisa meraih juara dalam ajang ME Award 2020 ini.
“Pembuatan teks pidato hanya memerlukan waktu 3-5 hari dan itupun prosesnya anak-anak membuat teks, revisi oleh guru pembina, sampai teks sudah fix baru dihafalkan hanya membutuhkan waktu sesingkat itu karena kita tahu juknisnya baru H- berapa hari saja. Saya mengikutkan siswa yang sudah punya skill dalam pembuatan dan pelafalan teks yang bagus,” jelasnya.
Untuk menghadapi lomba, lanjutnya, Spemdalas melakukan pembinaan secara daring secara intensif. Mulai dari menyiapkan naskah, shooting video, dan upload video di YouTube.
“Alhamdulillah, dari Lima siswa yang mengikuti lomba, tiga siswa Spemdalas berhasil meraih juara lomba pidato bahasa Inggris,” katanya. (*)
Penulis Ria Rizaniyah. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.