• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

NKRI Harga Mati, Katanya

Senin 28 Desember 2020 | 15:38
in Kolom
0
212
SHARES
216
VIEWS
NKRI
NKRI Harga Mati, Katanya.

NKRI Harga Mati, Katanya  oleh Prima Mari Kristanto, aktivis Muhammadiyah di Lamongan.

PWMU.CO– NKRI Harga Mati sering diteriakkan politikus dan pejabat negeri ini. Padahal menelisik sejarahnya bentuk negara ini berubah-ubah mengikuti dinamika politik dan permainan para politikusnya.

Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, kemudian ditandatangani piagam pengakuan kedaulatan dari kerajaan Belanda pada  27 Desember 1949, maka Republik Indonesia bubar. Berdiri negara Republik Indonesia Serikat (RIS), 71 tahun yang lalu.

Negara Republik Indonesia yang berpusat di Yogyakarta hanya menjadi satu negara bagian di antara 16 Negara Bagian dan Daerah Otonom lainnya. RIS beribukota di Jakarta. Dari peristiwa ini sebenarnya pemerintah Belanda tidak mengakui de jure kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 17 Agustus 1945.

KMB berlangsung 23 Agustus 1949 sampai 29 Oktober 1949. Pesertanya terdiri utusan Republik Indonesia, Belanda dan Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO) yang terdiri utusan negara bagian.

Delegasi Indonesia dipimpin Bung Hatta didampingi tokoh nasionalis seperti Moh. Roem, Mr Supomo, Ali Sastroamijojo, Djuanda, Sukiman, Sumitro Djojohadikusumo, Abdul Karim Pringgodigdo, Kolonel TB Simatupang. BFO antara lain Sultan Hamid II, Anak Agung Gde Agung, dan delegasi Belanda dipimpin Johannes Henricus van Maarseveen.

KMB menghasilkan keputusan pengakuan kedaulatan negara RIS, utang pemerintah kolonial Belanda sebesar 4,3 miliar gulden ditanggung RIS, dan penyerahan wilayah Irian Barat dibahas kemudian. Keputusan ini harus diterima sebagai harga mendapat pengakuan kedaulatan dari bekas penjajahnya.  

Baca Juga:  Mananti Lahirnya Kepala Daerah Pilihan Tuhan

Mosi Integral Natsir

Tokoh partai Masyumi Mohammad Natsir yang menjadi perdana menteri kemudian mengajukan Mosi Integral kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai Proklamasi 17 Agustus 1945.  

Mosi ini diterima semua negara bagian secara aklamasi sehingga membatalkan negara federal bentukan Belanda. Perdana Menteri Natsir mampu meyakinkan sejumlah negara bagian menjadi provinsi.

Akhirnya RIS bubar dan berdiri lagi Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1950. Presiden RI Mr Asaat menyerahkan jabatannya kepada Sukarno yang sebelumnya menjabat Presiden RIS berlangsung tanpa konflik. Sebuah teladan kepemimpinan para pendiri bangsa yang dengan santainya bertukar posisi demi keutuhan Indonesia.

Negara baru ini menyusun UUD Sementara 1950 dengan memilih pemerintahan parlementer. Hingga terlaksananya pemilihan umum pertama 1955 yang memilih anggota DPR dan Konstituante untuk menyusun UUD.

Proposal Juanda

Namun negara baru ini perkembangan politiknya semakin otoriter di bawah rezim Sukarno dengan Demokrasi Terpimpin dan Nasakom. Situasi ini membuat Bung Hatta memilih meletakkan jabatan sebagai wakil presiden pada Desember 1956.

Tahun 1957 terpilih Ir Juanda sebagai Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan, didampingi KH Idham Chalid sebagai Wakil Perdana Menteri dari Partai NU. PM Juanda mengajukan proposal kesatuan wilayah Indonesia termasuk laut pada PBB tanggal 13 Desember 1957.

Baca Juga:  Kesaktian Pancasila dan Saham Ormas-Ormas Islam

Proposal Juanda kemudian dikenal sebagai Deklarasi Juanda menyatakan Indonesia sebagai negara kepulauan di mana laut-laut sebagai penghubung antar pulau-pulau bukan sebagai pemisah. Pada masa Presiden KH Abdurrahman Wahid tanggal 13 Desember ditetapkan sebagai Hari Nusantara.

Masalah Irian Barat yang menggantung sejak Konferensi Meja Bundar 1949 dituntaskan pada tahun 1963 setelah melalui perjuangan panjang Operasi Mandala, Trikora dan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).

NKRI Bukan Harga Mati

Sejumlah rangkaian peristiwa sejak 17 Agustus 1945 menunjukkan bahwa NKRI bukan harga mati, melainkan harga diri yang harus dibela dan dipertahankan dengan segenap kekuatan fisik dan intelektual.

Keberhasilan era Presiden Suharto memasukkan wilayah Timor Timur pada tahun 1976 kemudian lepas pada masa Presiden Habibie tahun 1999 menunjukkan NKRI menghadapi banyak ancaman, tantangan dan gangguan kapan pun.

Demikian juga lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan pada masa Presiden Megawati yang dimenangkan Malaysia. Realita ini menunjukkan NKRI bukanlah harga mati yang paten seperti benda mati yang bentuknya tetap.

Peristiwa deklarasi kemerdekaan Negara Papua Barat oleh kelompok Benny Wenda meskipun dilakukan secara virtual di Twitter pada 1 Desember 2020 lalu menunjukkan banyak pihak yang sepertinya tidak mengakui jika NKRI harga mati.

Baca Juga:  UU Cipta Kerja, Pintu Menuju Orde Babu?

Negara bubar bukan isapan jempol. Contohnya sudah ada. Uni Sovyet tahun 1990, Yugoslavia 1991. Sebelumnya Kesultanan Turki Utsmaniyah 1924, Andalusia 1492.

Di era Sukarno-Hatta, Juanda, dan Presiden Suharto wilayah Indonesia bisa bertambah Irian Barat, lautan, dan Timor Timur. Tapi sejak Reformasi 1998 wilayah Indonesia berkurang seperti lepasnya Timor Timur, Pulau Sipadan dan Ligitan.

Jargon NKRI Harga Mati tidak ada artinya kalau sekedar diteriakkan. Tapi perilaku pejabatnya korup dan tak pandai berdiplomasi. Indonesia awalnya cuma imajinasi di kalangan aktivis pergerakan. Akhirnya menjadi fakta yang mewujud. Itu diperoleh dengan kecerdasan dan pengorbanan jiwa serta harta.

Kalau sekarang politikusnya hanya rebutan jabatan, korupsi, dan otoriter untuk melanggengkan kekuasaan, bisakah Indonesia bertahan mencapai usia 100 tahun pada 2045?

Tidak hanya jargon NKRI Harga Mati, tapi membiarkan NKRI digerogoti korupsi, kolusi, nepotisme, pembunuhan terhadap rakyat, manipulasi demokrasi, dan sumber daya alam.

Muhammadiyah punya konsep Darul Ahdi wa Syahadah untuk membangun negeri ini. Umurnya sudah melampaui 108 tahun. Melihat para politikus yang berebut kekuasaan dan bermain dengan pengusaha menguasai kekayaan semoga saja NKRI bisa berumur panjang. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Ir H Raden Djuanda KartawidjajaKMBM NatsirPrima Mari KristantoRIS
Share85SendTweet53

Related Posts

Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Pro Kontra Kader Muhammadiyah Jadi Komisaris BUMN

Selasa 12 Januari 2021 | 15:48
540
Lahir, Komunitas Investor Warga Muhammadiyah di Pasar Modal
Kabar

Lahir, Komunitas Investor Warga Muhammadiyah di Pasar Modal

Sabtu 9 Januari 2021 | 15:45
640
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Bank Syariah Indonesia Bukan Musuh Muhammadiyah

Selasa 22 Desember 2020 | 18:51
640
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Mananti Lahirnya Kepala Daerah Pilihan Tuhan

Senin 7 Desember 2020 | 14:10
128
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

MUI dan Agenda Ekonomi Umat

Sabtu 28 November 2020 | 12:14
204
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Melting Pot Muhammadiyah untuk Peradaban

Kamis 19 November 2020 | 06:00
109
Next Post
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.

Skenario Kilometer 24

Borong 10 Penghargaan, Spemdalas Juara Umum ME Awards 2020 Tingkat SMP/MTs

Borong 10 Penghargaan, Spemdalas Juara Umum ME Awards 2020 Tingkat SMP/MTs

Raih Dua Juara Umum di Tahun 2020, SDMM Terus Berinovasi

Raih Dua Juara Umum di Tahun 2020, SDMM Terus Berinovasi

Lazismu dan AMM Benjeng Dirikan Posko Banjir

Lazismu dan AMM Benjeng Dirikan Posko Banjir

SD Mugeb Sabet 7 Penghargaan ME Awards 2020

SD Mugeb Sabet 7 Penghargaan ME Awards 2020

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
292

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
795

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
231

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
394

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26
Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Sabtu 23 Januari 2021 | 14:28
Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:52
9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:32
Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Sabtu 23 Januari 2021 | 12:25
Monopoli politikus

Monopoli Politikus Kuasai Hak Rakyat

Sabtu 23 Januari 2021 | 11:58
Menunggu Madam Bansos

Menunggu Madam Bansos Diungkap KPK

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:53
Relawan MDMC

Relawan MDMC Tembus Desa Terisolasi Serahkan Bantuan Gempa Mamuju

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:50

Berita Populer Hari Ini

  • Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    6349 shares
    Share 2540 Tweet 1587
  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    5830 shares
    Share 2332 Tweet 1458
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    5724 shares
    Share 2290 Tweet 1431
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    5249 shares
    Share 2100 Tweet 1312
  • Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    8513 shares
    Share 3405 Tweet 2128
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    4063 shares
    Share 1625 Tweet 1016
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    4468 shares
    Share 1787 Tweet 1117
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    3798 shares
    Share 1519 Tweet 950
  • Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

    3217 shares
    Share 1287 Tweet 804
  • Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

    5346 shares
    Share 2138 Tweet 1337
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama